Contents
Apa itu: Dalam definisi yang luas, berdasarkan Lexico.com, modal (capital) merujuk pada kekayaan yang dimiliki oleh individu atau perusahaan dan tersedia atau dikontribusikan untuk tujuan tertentu seperti memulai perusahaan atau berinvestasi. Itu bisa uang atau aset lainnya, baik aset keuangan seperti surat berharga maupun aset riil seperti pabrik dan mesin.
Modal memainkan peran vital bagi perusahaan dan perekonomian. Modal fisik berkontribusi langsung dalam memproduksi barang dan jasa seperti mesin, peralatan dan kendaraan logistik. Sementara itu, perusahaan membutuhkan modal keuangan untuk membeli barang-barang tersebut. Misalnya, ketika anda memulai bisnis baru, anda membutuhkan modal awal untuk membeli barang modal penting atau menyewa lokasi produksi. Itu bisa berasal dari uang anda sendiri, dari keluarga atau kerabat, atau dari pinjaman eksternal.
Apakah uang dan modal keuangan lainnya adalah faktor produksi dalam definisi ekonom? Nanti, kita akan bahas di bagian bawah. Sekarang, mari kita mulai berbagai modal di dalam bisnis dan mengapa mereka penting?
Pentingnya modal
Modal fisik vital bagi perusahaan. Ketika akumulasi modal meningkat, misalnya dengan membeli beberapa mesin baru, kita mengharapkan bisnis dapat menghasilkan lebih banyak output. Katakanlah, sebelumnya bisnis memiliki 10 mesin dengan kapasitas produksi masing-masing 100 unit per jam, menghasilkan total output sebanyak 1.000 unit per jam. Sekarang, perusahaan memiliki 12 mesin dengan kapasitas yang sama dan dapat menghasilkan 1.200 unit output per jam. Di sini, kita bicara peningkatan output karena peningkatan kuantitas (jumlah mesin).
Poin berikutnya adalah kualitas. Itu juga penting untuk meningkatkan produksi. Ketika perusahaan membeli mesin berteknologi lebih canggih, mereka bisa menghasilkan lebih banyak barang dan jasa. Katakanlah, teknologi baru memungkinkan kapasitas produksi mesin meningkat dari 100 unit per jam menjadi 120 unit per jam. Dengan jumlah mesin yang sama, perusahan bisa menghasilkan lebih banyak mesin karena berkualitas lebih canggih.
Selain itu, dengan mesin yang lebih canggih, pekerja juga lebih produktif. Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur bisa menghasilkan output dengan cepat jika menggunakan mesin berbantuan komputer daripada mesin manual. Komputer membantu proses produksi berjalan otomatis dan membutuhkan lebih sedikit operasi teknis dari pekerja.
Apakah dalam mengoperasikan bisnis hanya melibatkan modal fisik seperti mesin dan peralatan? Tidak, ada modal keuangan. Itu juga terbagi dalam beberapa kategori.
Modal keuangan
Modal keuangan juga sama pentingnya dengan modal fisik dalam mengoperasikan bisnis, meskipun mereka tidak berkontribusi langsung. Ketika baru berdiri, bisnis membutuhkan modal awal untuk membeli peralatan modal penting atau menyewa lokasi produksi. Itu bisa berasal dari uang tunai dari pemilik atau dari sumber lain.
Kemudian, ketika bisnis beroperasi, perusahaan memerlukan modal kerja untuk membeli bahan baku, membayar tagihan ke pemasok dan membangun persediaan. Itu adalah uang untuk keperluan sehari-hari, yakni selisih antara aset lancar (kas dan item aset yang bisa dikonversi menjadi uang tunai) dengan liabilitas lancar (seperti utang jangka pendek dan utang usaha).
Ketika bisnis sukses bertahan, pemilik ingin menumbuhkan bisnis. Mereka berusaha untuk meningkatkan kapasitas bersaing dan menghasilkan pendapatan. Mereka mengejar pertumbuhan ukuran bisnis, bisa dengan strategi pertumbuhan internal atau eksternal.
Dan, untuk mengembangkan dan menumbuhkan usaha, perusahaan membutuhkan modal keuangan. Mereka sering menerbitkan saham atau surat utang untuk membiayai ekspansi bisnis, mungkin dengan mengakuisisi perusahaan lain atau membangun fasilitas produksi baru.
Dengan berekspansi, bisnis meningkatkan kapasitas produksi. Dengannya, perusahaan dapat memproduksi dan menjual lebih banyak produk. Selain itu, perusahaan bisa memperoleh skala ekonomi yang lebih tinggi, memungkinkannya untuk berproduksi pada biaya yang lebih rendah, yang mana penting untuk memperkuat daya saing.
Apakah uang yang dihabiskan bisa meningkatkan kapasitas produksi perusahaan atau tidak? Anda harus membandingkan pengeluaran modal dengan depresiasi dari aset tetap.
Depresiasi mewakili manfaat ekonomi yang hilang dari aset tetap, misalnya karena keausan. Misalnya, kapasitas produksi mesin adalah 100 unit ketika baru dibeli. Tapi, karena telah tua dan usang, itu mungkin hanya bisa menghasilkan 90 unit.
Jadi, jika pengeluaran modal melebihi depresiasi, kita mengharapkan kapasitas meningkat. Sebaliknya, jika belanja modal lebih rendah daripada tingkat depresiasi, maka kapasitas produksi berkurang.
Modal dalam ilmu ekonomi
Sekarang, mari kita bahas tentang modal dalam perspektif ekonom.
Ekonom mendefinisikan modal sebagai alat buatan manusia yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Itu merujuk pada modal fisik seperti mesin, peralatan, dan kendaraan. Itu mengecualikan uang dan modal keuangan.
Dalam ilmu ekonomi, nodal adalah satu dari empat faktor produksi selain tanah, tenaga kerja dan kewirausahaan. Keempatnya adalah input untuk menghasilkan barang dan jasa. Tanpa mereka, tidak ada produksi dan bisnis. Adapun, hadiah untuk modal adalah bunga.
Mengapa ekonom mengecualikan modal keuangan sebagai faktor produksi?
Modal keuangan seperti uang tidak berkontribusi langsung pada produksi. Misalnya, bisnis tidak dapat memproses uang menjadi mobil sebagaimana aluminum sebagai bahan baku. Atau, mereka tidak dapat menggunakannya untuk membantu memproses bahan baku untuk menjadi mobil. Pernahkan anda melihat pemanufaktur mobil memproduksi mobil menggunakan uang alih-alih mesin robotik dan pekerja?
Bisnis menggunakan modal keuangan seperti kas modal ekuitas dan utang secara tidak langsung dalam proses produksi. Secara spesifik, uang hanya memfasilitasi transaksi ekonomi. Misalnya, dalam manufaktur mobil seperti kasus di atas, mereka membutuhkannya untuk membeli bahan baku (aluminum) dan barang modal tersebut (mesin).
Dalam laporan perusahaan
Baik modal fisik dan modal keuangan, perusahaan mempresentasikannya dalam laporan keuangan, yang mana mencatat sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan klaim atas sumber daya tersebut. Di bagian mana kita bisa melihat modal seperti dalam definisi ekonom?
Pertama, kita bahas modal keuangan.
Dalam akuntansi, modal keuangan dibagi menjadi dua kategori utama:
- Modal ekuitas
- Modal utang
Ekuitas mewakili modal yang dikontribusikan pemegang saham dan mewakili kepemilikan di dalam perusahaan. Itu adalah modal jangka panjang. Sebagai kompensasi, pemegang saham berhak atas dividen yang dibagikan oleh perusahaan dan potensial untuk mendapatkan capital gain dari apresiasi harga saham.
Utang berasal dari kreditur, seperti bank maupun investor surat utang. Itu bisa jangka pendek maupun jangka panjang. Contohnya adalah pinjaman bank, kertas komersial, notes dan obligasi. Perusahaan wajib untuk mengembalikan pokok utang plus bunga.
Keduanya ada di bagian liabilitas dan ekuitas di neraca keuangan. Dan ketika menganalisis prospek pertumbuhan dan solvabilitas, analis biasanya fokus pada modal jangka panjang, menumbuhkan bisnis adalah proyek jangka panjang.
Berikutnya ada modal kerja. Itu mewakili uang tersisa dari operasi sehari-hari dan sama dengan aset lancar minus liabilitas lancar. Misalnya, perusahaan memiliki modal kerja positif. Itu menunjukkan ke anda, perusahaan memiliki sisa uang untuk membiayai operasi sehari-hari seperti membeli bahan baku, membayar upah dan membayar utang usaha.
Sekarang, kita bahas modal fisik sebagaimana disebutkan oleh ekonom. Itu merujuk pada modal tetap. Di laporan keuangan, anda mungkin menemukannya sebagai akun properti, pabrik, dan peralatan (PP&E). Perusahaan menggunakannya untuk menghasilkan produk.
Dalam membeli aset tetap, perusahaan mengandalkan modal keuangan jangka panjang. Misalnya, mereka menerbitkan saham atau surat utang. Dari uang yang terkumpul, mereka bisa menggunakannya untuk membeli aset tetap. Berapa yang dihabiskan, itulah belanja modal (capital expenditure atau capex). Itu mungkin untuk mempertahankan atau meningkatkan kapasitas produktif saat ini. Seperti yang telah saya utarakan diatas, kita perlu membandingkannya dengan depresiasi untuk melihat dampak belanja modal terhadap peningkatan kapasitas produksi.