Contents
Apa itu: Penawaran individual (individual supply) merujuk pada jumlah barang yang bersedia dan dapat diproduksi oleh sebuah perusahaan pada harga tertentu, ceteris paribus. Ini hanya mewakili pasokan dari satu produsen. Jika anda menggabungkan produksi dari seluruh perusahaan di pasar, itu kita sebut sebagai penawaran pasar (atau pasokan pasar).
Kurva penawaran individual
Kurva penawaran individual memberitahu anda berapa produk yang akan bersedia perusahaan produksi dan jual pada harga tertentu. Itu memiliki kemiringan ke atas (slope negatif) dan menunjukkan ke anda, harga dan kuantitas yang bersedia dipasok memiliki korelasi positif.
Saya akan mengambil contoh sederhana untuk menggambarkan kurva tersebut.
Katakanlah, sebuah produsen bersedia memproduksi output untuk harga sebuah produk sebagai berikut:
Kuantitas yang dipasok (unit) | Harga (Rp) |
3 | 1 |
6 | 2 |
9 | 3 |
12 | 4 |
15 | 5 |
18 | 6 |
21 | 7 |
Dari data tersebut, anda dapat lihat, perusahaan akan memproduksi sebanyak 3 unit jika harga berada pada harga Rp1. Kemudian, perusahaan menaikkannya menjadi 6 unit jika harga sama dengan Rp2, dan seterusnya.
Jika anda gambarkan hubungan antara kuantitas yang bersedia perusahaan pasok dengan harga, itu akan membentuk kurva penawaran yang miring ke atas (slope positif) seperti di bawah ini:
Mengapa kurva penawaran individu miring ke atas
Kemiringan ke atas kurva menunjukkan hubungan positif antara harga dengan kuantitas yang bersedia dipasok oleh sebuah perusahaan. Jika harga lebih tinggi, perusahaan bersedia untuk memasok lebih banyak barang. Mengasumsikan biaya input dan faktor lainnya konstan, kenaikan harga meningkatkan keuntungan. Itu memberi insentif kepada perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak output.
Sebaliknya, jika harga turun, perusahaan hanya bersedia memasok lebih sedikit. Harga lebih rendah menurunkan profitabilitas.
Faktor penentu penawaran individu
Ekonom menggunakan harga barang sebagai faktor penentu utama penawaran sebuah produsen. Perubahan harga barang menyebabkan pasokannya berubah di sepanjang garis kurva penawaran.
Ketika harga naik, mereka mendapatkan keuntungan lebih tinggi karena dapat menjual pada harga yang lebih tinggi. Mereka meresponnya dengan menaikkan output untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan, ceteris paribus. Efek sebaliknya berlaku ketika harga turun, sebagaimana telah saya sebutkan sebelumnya.
Sebaliknya, perubahan faktor lain (selain harga barang itu sendiri) juga mempengaruhi kesediaan produsen untuk memasok barang. Biasanya, mereka mempengaruhi harga input, yang mana pada akhirnya mempengaruhi keuntungannya.
Namun, perubahan tersebut tidak menyebabkan output bergerak di sepanjang kurva, melainkan menggeser kurva. Ketika kurva bergeser ke kanan, dengan asumsi harga konstan, itu menunjukkan produsen bersedia memasok lebih banyak barang. Sebaliknya, pergeseran ke kiri menunjukkan produsen bersedia memasok lebih sedikit barang.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran individu dan menggeser kurvanya ke kanan:
- Penurunan harga input seperti bahan baku, energi, dan upah. Itu menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan per unit. Oleh karena itu, perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan menaikkan produksi.
- Kemajuan teknologi produksi. Itu dapat membuat perusahaan menghasilkan output yang lebih banyak dengan menggunakan kuantitas input yang sama. Sehingga, meski output naik, biaya input tetap.
- Ekspektasi penurunan harga di masa depan. Penurunan harga berarti keuntungan lebih sedikit di masa depan. Oleh karena itu, produsen akan berusaha meningkatkan penjualan sekarang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi sebelum harga turun.
- Pemangkasan pajak perusahaan. Perusahaan menghemat lebih banyak uang dengan membayar lebih sedikit pajak. Itu memberi insentif mereka untuk menaikkan produksi.
- Kenaikan subsidi produksi. Itu menurunkan biaya perusahaan dan mendorong mereka bersedia untuk memproduksi lebih banyak.
Jika faktor-faktor tersebut bergerak sebaliknya, itu akan mengurangi pasokan dan menggeser kurva ke kiri. Secara spesifik, kurva penawaran individu akan bergeser ke kiri jika:
- Menurunnya harga
- Kemunduran teknologi produksi misalnya akibat bencana alam
- Ekspektasi harga di masa depan yang lebih tinggi
- Kenaikan pajak
- Pemangkasan subsidi produksi