Contents
Apa itu: Produktivitas tenaga kerja (labor productivity) mengacu output yang dapat dihasilkan oleh seorang pekerja. Itu berlaku untuk sebuah perusahaan, industri atau perekonomian. Untuk menghitungnya, anda dapat membandingkan kuantitas output dengan pekerja atau jam kerja.
Menghitung produktivitas tenaga kerja
Produktivitas mengukur efisiensi pekerja dalam melakukan tugas. Semakin produktif pekerja, semakin banyak barang dan jasa yang mereka hasilkan.
Anda dapat menghitung produktivitas tenaga kerja per satuan jam kerja atau per pekerja. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Produktivitas tenaga kerja = Total output / Total pekerja … (persamaan 1)
Atau
Produktivitas tenaga kerja = Total output / Total jam kerja … (persamaan 2)
Penggunaan keduanya tergantung konteks yang ingin anda dalami. Jika perusahaan yang anda teliti memiliki kebijakan jam kerja yang berbeda, menggunakan persamaan 2 adalah lebih masuk akal.
Sebagai contoh, seorang pekerja di perusahaan ABC dan perusahaan XYZ dapat menghasilkan 1 produk sehari, namun dengan jam kerja yang berbeda. Di perusahaan ABC, jam kerja adalah 6 jam sehari, sedangkan perusahaan XYZ memiliki 8 jam kerja sehari.
Jika menggunakan persamaan 1, produktivitas kedua perusahaan adalah sama. Kesimpulan semacam itu mungkin akan menyesatkan anda.
Dari kasus tersebut, anda dapat lihat perusahaan ABC lebih produktif karena dapat menghasilkan satu produk per 6 jam daripada perusahaan XYZ karena memerlukan 8 jam kerja. Perusahaan ABC mungkin menggunakan teknologi yang lebih baru dan lebih handal daripada Perusahaan XYZ, sehingga memerlukan lebih sedikit jam kerja. Oleh karena itu, perusahaan ABC seharusnya akan menanggung biaya tenaga kerja yang lebih rendah.
Produktivitas tenaga kerja dalam perekonomian
Konsep produktivitas juga berlaku untuk angka agregat perekonomian. Untuk menghitung produktivitas sebuah perekonomian, anda dapat menggunakan PDB riil sebagai pembilang, yang mana mewakili total output perekonomian. Sementara untuk penyebut, ekonom biasanya lebih menyukai jam agregat, yakni penjumlahan jam kerja seluruh pekerja dalam satu tahun.
Produktivitas tenaga kerja = PDB Riil / Jam agregat
Misalkan PDB riil adalah US$600 miliar dan jam kerja agregat di negara tersebut adalah 100 miliar. Produktivitas tenaga kerja adalah US$6 per jam kerja (US$600 miliar / 10 miliar).
Pada tahun berikutnya, PDB riil meningkat menjadi US$950 miliar dan jam kerjanya meningkat menjadi 150 miliar. Produktivitas tenaga kerja kira-kira sama dengan US 6,3 per jam kerja. Dengan demikian, produktivitas tenaga kerja di negara tersebut telah meningkat sekitar 5,5% = {(6.3 / 6) -1} x 100%.
Secara umum, produktivitas tenaga kerja di negara maju cenderung lebih tinggi daripada di negara berkembang. Negara maju lebih unggul dalam kemajuan teknologi dan kualitas sumber daya manusia, membuat mereka lebih produktif.
Tapi, jika anda mengukur angka pertumbuhan produktivitas, negara berkembang mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju ketika persediaan modal ditingkatkan pada kuantitas yang sama (lihat model pertumbuhan Solow). Itu karena negara berkembang memiliki rasio modal/pekerja yang lebih rendah, sehingga menerima manfaat yang lebih besar ketika modal ditingkatkan.
Mengapa produktivitas tenaga kerja penting?
Produktivitas dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif. Biaya tenaga kerja biasanya mencakup sebagian besar total biaya produksi.
Tenaga kerja yang lebih produktif memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak output menggunakan jumlah tenaga kerja yang sama. Jadi, produktivitas yang tinggi membuat biaya operasi menjadi rendah. Karena biaya rendah, perusahaan memperoleh keuntungan lebih tinggi bahkan ketika menetapkan harga jual di rata-rata industri.
Secara agregat, produktivitas mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka pendek. Output jangka panjang (PDB potensial), tidak hanya tergantung pada kuantitas pasokan tenaga kerja, tetapi juga kualitasnya. Jika lebih produktif, perekonomian dapat menghasilkan lebih banyak barang dan jasa.
Dalam jangka pendek, peningkatan produktivitas mendorong naik pasokan. Pasokan yang lebih tinggi mendorong harga turun. Itu membuat barang dan jasa lebih terjangkau bagi masyarakat.
Harga yang lebih rendah juga membuat barang dan jasa domestik lebih kompetitif di pasar internasional. Itu meningkatkan ekspor dan mendorong pertumbuhan PDB riil.
Produktivitas yang tinggi memungkinkan perusahaan membayar upah yang lebih tinggi dengan tetap menghasilkan laba yang tinggi. Ini meningkatkan pendapatan disposabel rumah tangga, yang mengarah ke perbaikan standar hidup dan kesejahteraan.
Bagaimana cara meningkatkan produktivitas pekerja?
Tiga faktor mempengaruhi produktivitas pekerja, termasuk modal manusia, inovasi teknologi, dan ketersediaan modal fisik.
Peningkatan modal manusia
Kualitas modal manusia meningkat melalui perbaikan sistem pendidikan dan pelatihan. Pekerja memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik.
Menjadikan tempat kerja tetap kondusif juga baik untuk moral pekerja, yang berkontribusi pada produktivitas.
Terakhir, spesialisasi juga meningkatkan meningkatkan produktivitas melalui efek kurva pembelajaran (learning curve). Ketika mengerjakan tugas spesifik, pekerja akan semakin ahli dari waktu ke waktu. Karena lebih berpengalaman, mereka akan tahu bagaimana mengerjakan tugas dengan lebih cepat.
Inovasi teknologi
Inovasi teknologi mempercepat pekerja dalam menyelesaikan tugas mereka. Dengan alat yang lebih canggih, pekerja dapat menghasilkan lebih banyak output daripada yang bisa mereka lakukan dengan peralatan konvensional.
Teknologi yang lebih canggih memungkinkan perusahaan untuk mencapai skala ekonomis lebih cepat dan berkontribusi pada biaya unit yang lebih rendah.
Investasi infrastruktur
Pemerintah juga memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas. Investasi dalam infrastruktur mendukung produktivitas bisnis dengan menurunkan biaya logistik. Insentif pajak dapat mendorong bisnis untuk berinovasi dalam teknologi baru. Selanjutnya, dengan mempromosikan persaingan, pemerintah juga merangsang pasar untuk berinovasi.
Selain itu, investasi infrastruktur non fisik seperti pendidikan dan kesehatan juga penting untuk menunjang peningkatan produktivitas pekerja.
Peningkatan modal fisik
Modal fisik penting bagi produktivitas, tidak hanya dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas. Misalnya, dengan membeli lebih banyak komputer berkualitas sama, perusahaan penerbit dapat menghasilkan lebih banyak artikel. Begitu juga, ketika kualitas komputer meningkat, mereka dapat menghasilkan output yang sama dengan lebih cepat atau menghasilkan output yang lebih tinggi dengan waktu yang sama.