Contents
Perusahaan berekspansi untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan. Mereka mengembangkan strategi pertumbuhan internal atau pertumbuhan eksternal untuk meningkatkan skala operasi mereka.
Ketika ukuran bisnis menjadi lebih besar, itu memberikan beberapa manfaat. Keuntungan lebih tinggi adalah diantaranya. Bisnis besar bisa menghasilkan lebih banyak pendapatan. Selain itu, mereka juga bisa mengurangi biaya melalui skala ekonomi lebih tinggi. Sebagai hasilnya, mereka bisa membukukan pendapatan lebih tinggi pada biaya yang lebih rendah.
Selain itu, ukuran bisnis juga penting dalam persaingan. Bisnis besar memiliki posisi pasar yang lebih kuat daripada bisnis kecil karena memiliki lebih banyak sumber daya. Sebaliknya, bisnis kecil harus berjuang untuk bertahan hidup ketika perusahaan yang lebih mapan mengadopsi strategi bersaing yang lebih agresif.
Skala ekonomi, skala disekonomi, dan economies of scope
Meningkatkan skala ekonomi berkontribusi untuk menurunkan biaya operasi. Itu yang memotivasi bisnis untuk menjadi lebih besar. Namun, pada titik tertentu, ketika mereka telah mencapai skala efisien minimum, peningkatan lebih lanjut dalam output justru menghasilkan peningkatan biaya rata-rata. Inilah apa yang disebut dengan skala disekonomis.
Skala ekonomi
Skala ekonomi (economies of scale) adalah ketika biaya rata-rata jangka panjang menurun seiring dengan peningkatan volume yang diproduksi. Beberapa alasan menjelaskan mengapa penurunan biaya terjadi.
Skala ekonomi terbagi menjadi lima jenis berbeda dan itu menjelaskan bagaimana penurunan biaya terjadi. Mereka adalah:
- Skala ekonomi teknis (technical economies of scale). Perusahaan yang lebih besar mampu menggunakan teknik produksi yang lebih efisien dan spesialisasi yang lebih tinggi dalam produksi seperti otomasi. Selain itu, mereka juga bisa menyebarkan biaya tetap yang mahal ke lebih banyak output.
- Skala ekonomi manajerial (managerial economies of scale). Ketika operasi lebih besar, perusahaan dapat mempekerjakan staf spesialis untuk mengawasi produksi, dibantu dengan peralatan yang lebih canggih. Sehingga, itu memotong biaya manajerial per unit karena staf dapat mengerjakan lebih banyak tugas. Mereka juga menyebarkan biaya administrasi terkait dengan fungsi bisnis seperti keuangan dan sumber daya manusia ke lebih banyak output.
- Skala ekonomi keuangan (financial economies of scale). Perusahaan besar dianggap lebih mapan dan kurang berisiko daripada perusahaan kecil. Sehingga, mereka lebih mudah untuk mengumpulkan modal, seperti meminjam bank atau menerbitkan obligasi, pada biaya yang lebih rendah.
- Skala ekonomi pemasaran (marketing economies of scale). Perusahaan menyebarkan biaya pemasaran ke lebih banyak output, membuat biaya pemasaran per unit lebih rendah. Misalnya, perusahaan menanggung satu kali biaya iklan untuk outputnya. Jika memproduksi lebih banyak output, maka biaya iklan per unit ikut turun.
- Skala ekonomi pembelian (purchasing economies of scale). Perusahaan memiliki daya tawar yang tinggi terhadap pemasok. Mereka bisa meminta diskon atau keringanan lainnya karena membeli input dalam jumlah yang besar. Di sisi lain, pemasok juga berkepentingan untuk mengamankan pesanan jangka panjang. Sehingga, mereka bersedia memberikan diskon semacam itu.
Skala ekonomi internal vs. skala ekonomi eksternal
Skala ekonomi juga terbagi menjadi dua:
- Skala ekonomi internal
- Skala ekonomi eksternal
Contoh-contoh di atas adalah skala ekonomi internal. Penurunan biaya terjadi hanya pada sebuah perusahaan. Dan manajemen memiliki kontrol terhadap penurunan biaya tersebut.
Sementara itu, skala ekonomi eksternal adalah penurunan biaya terjadi karena faktor di luar organisasi dan berdampak pada banyak perusahaan. Misalnya, ketika pemerintah memberikan keringanan pajak, itu tidak hanya berlaku untuk satu perusahaan tapi untuk banyak perusahaan.
Contoh lainnya adalah aglomerasi. Ketika bisnis di industri yang berbeda berlokasi di wilayah tertentu, itu saling menguntungkan satu sama lain dan dapat berbagi sumber daya dan peluang. Perusahaan-perusahaan tersebut akhirnya mendapatkan manfaat eksternal untuk menurunkan biaya.
Skala disekonomis
Skala disekonomis (diseconomies of scale) adalah peningkatan biaya rata-rata jangka panjang ketika perusahaan meningkatkan output. Itu terjadi ketika produksi telah melewati skala efisien minimum.
Skala efisien minimum (minimum efficient scale) adalah skala di mana biaya rata-rata jangka panjang berada pada titik terendahnya. Sehingga, peningkatan output lebih lanjut meningkatkan biaya per unit.
Skala disekonomis juga bisa berupa:
- Skala disekonomis internal
- Skala disekonomis eksternal
Skala disekonomis internal terjadi karena faktor internal dan berlaku hanya bagi sebuah perusahaan dan tidak perusahaan lain. Birokrasi dan kompleksitas manajemen adalah diantara penyebabnya.
Penyebab lainnya termasuk:
- Peningkatan biaya penyimpanan akibat pembelian dalam jumlah besar
- Lambatnya pengambilan keputusan karena melalui rantai komando yang panjang
- Organisasi yang tidak fleksibel karena ukuran yang besar
Skala disekonomis eksternal terjadi akibat faktor di luar organisasi dan berdampak pada banyak perusahaan. Penyebabnya bisa karena:
- Kenaikan pajak. Kenaikan pajak keuntungan perusahaan mengekspos semua perusahaan di dalam perekonomian.
- Batasan sumber daya (resource constraint). Sumber daya menipis karena digunakan oleh banyak perusahaan, mengakibatkannya semakin langka dan menjadi lebih mahal.
- Kemacetan dan gangguan logistik. Aglomerasi menyebabkan gangguan karena kepadatan yang terlalu tinggi dan akhirnya, meningkatkan biaya.
Economies of scope
Economies of scope adalah penghematan biaya ketika perusahaan memproduksi dua atau lebih produk menggunakan sumber daya yang sama.
Perusahaan berbagi sumber daya seperti mesin produksi, sistem distribusi dan tenaga kerja terampil, untuk aktivitas dan output berbeda. Sehingga, itu mengoptimalkan penggunaan mereka, meminimalkan sumber daya menganggur dan akhirnya, mengurangi biaya.
Alasan ukuran bisnis penting
Ukuran bisnis adalah tentang seberapa besar operasi perusahaan. Kita bisa mengukurnya dari beberapa variabel seperti total produksi atau pendapatan.
Ukuran bisnis penting karena mencerminkan dolar yang didapatkan oleh perusahaan. Maksud saya, bisnis besar bisa menghasilkan banyak uang karena menjual lebih banyak output.
Selain itu, ukuran bisnis juga mempengaruhi kapasitas perusahaan dalam bersaing di pasar. Perusahaan besar memiliki kapasitas bersaing lebih besar untuk menghadapi pesaing daripada perusahaan kecil.
Pemangku kepentingan juga memperhatikan ukuran bisnis dalam keputusan ekonomi mereka. Berikut adalah contoh-contohnya:
Pemerintah. Di satu sisi, pemerintah mungkin memberikan bantuan kepada bisnis kecil karena mereka menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja dengan keterampilan rendah, yang mana bisnis besar tidak bersedia. Misalnya, mereka memberikan subsidi atau keringan pajak.
Di sisi lain, pemerintah memberikan dana talangan kepada perusahaan keuangan besar daripada perusahaan keuangan skala kecil karena mereka berdampak besar terhadap perekonomian. Kegagalan mereka menyebabkan risiko sistemik dan berdampak luas.
Investor saham. Beberapa investor lebih memilih berinvestasi di perusahaan besar karena lebih aman. Harga saham mereka relatif lebih stabil daripada perusahaan kecil.
Kreditur. Mereka lebih suka berurusan dengan perusahaan besar karena mereka memiliki arus kas yang lebih stabil. Selain itu, perusahaan besar juga mengajukan pinjaman yang besar, memungkinkan mereka menghasilkan lebih banyak uang.
Pelanggan. Pelanggan mungkin lebih suka berurusan dengan perusahaan besar karena memiliki reputasi yang kuat. Perusahaan besar juga berkepentingan untuk menjaga citra mereka dengan memperbaiki kualitas mereka dan memberikan layanan unggul.
Pemasok. Bisnis besar memesan dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, pemasok menyukainya dan biasanya memberikan diskon atau keringanan lainnya untuk mengamankan kontrak jangka panjang.
Mengukur ukuran bisnis
Mengklasifikasikan bisnis sebagai bisnis kecil, menengah dan besar bisa menggunakan beberapa variabel seperti:
- Jumlah karyawan
- Total aset
- Total pendapatan
- Modal yang diinvestasikan
- Volume produksi
- Volume penjualan
- Kapitalisasi pasar
Jumlah karyawan. Bisnis kecil mempekerjakan lebih sedikit pekerja daripada bisnis besar karena beroperasi dalam skala kecil. Berapa jumlah karyawan yang dengan mana bisnis yang dikategorikan sebagai kecil dan besar bervariasi antar negara.
Misalnya, OECD mengkategorikan bisnis menjadi empat berdasarkan berapa banyak karyawan mereka.
- Bisnis berukuran mikro: kurang dari 10 karyawan
- Bisnis kecil: 10-49 karyawan
- Bisnis menengah: 50-249 karyawan
- Bisnis berukuran besar: lebih dari 250 karyawan
Total aset. Ini mewakili sumber daya yang dimiliki oleh bisnis, diukur dalam dolar, dan diharapkan untuk menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan. Kita bisa melihatnya di neraca dalam laporan keuangan.
Total pendapatan. Ini adalah dolar yang dihasilkan oleh perusahaan setelah disesuaikan dengan faktor pengurang. Nilainya tergantung pada dua faktor:
- Harga yang dikenakan
- Volume penjualan
Kita bisa menemukan total pendapatan di laporan keuangan, tepatnya di laporan laba rugi. Itu terletak di baris paling atas (karena itu, disebut dengan top line).
Modal yang diinvestasikan. Mengklasifikasikan ukuran bisnis juga bisa didasarkan pada berapa banyak modal yang dimiliki oleh bisnis. Modal bersumber dari modal ekuitas dan modal utang. Modal ekuitas berasal dari pemegang saham. Sedangkan, modal utang berasal dari kreditur.
Volume produksi. Ukuran perusahaan didasarkan pada berapa banyak output yang dihasilkan oleh perusahaan. Bisnis besar menghasilkan output besar dengan teknik produksi, mesin dan peralatan yang lebih canggih.
Sebaliknya, bisnis kecil seringkali mengandalkan tenaga kerja daripada mesin berteknologi canggih. Sehingga, volume produksi mereka relatif kecil.
Volume penjualan. Ini adalah tentang berapa banyak produk yang dijual oleh perusahaan. Tidak seperti total pendapatan, ini tidak memasukkan faktor harga dan oleh karena itu, tidak dipengaruhi oleh perbedaan dalam strategi penetapan harga oleh masing-masing perusahaan.
Kapitalisasi pasar. Ukuran ini didasarkan pada nilai total saham yang diterbitkan oleh perusahaan. Kita menghitungnya dengan mengalikan harga saham saat ini dengan jumlah saham yang beredar.
- Kapitalisasi pasar = Harga saham saat ini x Jumlah saham yang beredar
Tidak seperti variabel di atas, mengklasifikasikan bisnis berdasarkan kapitalisasi pasar hanya tersedia bagi perusahaan publik. Saham mereka diperdagangkan di bursa saham. Sehingga, harga wajar untuk saham mereka bisa kita dapatkan dengan mudah.
Bisnis kecil vs. Bisnis besar
Bisnis kecil memiliki ukuran operasi kecil. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, definisi bervariasi antar negara. Beberapa definisi mungkin mengatakan mereka memiliki kurang dari 50 karyawan.
Bisnis kecil biasanya dimiliki secara pribadi oleh satu individu atau sekelompok kecil individu. Mereka biasanya hanya mengandalkan satu fasilitasi produksi dan menargetkan pasar lokal. Selain itu, operasi mereka juga lebih banyak mengandalkan tenaga kerja daripada modal.
Bisnis besar memiliki ukuran operasi yang besar dan skala ekonomi yang tinggi. Beberapa mungkin menargetkan pasar nasional. Yang lain menargetkan pasar internasional, selain melayani pasar domestik.
Bisnis besar mungkin memiliki beberapa pabrik. Mereka biasanya mengandalkan modal yang besar dan teknologi dan teknik produksi yang canggih. Mereka juga memiliki lebih banyak akses ke modal keuangan dan mudah untuk menarik spesialis atau profesional.
Keuntungan dan kerugian bisnis besar
Menjadi besar menawarkan beberapa keuntungan, termasuk:
- Skala ekonomi lebih tinggi, membuat biaya lebih rendah
- Lebih mudah untuk meningkatkan keuangan karena lebih menarik bagi investor
- Kekuatan pasar yang tinggi untuk menghadapi persaingan
- Organisasi yang lebih terstruktur melalui spesialisasi dan delegasi
- Lebih mudah untuk menarik profesional dan talenta eksternal
Namun, bisnis besar juga memiliki kelemahan, termasuk:
- Birokratis dan pengambilan keputusan yang lambat
- Budaya perusahaan yang kaku dan formal
- Layanan yang kurang dipersonalisasi
- Tidak fleksibel dalam menanggapi perubahan lingkungan bisnis
- Peluang untuk tumbuh lebih terbatas
Keuntungan dan kerugian bisnis kecil
Keuntungan bisnis kecil termasuk sebagai berikut:
- Relatif mudah dikelola karena operasi berskala kecil
- Menciptakan lapangan kerja karena lebih padat karya
- Peluang tumbuh lebih besar
- Organisasi yang lebih fleksibel dalam merespons perubahan
- Fokus lebih tinggi pada pasar yang ditargetkan
- Layanan yang dipersonalisasi
- Pengambilan keputusan yang lebih cepat
Kerugian bisnis kecil termasuk:
- Skala ekonomi rendah dan karena itu, biaya per unit tinggi
- Modal yang rendah untuk mendukung ekspansi
- Kesulitan untuk merekrut karyawan terampil dan profesional
- Beban kerja yang berat karena spesialisasi yang rendah
- Kapasitas bersaing yang rendah
- Kegagalan bisnis yang tinggi akibat penerimaan konsumen yang rendah dan tekanan kompetitif yang tinggi
- Kesulitan untuk meraih pembiayaan yang murah
Alasan beberapa bisnis tetap kecil
Beberapa bisnis tetap kecil dan sulit untuk meningkatkan ukuran mereka. Beberapa alasan menjelaskan itu. Pertama, bisnis kecil seringkali melayani pasar ceruk, yang mana berukuran kecil. Akibatnya, peluang untuk memperbesar operasi adalah lebih kecil karena dibatasi oleh ukuran pasar.
Kedua, bisnis kecil biasanya menyediakan layanan yang dipersonalisasi seperti yang disediakan oleh rias rambut dan tukang ledeng. Mereka menargetkan pasar lokal dan memiliki kontak erat dengan pelanggan.
Layanan yang dipersonalisasi membuat sulit bisnis kecil untuk meningkatkan skala ekonomi dan berproduksi pada jumlah yang besar. Jika mereka tumbuh terlalu besar, mereka akan sulit untuk memberikan layanan semacam itu.
Ketiga, alasan lainnya adalah tujuan pemilik. Beberapa pemilik lebih memilih untuk menjaga bisnis mereka tetap kecil dan hanya menghasilkan keuntungan yang memuaskan. Mereka mungkin ingin menghindari stres dan kekhawatiran menjalankan bisnis besar. Atau, mereka merasa bisnis besar mengurangi fleksibilitas mereka dalam menjalani kehidupan pribadi.
Bacaan Selanjutnya
- Peran Bisnis dan Fungsi Bisnis
- Sektor-Sektor Di Mana Bisnis Beroperasi
- Memulai Bisnis: Pengusaha dan Peran Mereka
- Organisasi dan Kepemilikan Bisnis
- Jenis-Jenis Organisasi Bisnis
- Objektif Bisnis
- Pemangku Kepentingan Bisnis
- Lingkungan Bisnis dan Faktor-Faktornya
- Strategi Bersaing
- Ukuran Bisnis dan Skala ekonomi
- Pertumbuhan dan Integrasi Bisnis
- Globalisasi dan Bisnis Internasional