• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Blog

Persaingan murni

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada July 19, 2019

Persaingan murni
Advertisement

Pure competition atau persaingan murni adalah sebutan lain untuk pasar persaingan sempurna. Di struktur pasar ini, ada banyak produsen dan konsumen, masing tidak cukup besar untuk mempengaruhi penawaran dan permintaan pasar. Barang yang dipasarkan bersifat homogen dan merupakan pengganti sempurna.

Di pasar seperti itu, perusahaan berusaha menghasilkan output terbesar dengan harga terendah.

Pasar yang bersaing sempurna jarang ada didunia nyata. Tapi, mungkin contoh yang paling mendekati struktur pasar ini adalah pasar untuk produk pertanian, valuta asing, saham dan sebagian besar komoditas. 

Karakteristik utama persaingan murni

Persaingan murni juga menawarkan model pasar ekonomi yang disederhanakan. Ini biasanya menjadi dasar dalam membahas struktur pasar lainnya seperti persaingan monopolistik dan oligopolistik.  

Advertisement

Secara garis besar, pasar murni adalah pasar yang ideal. Alasannya, struktur pasar ini memungkinkan alokasi sumber daya ekonomi secara efisien. Diasumsikan, tidak ada kegagalan pasar, baik yang berasal dari eksternalitas dan kekuatan pasar. 

Berikut ini adalah karakteristik utama dari persaingan murni:

  • Ada banyak produsen dan konsumen di pasar
  • Produsen dan konsumen tidak memiliki kekuatan pasar untuk mempengaruhi harga
  • Produk standar atau homogen dan merupakan pengganti sempurna
  • Tidak ada hambatan masuk dan hambatan keluar 
  • Biaya peralihan yang ditanggung konsumen adalah nol
  • Pemasok bertindak sebagai price taker.

Jumlah pelaku, hambatan masuk dan hambatan keluar 

Di pasar persaingan murni, ada banyak produsen dan konsumen. Masing-masing tidak cukup untuk mempengaruhi harga, permintaan maupun penawaran. Dengan kata lain, baik produsen maupun konsumen tidak memiliki kekuatan pasar.

Hambatan masuk yang rendah juga memiliki keterkaitan dengan besarnya jumlah produsen di pasar. Ketika ada perusahaan bangkrut, pasokan pasar berkurang, ini akan menaikkan harga dalam jangka pendek. Namun, karena hambatan masuk rendah, setiap kenaikan keuntungan akan mendorong pemain baru untuk masuk. Hasilnya, keuntungan ekonomi dalam pasar murni tidak bertahan dalam jangka panjang.

Produk homogen dan biaya peralihan

Para produsen memasarkan produk yang homogen. Perusahaan tidak mengadopsi strategi diferensiasi untuk penawarannya. Oleh karena itu, tidak ada peluang bagi mereka untuk menerapkan harga yang lebih premium. Hasilnya, persaingan di pasar akan berbasiskan harga dan volume.

Advertisement

Selain itu, produk di pasar saling menggantikan secara sempurna. Dalam arti, ketika salah satu produsen menaikkan harga, konsumen akan langsung berpindah ke produsen lainnya. Apalagi, konsumen tidak menanggung biaya peralihan yang substansial. Produsen dapat bebas keluar ketika mereka bangkrut.

Selanjutnya, ketika perusahaan dapat mengadopsi strategi diferensiasi sampai tingkat tertentu, maka struktur pasar berubah menjadi persaingan monopolistik. 

Produsen sebagai price taker dalam persaingan murni

Para produsen di pasar persaingan murni adalah price taker. Dalam arti, mereka mengambil harga pasar sebagai harga produk mereka. Mereka tidak memiliki kekuatan pasar untuk mempengaruhi harga pasar. Ini karena ukuran pasokan individu yang relatif kecil, produk yang homogen, hambatan masuk keluar dan masuk yang rendah, maupun biaya pengalihan konsumen yang rendah.

Secara individual, produsen menghadapi permintaan pasar yang benar-benar sangat elastis (kurva permintaan berbentuk horizontal), sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk menjual harga di atas pasar, bahkan sedikit diatas harga pasar. Ini karena konsumen akan segera beralih ketika mereka melakukannya. Oleh karena itu, jika setiap perusahaan mengenakan harga sedikit di atas harga pasar, perusahaan tidak akan menjual produk apapun.

Perusahaan dapat memaksimalkan keuntungannya sendiri dengan memproduksi barang hingga biaya marginalnya sama dengan pendapatan marginal dan harga pasar. 

Bagikan

Related

  • Persaingan Tidak Sempurna: Definisi, Karakteristik, Jenis
  • Persaingan Tidak Sempurna Definisi, Karakteristik, Jenis
  • Persaingan: Definisi, Penjelasan Singkat
  • Persaingan Definisi, Penjelasan Singkat
  • Pengambil Harga: Definisi, Karakteristik, dan Contoh
  • Pengambil Harga Definisi, Karakteristik, dan Contoh
  • Persaingan Sempurna: Konsep, Karakteristik Dan Implikasi
  • Persaingan Sempurna Konsep, Karakteristik Dan Implikasi
  • Kemudahan Masuk: Dampak, Faktor Yang Mempengaruhi
  • Kemudahan Masuk Dampak, Faktor Yang Mempengaruhi
  • Duopoli: Definisi, Contoh, Karakteristik, Jenis, Implikasi
  • Duopoli Definisi, Contoh, Karakteristik, Jenis, Implikasi
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Permintaan Agregat: Definisi, Alasan Miring, Determinan
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami