Table of Contents
Pemangku kepentingan organisasi (organizational stakeholders) mengacu pada pihak-pihak yang memiliki minat terhadap kinerja perusahaan. Dan mereka secara langsung dipengaruhi oleh praktik perusahaan. Mereka termasuk karyawan, manajer, dan staf.
Harap diingat, dalam artikel ini, kami membedakan antara pemangku kepentingan organisasi dan pemangku kepentingan bisnis. Yang terakhir mencakup pemangku kepentingan organisasi, pemangku kepentingan pasar produk, dan pemangku kepentingan pasar modal. Stakeholder pasar produk meliputi pelanggan dan pemasok. Sementara itu, pemangku kepentingan pasar modal termasuk kreditor dan pemegang saham.
Mereka ingin berpartisipasi dalam perusahaan ketika manfaat yang mereka peroleh sepadan dengan nilai kontribusi mereka kepada perusahaan. Manfaat tersebut dapat berupa gaji, tunjangan, fasilitas dan lingkungan kerja, serta kekuasaan. Sementara itu, nilai kontribusi mereka tergantung pada keterampilan, pengetahuan, dan keahlian mereka.
Mengapa pemangku kepentingan organisasi itu penting
Karyawan menyukai perusahaan yang memberikan gaji dan tunjangan besar. Mereka menjadi bersemangat perusahaan menawarkannya. Tidak hanya itu. Mereka juga mengharapkan perusahaan menyediakan lingkungan kerja yang nyaman. Mereka juga lebih suka jika perusahaan memberikan hadiah dan jalur karier yang tepat.
Kepuasan mereka adalah kunci kesuksesan bagi perusahaan. Mereka bisa lebih produktif ketika mereka puas. Ini juga memfasilitasi perusahaan untuk mencapai tujuannya dan menciptakan nilai bagi pelanggan. Mereka melayani pelanggan dengan murah hati, bersemangat untuk berinovasi dan bersinergi dalam mendapatkan keunggulan kompetitif. Singkatnya, kualitas karyawan adalah senjata kompetitif yang mempengaruhi implementasi strategi dan kinerja perusahaan.
Manajer dan eksekutif perusahaan bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan kinerja perusahaan. Mereka mengelola sumber daya untuk menciptakan nilai. Mereka mengambil langkah-langkah strategis untuk mengeksploitasi peluang dan meminimalkan ancaman, dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan internal. Cara mereka mengatur perusahaan dapat memiliki efek signifikan pada kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar.