Perusahaan siklikal (cyclical companies) merujuk pada perusahaan yang penjualan dan keuntungannya sangat sensitif terhadap siklus bisnis. Penghasilan mereka naik ketika ekonomi berekspansi dan menurun selama perlambatan ekonomi. Produsen barang tahan lama dan barang konsumen diskresioner sangat sensitif terhadap siklus bisnis. Contohnya adalah perusahaan kimia dan produsen mobil.
Lebih dalam tentang perusahaan siklikal
Siklus bisnis terdiri dari empat fase: ekspansi, puncak, kontraksi dan palung (trough). Puncak dan palung menandai titik balik, yakni titik tertinggi dan titik terendah dari siklus. Namun demikian, ada beberapa istilah terkait siklus bisnis yang perlu kita ketahui, diantaranya pemulihan ekonomi, ledakan ekonomi, resesi dan depresi. Bagian awal dari ekspansi disebut dengan pemulihan ekonomi, dimana perekonomian bergerak dari palung menuju penguatan. Sementara itu, bagian akhir dari ekspansi dinamakan dengan ledakan ekonomi (economic boom). Selanjutnya, resesi terjadi ketika pertumbuhan ekonomi turun dua kuartal berturut-turut dan resesi yang parah dinamakan depresi.
Selama fase ekspansi, produktivitas tumbuh, pengangguran menyusut dan pendapatan meningkat. Karena lebih banyak orang dipekerjakan selama fase ini, mereka memiliki lebih banyak pendapatan baik dari gaji maupun dari investasi dan tidak segan untuk membelanjakannya. Pada periode ini, permintaan konsumen tumbuh meningkat dan permintaan konsumen akan cenderung beragam daripada di masa-masa sulit.
Permintaan produk-produk dari perusahaan siklikal menghadapi pertumbuhan yang signifikan selama ekspansi ekonomi. Oleh karena itu, prospek pendapatan dan keuntungan mereka akan cenderung lebih baik daripada perusahaan defensif. Di pasar modal, investor akan memburu saham-saham perusahaan ini, mendorong harganya naik tinggi.
Sebaliknya, penurunan dalam siklus memaksa konsumen untuk memprioritaskan pengeluaran. Mereka akan mengurangi beberapa pos biaya biaya yang tidak penting. Oleh karena itu, perusahaan yang fokus pada produk yang tidak penting menghadapi risiko kehilangan pendapatan terbesar ketika kontraksi ekonomi berlangsung. Sebaliknya, perusahaan seperti listrik cenderung menghadapi badai ekonomi jauh lebih baik, karena tidak peduli seberapa buruknya perekonomian, kebanyakan masih akan tetap membayar tagihan listrik.
Contoh perusahana siklikal
- Perusahaan yang terlibat dalam produksi barang tahan lama, seperti bahan baku dan alat berat.
- Produsen barang diskresi konsumen, sektor yang berfokus pada produk dan layanan yang dibeli orang dengan pendapatan tambahan. Contohnya adalah produsen mobil. Pengeluaran diskresi lebih mudah dipotong dari anggaran konsumen selama masa-masa sulit daripada biaya-biaya penting.
- Industri penerbangan juga termasuk. Di masa pertumbuhan ekonomi yang kuat, orang memiliki lebih banyak [[pendapatan disposabel]], sehingga mereka lebih bersedia untuk mengambil liburan dan memanfaatkan perjalanan udara. Sebaliknya, selama kontraksi ekonomi, orang jauh lebih berhati-hati tentang pengeluaran.