Contents
Apa itu: Zona Euro (Eurozone) adalah wilayah Uni Eropa yang mengadopsi euro sebagai mata uang resmi mereka. Dari 28 negara anggota Uni Eropa, sembilan belas negara diantaranya mengadopsi euro sebagai mata uang mereka, yakni Austria, Belgia, Siprus, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Portugal, Slovakia, Slovenia, dan Spanyol.
Zona euro membentuk salah satu kawasan ekonomi terbesar di dunia. Berikut adalah ukuran ekonomi masing-masing negara anggota berdasarkan produk domestik bruto (dalam miliar US$)
Negara | 2017 | 2018 | 2019 |
Zona Euro (19 negara) | 15.634.133 | 16.185.051 | 16.899.489 |
Jerman | 4.401.871 | 4.531.048 | 4.678.568 |
Perancis | 2.997.297 | 3.120.959 | 3.315.116 |
Italia | 2.529.502 | 2.594.201 | 2.668.052 |
Spanyol | 1.843.933 | 1.897.722 | 1.986.415 |
Belanda | 948.182 | 991.875 | 1.032.244 |
Belgium | 575.758 | 598.212 | 630.528 |
Austria | 479.433 | 502.315 | 523.271 |
Irlandia | 375.593 | 411.092 | 436.037 |
Portugal | 340.796 | 354.674 | 376.265 |
Yunani | 312.843 | 325.790 | 336.486 |
Finlandia | 261.649 | 272.371 | 283.888 |
Republik Slovakia | 168.135 | 177.229 | 185.803 |
Lithuania | 95.676 | 100.887 | 107.298 |
Slovenia | 75.774 | 80.551 | 85.571 |
Luksemburg | 67.280 | 71.000 | 75.189 |
Latvia | 55.672 | 59.233 | 61.575 |
Estonia | 44.709 | 47.883 | 51.624 |
Siprus | 32.589 | 34.680 | 36.377 |
Malta | 19.589 | 21.235 | 23.066 |
Zona Euro sebagai sebuah serikat moneter
Zona Euro adalah salah satu contoh dari serikat moneter (monetary unions). Itu merupakan tahap akhir dari integrasi ekonomi setelah serikat ekonomi (economic union). Secara berurutan, integrasi ekonomi melibatkan beberapa tahap berikut:
- Area perdagangan preferensial (preferential trade area) – pengurangan (bukan menghilangkan) hambatan perdagangan seperti tarif, biasanya untuk beberapa barang.
- Area perdagangan bebas (free trade area) – aliran bebas untuk barang dan jasa antar anggota melalui eliminasi hambatan perdagangan. Tapi, anggota masih fleksibel untuk menetapkan kebijakan berbeda untuk perdagangan dengan negara non anggota.
- Serikat pabean (custom unions) – area perdagangan bebas + kebijakan seragam untuk perdagangan dengan non anggota.
- Pasar bersama (common market) – serikat pabean + aliran bebas faktor produksi (modal dan tenaga kerja) antar negara anggota.
- Serikat ekonomi (economic union) – pasar bersama + kebijakan ekonomi bersama + pembentukan institusi bersama.
- Serikat moneter (monetary union) – serikat ekonomi + adopsi mata uang uang tunggal.
Karakteristik serikat moneter adalah:
- Penggunaan mata uang tunggal sebagai mata uang resmi
- Adopsi kebijakan ekonomi bersama
- Pembentukan institusi bersama untuk mengkoordinasikan kebijakan ekonomi dan moneter.
- Aliran bebas barang, jasa, dan faktor produksi (seperti modal dan tenaga kerja)
- Kebijakan seragam untuk perdagangan dengan negara non-anggota
Cara kerja Zona Euro
Negara anggota mengkoordinasikan kebijakan ekonomi untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan lapangan kerja yang tinggi. Cakupan koordinasi ekonomi termasuk dalam kebijakan fiskal, moneter, operasi pasar tunggal, dan pengawasan terhadap lembaga keuangan.
Sementara itu, pemerintah nasional dari negara anggota masih memiliki kontrol terhadap elemen seperti:
- Anggaran pemerintah
- Pajak
- Sistem pensiun
- Peraturan ketenagakerjaan
- Peraturan pasar modal
Dalam pengelolaan fiskal, Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan (Stability and Growth Pact atau SGP) mengharuskan disiplin fiskal di antara dengan anggota. Itu mensyaratkan defisit fiskal kurang dari 3% dari PDB dan utang fiskal kurang dari 60% dari PDB.
Untuk mengkoordinasikan kebijakan moneter, Zona Euro membentuk Eurosystem. Itu terdiri dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan bank sentral negara anggota. Tujuan utama otoritas moneter adalah untuk memelihara stabilitas harga, menjaga stabilitas keuangan dan mempromosikan integrasi keuangan.
ECB dipimpin oleh seorang presiden dan dewan, yang terdiri dari para kepala bank sentral dari negara-negara anggota. Salah satu tugas utama ECB adalah untuk menjaga inflasi di negara-negara zona euro tetap terkendali. Per 10 November 2020, target tingkat inflasi adalah sekitar 2%.
Dalam rangka reformasi ekonomi paska krisis keuangan global 2008, zona euro menetapkan ketentuan untuk memberikan pinjaman kepada negara-negara anggotanya pada saat darurat.
Keuntungan pembentukan Zona Euro
Pertama, Euro menjadi salah satu mata uang dominan di dunia. Karena penggunaannya yang lebih luas di negara-negara anggota, kredibilitas Euro meningkat. Euro menjadi salah satu mata uang utama cadangan devisa. Mengutip laporan dari International Monetary Fund (IMF), sekitar 20,54% cadangan mata uang global menggunakan Euro, tertinggi kedua setelah dolar Amerika Serikat.
Kedua, biaya transaksi dan lindung nilai mata uang rendah karena lebih stabil. Sebagai akibat dari penggunaan mata uang tunggal, ketidakstabilan dan ketidakpastian nilai tukar nominal jauh lebih rendah.
Ketiga, biaya transaksi perdagangan dan modal turun. Karena Euro berfungsi sebagai mata uang dalam perdagangan internasional, biaya transaksi penduduk di kawasan Euro juga menurun. Begitu juga, untuk aliran investasi antar negara anggota, investor dapat meminjamkan uang kepada perusahaan di negara zona euro lainnya tanpa risiko mata uang.
Keempat, alokasi sumber daya lebih efisien. Integrasi memungkkinkan arus barang, jasa, tenaga kerja dan modal meningkat diantara negara-negara kawasan euro. Pasar akan mengarahkan mereka ke penggunaan yang paling produktif.
Kelima, akses pasar lebih luas dan persaingan meningkat. Integrasi menghasilkan perluasan pasar dan peningkatan kompetisi. Perusahaan domestik dapat menjual barang dan jasa secara bebas ke negara anggota lainnya tanpa harus menghadapi hambatan perdagangan.
Begitu juga, mereka dapat berinvestasi ke negara anggota lainnya secara lebih mudah karena aliran modal bebas. Itu memfasilitasi dan mempromosikan pertumbuhan bagi negara-negara yang kurang makmur termasuk Spanyol, Yunani dan Portugal.
Sebagai hasilnya, persaingan antar perusahaan meningkat. Perusahaan tidak hanya bersaing dengan kompetitor lokal tetapi juga kompetitor dari negara anggota lainnya. Itu pada akhirnya mendorong transparansi harga yang lebih tinggi, mencegah diskriminasi harga dan kekuatan monopoli, dan meningkatkan inovasi dan efisiensi di dalam perekonomian.
Keenam, suku bunga menurun. Negara-negara yang memiliki tradisi inflasi dan utang publik yang tinggi (seperti Italia) dapat mengambil manfaat tersebut. Selain memperoleh manfaat dari stabilitas mata uang, agar tetap menjadi anggota, mereka harus menerapkan disiplin tinggi dalam kebijakan moneter dan fiskal.
Kelemahan pembentukan Zona Euro
Pertama, integrasi tidak menghasilkan efek signifikan untuk memacu pertumbuhan. Sebagai contoh, ekonomi Jerman melambat cukup serius dan bahkan terkontraksi selama kuartal dua 2019. Dan, sejak krisis 2008, pertumbuhan ekonomi di Kawasan Euro kurang dari 3%.
Kedua, negara-negara anggota kehilangan kebijakan moneter independen mereka. Kebijakan ekonomi adalah untuk tujuan bersama. Tapi, itu mungkin bukan resep manjur untuk perekonomian masing-masing anggota. Misalnya, mereka tidak dapat membuat penyesuaian tingkat bunga untuk mempengaruhi ekonomi masing-masing.
Ketiga, guncangan ekonomi di satu anggota menyebar dengan cepat ke anggota lainnya. Itu tidak hanya membahayakan Kawasan Euro, tetapi juga dunia mempertimbangkan signifikansi partisipasinya dalam perekonomian global. Untuk mengatasinya, itu membutuhkan biaya ekonomi yang substansial, sebagaimana terjadi selama krisis utang di kawasan ini.
Tidak hanya guncangan internal, guncangan eksternal juga berdampak buruk bagi kawasan ini. Biaya ekonominya bisa sangat mahal karena mengekspos seluruh negara anggota. Misalnya, akibat krisis keuangan 2008, Komisi Eropa mengeluarkan paket stimulus fiskal senilai €200 miliar.
Begitu juga, pandemi COVID-19 memaksa otoritas fiskal untuk menyuntikkan likuiditas yang setara dengan sekitar 20% dari PDB kawasan euro. Dalam angka, ECB meluncurkan Program Pembelian Darurat Pandemi (pandemic emergency purchase programme atau PEPP) senilai €1,35 triliun.