Contents
Apa itu: Produk marjinal (marginal product) merujuk pada output tambahan yang dihasilkan ketika perusahaan menggunakan satu unit input tambahan, dengan asumsi input lain konstan. Istilah lain produk marginal adalah pengembalian marjinal (marginal return) atau produktivitas marjinal (marginal productivity).
Cara menghitung produk marginal
Untuk menghitung produk marginal, anda membagi perubahan total output dengan perubahan input. Dalam hal ini, anda harus memilih satu variabel input sebagai penyebut, apakah itu tenaga kerja ataukah modal. Berikut ini adalah rumus produk marginal:
Produk marjinal = Perubahan total output/Perubahan kuantitas input
Jika anda fokus pada input tenaga kerja, maka penyebut dalam formula di atas adalah perubahan jumlah tenaga kerja. Secara spesifik, hasilnya kita sebut sebagai produk marjinal tenaga kerja (marginal product of labor).
Sementara itu, jika penyebut adalah perubahan modal, itu kita sebut sebagai produk marginal modal (marginal product of capital).
Saya akan mengambil contoh sederhana. Misalnya, perusahaan meningkatkan produksinya dari 1.000.000 unit menjadi 1.200.000 unit seiring dengan kuatnya permintaan. Untuk melakukannya, perusahaan menambah pekerja dari 1.000 pekerja menjadi 1.500 pekerja. Dari data tersebut, produk marginal tenaga kerja adalah 400 = (1.200.000-1.000.000)/(1.500 – 1.000).
Hubungan antara produk marginal dengan total output
Produk marginal bisa sama dengan nol, positif (lebih dari 0) atau negatif. Masing-masing memiliki pengaruh terhadap total output perusahaan. Untuk memudahkan penjelasan, saya mengasumsikan input adalah tenaga kerja. Berikut adalah datanya:
Tenaga kerja | % perubahan tenaga kerja | Total output | % perubahan total output | Produk marginal tenaga kerja |
0 | 0 | |||
1 | NA | 20 | NA | 20 |
2 | 100,0% | 50 | 150,0% | 30 |
3 | 50,0% | 90 | 80,0% | 40 |
4 | 33,3% | 120 | 33,3% | 30 |
5 | 25,0% | 145 | 20,8% | 25 |
6 | 20,0% | 165 | 13,8% | 20 |
7 | 16,7% | 180 | 9,1% | 15 |
8 | 14,3% | 190 | 5,6% | 10 |
9 | 12,5% | 195 | 2,6% | 5 |
10 | 11,1% | 195 | 0,0% | 0 |
11 | 10,0% | 190 | -2,6% | -5 |
12 | 9,1% | 180 | -5,3% | -10 |
Produk marjinal yang meningkat
Produk marginal yang meningkat (increasing marginal product) adalah ketika nilai produk marginal adalah positif dan semakin meningkat ketika perusahaan menambah input. Misalnya, dari tabel di atas, perusahaan membukukan pengembalian yang semakin meningkat sampai jumlah tenaga kerja adalah tiga orang.
Ketika pengembalian marjinal positif dan meningkat, total output tumbuh pada persentase yang lebih tinggi dari pada persentase peningkatan input. Itu menunjukkan ke anda bahwa unit input ekstra menghasilkan output yang lebih tinggi daripada apa yang dapat dihasilkan oleh input sebelumnya. Itu terjadi karena perusahaan memperoleh manfaat yang signifikan dari kerja tim atau spesialisasi tugas.
Produk marginal yang menurun
Produk marginal yang menurun (decreasing marginal product) terjadi ketika produk marginal adalah positif tetapi pada tingkat pertumbuhan yang menurun. Unit input ekstra menghasilkan lebih sedikit output daripada unit input sebelumnya.
Pada situasi ini, total output masih tumbuh. Tapi, persentase peningkatannya lebih rendah daripada persentase peningkatan input. Pada tabel di atas, itu terjadi pada rentang jumlah tenaga kerja 4-9 orang.
Istilah lain untuk produk marginal yang menurun adalah diminishing the marginal product, decreasing marginal return.
Produk marginal konstan
Produk marginal konstan (constant marginal product) terjadi ketika peningkatan output sama dengan peningkatan input. Penambahan satu tenaga kerja menghasilkan 1 unit tambahan output.
Produk marjinal nol
Produk marjinal nol (zero marginal product) terjadi ketika penambahan input tidak menghasilkan penambahan output. Ini adalah titik optimum.
Sebelum titik ini, perusahaan masih dapat meningkatkan total output dengan menambah input. Tapi, setelah mencapai titik ini, penambahan input hanya akan menghasilkan penurunan total output.
Pada tabel di atas, titik ini tercapai ketika perusahaan memiliki 10 tenaga kerja dan total output adalah sebanyak 195 unit.
Produk marginal negatif
Setelah mencapai produk marginal nol, penambahan input hanya akan menurunkan total output. Dari tabel, ketika perusahaan menambah satu tenaga kerja dan menjadi 11 orang, total output justru menurun 5 unit, dari 195 unit menjadi 190 unit.
Penurunan semacam itu terjadi karena inefisiensi dan disorganisasi produksi akibat penambahan input.
Hubungan produk marginal dengan biaya marjinal
Biaya marjinal adalah biaya tambahan yang perusahaan tanggung ketika menggunakan satu input lagi. Itu memiliki hubungan negatif dengan pengembalian marjinal. Grafik di bawah ini menunjukkan hubungan antara biaya marginal dengan produk marginal:
- Ketika pengembalian marginal meningkat, biaya marjinal jatuh. Produsen menghadapi skala ekonomi karena dapat menyebarkan total biaya tetap ke output yang lebih besar.
- Ketika pengembalian marginal mencapai titik maksimum, biaya marginal mencapai titik minimum.
- Ketika pengembalian marginal turun, biaya marginal meningkat. Skala disekonomis terjadi. Misalnya, ketika produsen merekrut lebih banyak tenaga kerja, karyawan mendapati diri mereka membuang waktu menunggu untuk mengoperasikan mesin.
Mengapa konsep ini penting dalam ekonomi
Produk marjinal penting untuk mengukur produktivitas perusahaan dan efisiensi produksi. Misalnya, perusahaan dapat menggunakannya untuk mengambil keputusan apakah penambahan karyawan akan meningkatkan pendapatan mereka? Apakah jumlah karyawan saat ini belum optimal? Dalam perhitungan, mereka mungkin mengganti total output dengan total pendapatan sebagai pembilang.
Selanjutnya, meskipun datang dari konsep mikroekonomi, pengembalian marjinal juga penting dalam makroekonomi. Salah satunya adalah dalam menjelaskan fungsi produksi ekonomi untuk mengestimasi penawaran agregat jangka panjang (PDB potensial).
Ekonom menggunakannya untuk menjawab mengapa peningkatan stok modal (untuk meningkatkan rasio modal-tenaga kerja) tidak serta merta mempertahankan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Karena produk marginal dari tenaga kerja dan modal semakin menurun, jadi, satu-satunya sumber untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah dari peningkatan produktivitas faktor total (total factor productivity), yang mana ekonom merujuknya pada kemajuan teknologi.
Perbedaan skala pengembalian dan pengembalian marginal
Skala pengembalian (return to scale) berbeda dengan produk marginal. Tidak ada koneksi langsung antara keduanya.
Skala pengembalian menjelaskan bagaimana output berubah karena semua input berubah. Tetapi, pengembalian marginal memberitahu anda bagaimana output berubah ketika satu input berubah, mengasumsikan input lainnya konstan.
Secara khusus, produksi mengalami peningkatan skala pengembalian meskipun produk marjinal dari setiap input berkurang seiring dengan lebih banyak input yang digunakan.