Contents
Apa itu: Perputaran modal kerja (working capital turnover) adalah rasio keuangan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan memanfaatkan modal kerja mereka untuk menghasilkan pendapatan. Kita menghitungnya dengan membagi pendapatan terhadap rata-rata modal kerja. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan efisiensi operasi yang lebih tinggi, di mana setiap dolar modal kerja menghasilkan lebih banyak pendapatan.
Bersama dengan rasio seperti perputaran persediaan, perputaran piutang usaha, rasio perputaran modal kerja adalah metrik kunci dalam manajemen modal kerja. Manajemen memantau arus kas, aset lancar, dan liabilitas lancar untuk menjaga kelancaran operasi bisnis. Memeriksa mereka memberi wawasan tentang bagaimana manajemen bisa memperbaiki operasi bisnis.
Mengapa perputaran modal kerja penting?
Modal kerja adalah selisih antara aset lancar dengan liabilitas lancar. Keduanya ada di neraca.
Jika aset lancar melebihi liabilitas lancar, perusahaan memiliki modal yang cukup untuk membiayai operasi sehari-hari. Dengan kata lain, modal kerja perusahaan adalah positif.
Perusahaan menggunakan modal kerja untuk mendukung penjualan dan pertumbuhan. Seberapa efisien perusahaan mengelolanya, kita mengukurnya menggunakan rasio perputaran modal kerja.
Rasio tersebut menghubungkan antara dana yang perusahaan gunakan untuk operasi dan pendapatan yang dihasilkan. Semakin tinggi pendapatan yang dihasilkan untuk setiap dolar modal kerja yang digunakan, semakin baik.
Idealnya, pendapatan tersebut bisa segera dicairkan menjadi uang tunai. Sehingga, perusahan bisa menggunakannya untuk membayar tagihan, meningkatkan modal kerja, atau diinvestasikan. Sehingga, itu bisa meningkatkan profitabilitas dan mendukung lebih banyak pendapatan di masa mendatang.
Sebaliknya, kekurangan modal kerja bisa menyebabkan masalah keuangan. Misalnya, perusahaan kesulitan menutupi kewajiban keuangannya seperti membayar pemasok dan membayar utang yang jatuh tempo dalam waktu dekat. Karena mereka tidak memiliki dana yang cukup, mereka mungkin terpaksa melikuidasi aset untuk membayar itu semua.
Bagaimana cara menghitung perputaran modal kerja?
Kita menghitung perputaran modal kerja dengan membagi pendapatan dengan rata-rata modal kerja. Akun pendapatan dapat kita jumpai di baris paling atas laporan laba rugi. Sedangkan, rata-rata modal kerja dihitung dengan menjumlahkan modal kerja periode berjalan dengan periode sebelumnya, dibagi dengan 2. Berikut adalah rumus matematis perputaran modal kerja.
- Perputaran modal kerja = Pendapatan/Rata-rata modal kerja
Modal kerja dihitung dari selisih antara aset lancar dengan liabilitas lancar. Keduanya dapat kita temukan di neraca.
- Modal kerja = Aset lancar – Liabilitas lancar
Misalnya, sebuah perusahaan membukukan pendapatan sebesar $100.000 di tahun 2021. Di neraca perusahaan perusahaan tersebut melaporkan modal kerja (setelah kita hitung secara manual) sebesar $30.000 di tahun 2021 dan sebesar $20.000 di tahun 2020. Dengan menginput data tersebut ke persamaan pertama di atas, kita mendapatkan modal kerja sebesar 4 kali ($100.000 / [( $20.000+ $30.000)/2].
Bagaimana menginterpretasikan rasio perputaran modal kerja?
Rasio turnover yang lebih tinggi secara umum adalah lebih baik. Itu menunjukkan manajemen efisien dalam mengelola aset dan kewajiban jangka pendek. Sehingga, perusahaan menghasilkan dollar pendapatan yang lebih tinggi untuk setiap modal kerja yang digunakan.
Rasio yang tinggi potensial untuk mendukung keunggulan kompetitif perusahaan dalam bersaing di industri. Uang mengalir masuk dan keluar dari bisnis dengan lancar dan perusahaan memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam keuangannya.
Pendapatan yang lebih tinggi dapat diinvestasikan kembali ke dalam bisnis. Sehingga, perusahaan memiliki lebih banyak modal untuk menumbuhkan bisnis dan mengantisipasi permintaan pasar yang lebih tinggi di masa depan.
Sebaliknya, rasio yang rendah adalah kurang disukai. Perusahaan mengelola modal kerja kurang efisien dan menghasilkan pendapatan yang kurang. Perusahaan tersebut mungkin terlalu banyak berinvestasi persediaan dan menghadapi peningkatan piutang usaha, yang mana menyebabkan peningkatan persediaan yang usang dan peningkatan piutang buruk.
Tapi, menginterpretasikan rasio ini juga tidak harus kaku. Kita harus memahami konteks dan alasan mengapa rasio ini lebih tinggi atau lebih rendah daripada sebelumnya. Selain itu, kita juga perlu membandingkannya dengan perusahaan peers atau rata-rata industri untuk memberikan wawasan yang lebih dalam.
Misalnya, perputaran modal kerja naik terlalu tinggi. Sehingga, perusahaan tampaknya terlihat efisien. Padahal, perusahaan kekurangan modal kerja. Dan, jika permintaan pasar tetap tinggi, modal kerja yang tidak cukup dapat menyebabkan perusahaan kehabisan uang untuk mendanai bisnisnya dan tidak bisa mengoptimalkan penjualan yang tinggi di masa depan.
Bagaimana meningkatkan rasio perputaran modal kerja
Salah satu cara untuk memperbaiki rasio ini adalah dengan mempersingkat siklus operasi. Itu membutuhkan manajemen untuk memperbaiki area terkait konversi persediaan menjadi penjualan, penagihan ke pelanggan dan pembayaran ke pemasok. Semakin singkat siklus operasi, semakin cepat perusahaan memperoleh uang tunai sebagai modal kerja, setelah membayar semua tagihan jangka pendeknya.
Pertama, perusahaan harus meningkatkan penjualan dengan mengadopsi bauran pemasaran yang lebih sesuai. Jika berhasil, inventori segera cepat keluar dan diganti dengan yang baru untuk memenuhi penjualan yang tinggi. Selain lebih cepat memperoleh pendapatan, perusahaan juga bisa meminimalkan modal yang terikat di persediaan.
Kemudian, karena tidak semua penjualan adalah berbasis kas, beberapa mungkin berbasis kredit, maka memperbaiki kebijakan kredit dan prosedur penagihan adalah aspek lain untuk meningkatkan modal kerja. Jika sukses dilakukan, perusahaan tersebut bisa segera mengumpulkan uang dari pelanggan dan menginvestasikannya kembali ke dalam bisnis.
Terakhir, mengelola pembayaran tagihan ke pemasok adalah cara lain untuk memperbaiki rasio ini. Manajemen mungkin mengambil keputusan untuk membayar pemasok lebih awal untuk mendapatkan diskon yang ditawarkan, sehingga lebih menghemat kas. Atau, mereka memutuskan beralih ke pemasok lain yang mana menawarkan persyaratan kredit yang lebih lunak.
Bacaan selanjutnya
- Rasio Aktivitas: Jenis, Rumus dan Interpretasi
- Rasio Perputaran Persediaan: Formula, Perhitungan dan Cara Membacanya
- Days of Inventory on Hand: Formula dan Cara Menghitung
- Perputaran Piutang Usaha: Rumus, Perhitungan, Cara Membacanya
- Days Sales Outstanding: Rumus, Cara Menghitung dan Membacanya
- Rasio Perputaran Utang Usaha: Cara Menghitung dan Membacanya
- Days Payable Outstanding: Cara Menghitung dan Membacanya
- Perputaran Modal Kerja: Formula, Perhitungan dan Interpretasi
- Rasio Perputaran Aset Tetap: Cara Menghitung dan Menginterpretasikan
- Rasio Perputaran Aset: Perhitungan dan Interpretasi