• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Keuangan
Home › Ekonomi

Laba Akuntansi: Rumus dan Cara Menghitung

April 9, 2022 · Ahmad Nasrudin

Laba akuntansi

Contents

  • Rumus dan contoh perhitungan laba akuntansi
  • BACAAN SELANJUTNYA

Accounting profit atau laba akuntansi adalah laba yang hanya memperhitungkan biaya eksplisit. Ini sama dengan total pendapatan dikurangi biaya akuntansi perusahaan dan dapat kita lihat pada bagian laporan laba rugi. Biaya akuntansi hanya mencakup biaya eksplisit seperti biaya operasi, depresiasi, bunga, dan pajak; dan tidak memasukkan biaya implisit (biaya peluang).

Laba akuntansi dapat dianggap sebagai laba buku. Ini adalah pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan semua biaya dan dilaporkan pada laporan laba rugi, sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Berbeda dengan laba ekonomi, laba akuntansi hanya mewakili pengeluaran moneter yang dibayar perusahaan dan pendapatan moneter yang diterimanya. Nilainya tidak memperhitungkan biaya implisit atau biaya peluang. Oleh karena itu, nilainya akan lebih tinggi daripada laba ekonomi.

Rumus dan contoh perhitungan laba akuntansi

Accounting, Economic, and Normal Profits
Accounting, Economic, and Normal Profits

Catatan: Biaya eksplisit sama dengan total biaya akuntansi

Biaya eksplisit dan biaya implisit

Biaya eksplisit adalah biaya yang melibatkan pembayaran moneter langsung. Upah yang dibayarkan kepada pekerja, uang sewa dibayarkan kepada pemilik tanah, dan biaya material yang dibayarkan kepada pemasok adalah semua contoh biaya eksplisit.

Sebaliknya, biaya implisit adalah biaya peluang atas penggunaan faktor produksi yang dimiliki produsen. Biaya implisit adalah apa yang harus diberikan perusahaan untuk menggunakan sumber dayanya. Dengan kata lain, biaya implisit adalah biaya apa pun yang dihasilkan dari penggunaan aset alih-alih menyewa, menjual, atau meminjamkannya.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan kertas memiliki mesin produksi. Biaya implisit dari mesin tersebut adalah harga sewa yang bisa ditanggung perusahaan alih-alih membelinya.

Contoh singkat perhitungan

Katakanlah, sebuah perusahaan manufaktur memproduksi produk A dan mengenakan harga jual sebesar Rp5 per unit. Perusahaan membukukan penjualan sebanyak 2.000 unit dan mencatatkan total pendapatan sebesar Rp10.000. Harga pokok penjualan yang dicatatkan perusahaan adalah sebesar Rp2.000. Dalam hal ini. laba kotor yang diterima perusahaan adalah sebesar Rp8.000 (Rp10.000 – Rp2.000).

Untuk biaya operasi, perusahaan membukukan sebesar Rp5.000. dengan demikian laba operasi perusahaan adalah Rp3.000 (Rp8.000 – Rp5.000). Sementara itu, beban non-operasi bersih (pendapatan operasi minus beban operasi) adalah sebesar Rp2.000, sedangkan pajak penghasil adalah sebesar 35%. 

Dengan demikian, laba sebelum pajak perusahaan adalah Rp1.000 (Rp3.000-Rp2.000). Sedangkan, beban pajak yang ditanggung perusahaan adalah sebesar Rp350 (35% x Rp1.000). Jadi, total laba akuntansi perusahaan adalah sebesar Rp650 (Rp1.000-Rp350).

BACAAN SELANJUTNYA

  • Pasar: Definisi, Cara Kerja, Jenis, Struktur
  • Penawaran Individual: Kurva, Faktor Penentu
  • Ekuilibrium Nash: Konsep dan Contoh
  • Indeks Herfindahl-Hirschman: Rumus Perhitungan, Kelebihan, Kekurangan
  • Kekuatan Monopoli: Konsep, Sumber, dan Efek
  • Monopoli: Definisi, Contoh, Karakteristik, Penyebab, Kelebihan, Kekurangan
  • Tingkat marginal substitusi
  • Apa Itu Modal Dalam Ilmu Ekonomi Sebagai Faktor Produksi

TRENDING

  • Utilisasi Kapasitas: Hubungannya Dengan Profitabilitas, Permintaan Agregat dan Ekonomi
  • Mobilitas Modal Sempurna: Dampak Terhadap Perekonomian
  • Barang Publik: Definisi, Karakteristik, Contoh
  • Siklus Bisnis: 4 Fase, Karakteristik dan Efeknya
  • Kegagalan Pasar: Definisi, Jenis, Efek, dan Solusi
  • Values, Attitudes and Lifestyles (VALS): Kategori dan Mengapa Penting
  • Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh
  • Menyusun dan Memastikan Proposisi Nilai Pelanggan yang Efektif
  • Menciptakan Nilai bagi Karyawan: Kunci Membangun Tenaga Kerja yang Produktif [Dengan Contoh]
  • Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai bagi Pelanggan [Dengan Contoh]
  • Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham dan Investor [Dengan Contoh]

CARI LEBIH BANYAK

KATEGORI

Analisa keuangan Bisnis Ekonomi Investasi Keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Primary Sidebar

TRENDING

  • Utilisasi Kapasitas: Hubungannya Dengan Profitabilitas, Permintaan Agregat dan Ekonomi
  • Mobilitas Modal Sempurna: Dampak Terhadap Perekonomian
  • Barang Publik: Definisi, Karakteristik, Contoh

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh

Copyright © 2025 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami