Contents
Apa itu: Jumlah hari persediaan di tangan (days of inventory on hand atau DOH) adalah sebuah rasio keuangan untuk menunjukkan berapa hari rata-rata perusahaan mengkonversi persediaannya menjadi penjualan. Itu berhubungan terbalik dengan rasio perputaran persediaan.
DOH yang lebih rendah adalah lebih disukai karena menunjukkan perusahaan lebih cepat menjual persediaan yang tersedia. Dengan demikian, lebih cepat pendapatan dibukukan dan lebih sedikit modal yang terikat di persediaan. Pada akhirnya, itu mendukung profitabilitas dan likuiditas keuangan.
Misalnya, sebuah perusahaan membukukan DOH sebesar 90. Itu berarti secara rata-rata perusahaan membutuhkan 90 hari untuk mengkonversi persediaannya menjadi penjualan.
Namun demikian, angka ideal akan bervariasi antar industri. Perusahaan barang tidak tahan lama seperti makanan membutuhkan DOH yang rendah jika tidak biaya mereka bisa membengkak karena banyak barang yang rusak atau membusuk. Sebaliknya, perusahaan barang tahan lama mungkin masih mentoleransi DOH yang lebih tinggi.
Mengapa days on hand inventory penting?
Days on hand inventory berguna untuk menentukan seberapa efisien perusahaan mengelola setiap dolar persediaan. Di beberapa bisnis, seperti ritel, persediaan merupakan investasi terbesar. Sehingga, manajemen menggunakan rasio ini untuk memahami berapa lama modal terikat dalam persediaan. Sehingga, mereka dapat mengambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan selama proses pengadaan hingga penjualan.
Manajemen juga menggunakan rasio ini untuk membuat proyeksi jangka pendek tentang persediaan. Mereka menetapkan titik pemesanan ulang untuk memastikan persediaan mengalir dengan lancar selama rantai produksi.
Bagaimana menghitung days on hand inventory?
Kita bisa menggunakan dua cara untuk menghitung DOH. Jika anda telah menghitung rasio perputaran persediaan, anda bisa menggunakan rumus kedua di bawah ini. Tapi, jika belum anda bisa mengaplikasikan rumus pertama.
- Days of inventory on hand = 365 * Rata-rata persediaan / Harga Pokok Penjualan (COGS)
- Days of inventory on hand = 365 / Rasio perputaran persediaan
Kita bisa mendapatkan angka persediaan di neraca, di bagian aset lancar. Kemudian, kita menambahkan persediaan awal dengan persediaan akhir dan membaginya dengan 2 untuk mendapatkan rata-ratanya. Sedangkan, harga pokok penjualan dapat kita jumpai di laporan laba rugi, biasanya di baris kedua setelah pendapatan.
Adapun, angka 365 merujuk pada jumlah hari dalam setahun atau dalam operasi normal perusahaan. Beberapa analis mungkin menggunakan 360 daripada 365.
Sekarang, ambil contoh sederhana. Sebuah perusahaan mencatatkan beban pokok penjualan sebesar $2.000 di laporan laba ruginya. Sementara itu, rata-rata persediaan dalam dua tahun terakhir adalah sebesar $200. Sehingga, dengan menerapkan rumus di atas, kita mendapatkan DOH sama dengan 36,5 hari = (365*$200/$2.000).
Bagaimana membaca rumus di atas?
Seperti yang kita lihat dari rumus di atas, kita tahu DOH berbanding terbalik dengan perputaran persediaan. Semakin tinggi perputaran persediaan, semakin pendek hari yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menjual persediaannya. Dan, itu semakin disukai.
Secara garis besar, DOH yang lebih rendah adalah lebih disukai karena menunjukan perusahaan lebih efisien. Perusahaan bisa lebih cepat membukukan pendapatan dan mengumpulkan pembayaran dari pelanggan. Di sisi lain, lebih sedikit uang yang terikat di persediaan. Situasi ini mengarah pada likuiditas dan profitabilitas yang lebih baik.
Sebaliknya, DOH yang lebih tinggi bisa mengindikasikan perusahan berjuang untuk meningkatkan penjualan. Di sisi lain, persediaan yang menumpuk dan mulai usang. Perusahaan juga harus menanggung kenaikan biaya terkait seperti sewa dan utilitas.
Meskipun demikian, kita harus berhati-hati menggunakan rasio ini. Itu bisa sangat bervariasi antar industri. Perusahaan di industri barang tahan lama atau bermargin tinggi mampu mempertahankan persediaan mereka untuk waktu yang lama dan karena itu cenderung memiliki rasio yang lebih tinggi.
Sebaliknya, perusahaan di industri barang tidak tahan lama seperti produsen makanan membutuhkan DOH yang rendah untuk menghindari lonjakan biaya dan masalah dalam arus kas. Demikian juga, industri bermargin rendah juga tidak mentoleransi DOH yang rendah karena mereka harus menjual lebih banyak output untuk mencapai profitabilitas yang ditargetkan.
Mengapa DOH yang lebih pendek lebih disukai?
DOH seringkali berfluktuasi dari waktu ke waktu karena faktor musiman seperti di bisnis seperti ritel atau hotel. Penjualan mereka meningkat selama musim liburan dan menurun selama musim normal.
Karena persediaan mengikat banyak modal, DOH yang rendah memungkinkan perusahaan memiliki lebih banyak modal untuk diinvestasikan kembali ke dalam bisnis. Perusahaan bisa menggunakannya misalnya, untuk mengenalkan lini atau varian baru untuk merespon dengan cepat permintaan konsumen.
Bagaimana menurunkan DOH?
Beberapa alternatif untuk menurunkan DOH. Pertama adalah dengan meningkatkan penjualan dengan merancang bauran pemasaran yang tepat, , misalnya dengan menawarkan diskon atau promosi penjualan. Itu juga membutuhkan dukungan produksi yang handal sehingga persediaan baru tersedia ketika yang lama telah terjual.
Kedua adalah mempersingkat proses bisnis, mulai dari pengadaan hingga pengiriman ke konsumen. Mengintegrasikan informasi antara pemasok, peritel dan fasilitas produksi adalah dibutuhkan. Selain memilih mitra yang handal, dukungan teknologi juga diperlukan untuk melakukannya.
Catatan
Days of inventory on hand tidak memberitahu kita berapa lama perusahaan mengumpulkan uang. Meski membukukan pendapatan, itu tidak serta merta berarti kas masuk.
Perusahaan mungkin saja menjual produk secara kredit. Dan, di bawah akuntansi akrual, perusahaan mencatat pendapatan ketika telah menjual dan mengirimkan produk meski belum menerima pembayaran.
Dalam kasus ini, perusahaan mengakui pendapatan pada laporan laba ruginya. Tapi, itu tidak mencatat kenaikan kas, melainkan piutang usaha (keduanya ada di bagian aset lancar).
Bacaan selanjutnya
- Rasio Aktivitas: Jenis, Rumus dan Interpretasi
- Rasio Perputaran Persediaan: Formula, Perhitungan dan Cara Membacanya
- Days of Inventory on Hand: Formula dan Cara Menghitung
- Perputaran Piutang Usaha: Rumus, Perhitungan, Cara Membacanya
- Days Sales Outstanding: Rumus, Cara Menghitung dan Membacanya
- Rasio Perputaran Utang Usaha: Cara Menghitung dan Membacanya
- Days Payable Outstanding: Cara Menghitung dan Membacanya
- Perputaran Modal Kerja: Formula, Perhitungan dan Interpretasi
- Rasio Perputaran Aset Tetap: Cara Menghitung dan Menginterpretasikan
- Rasio Perputaran Aset: Perhitungan dan Interpretasi