• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Keuangan
Home › Ekonomi › Makroekonomi

Pemulihan Ekonomi: Definisi, Jenis dan Karakteristiknya

August 27, 2022 · Ahmad Nasrudin

Pemulihan Ekonomi Definisi, Jenis dan Karakteristiknya

Contents

  • Bentuk pemulihan ekonomi
  • Karakteristik pemulihan ekonomi
  • Cara untuk memulihkan ekonomi
  • Bacaan selanjutnya
  • BACAAN SELANJUTNYA

Apa itu: Pemulihan ekonomi (economic recovery) adalah bagian awal dari ekspansi, dimana perekonomian memperoleh kekuatannya kembali untuk tumbuh paska resesi. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan tanda-tanda penguatan. Belanja konsumen mulai meningkat, terutama untuk barang tahan lama. Ini kemudian mendorong bisnis untuk mengintensifkan produksi.

Istilah lain untuk pemulihan ekonomi adalah peningkatan ekonomi (economic upturn), kebangkitan ekonomi (economic revival), ekspansi awal (initial expansion).

Business Cycle
Business Cycle

Apa yang sedang terjadi: Selama periode ini, aktivitas ekonomi dan bisnis membaik. Biasanya, itu ditandai dengan pertumbuhan positif ekonomi, perbaikan prospek pendapatan dan lapangan kerja.

Dan ketika pemulihan berlanjut, perekonomian menuju ekspansi. Pertumbuhan ekonomi tinggi, inflasi merangkak naik, tingkat pengangguran turun, dan kepercayaan konsumen dan bisnis meningkat.

Di bagian mana: Dalam sebuah siklus bisnis, naik-turunnya aktivitas ekonomi mengikuti empat fase, yang secara berturut-turut adalah fase puncak, kontraksi, palung, dan ekspansi.

Pemulihan terjadi setelah palung tetapi sebelum ekspansi. Sementara itu, fase terakhir ekspansi disebut ledakan ekonomi (economic boom).

Jenis Pemulihan Ekonomi
Jenis Pemulihan Ekonomi. Sumber: Premier Planning Group 

Bentuk pemulihan ekonomi

Berbentuk V (V-shaped): PDB riil turun tajam dan segera mencapai palung. Tapi, stimulus ekonomi mendorong pemulihan yang cepat dan segera mencapai ekspansi.

Berbentuk U (U-shaped): Pertumbuhan ekonomi jatuh secara drastis dan menuju palung, tetapi secara perlahan. Selanjutnya, pemulihan membutuhkan beberapa waktu sebelum menuju ekspansi, lebih lama dari yang berbentuk V.

Berbentuk W (W-shaped): Penurunan tajam dalam PDB mendorong ekonomi segera mencapai palung. Stimulus ekonomi mendorong pemulihan ekonomi, namun itu tidak cukup kuat untuk menggerakkan perekonomian menuju ekspansi. Akhirnya, perekonomian kembali jatuh dan menuju palung kembali. Stimulus ekonomi kedua mungkin dapat menghindarkan ekonomi dari resesi lebih dalam dan memperoleh kembali momentum pemulihan menuju ekspansi.

Berbentuk L (L-shaped): Perekonomian jatuh dan segera mencapai fase palung. Tapi, ekonomi masih stagnan dan tidak segera kembali pulih, bahkan ketika pemerintah telah meluncurkan stimulus ekonomi. “Dekade yang hilang” di Jepang adalah contoh yang paling umum dari pemulihan resesi berbentuk L.

Karakteristik pemulihan ekonomi

Pertumbuhan PDB riil adalah indikator utama pemulihan ekonomi. Ketika keluar dari resesi, PDB riil tumbuh positif. Dan, jika berlangsung dalam dua kuartal berturut-turut itu adalah sinyal pemulihan. Harapannya, tentu saja, itu akan menuju ekspansi, bukan turun lagi seperti dalam pemulihan berbentuk W.

Suku bunga

Suku bunga rendah biasanya mengawali pemulihan. Pembuat kebijakan mulai menerapkan kebijakan ekspansif ketika perlambatan ekonomi terlihat atau penurunan ekonomi (kontraksi). Itu untuk mencegah resesi yang dalam.

Salah satu opsi adalah dengan menurunkan suku bunga. Penurunan suku bunga meningkatkan jumlah uang beredar dalam perekonomian dan menurunkan suku bunga di pasar keuangan. Penurunan suku bunga mendorong konsumen dan bisnis untuk meningkatkan permintaan barang dan jasa, terutama yang dibiayai oleh pinjaman.

Belanja konsumen

Permintaan konsumen mulai meningkat, terutama untuk barang tahan lama dan perumahan. Konsumen mendapat manfaat dari biaya pinjaman baru yang lebih murah. Mereka juga melihat peningkatan pembayaran lembur seiring upaya perusahaan mengintensifkan produksi.

Laju pemulihan sebagian tergantung pada seberapa cepat belanja konsumen mulai naik setelah penurunan ekonomi. Ketika pengeluaran meningkat cepat dan kuat, itu akan mendorong bisnis untuk meningkatkan output.

Konsumsi rumah tangga memainkan peran vital dalam merangsang perekonomian. Maklum, itu menyumbang lebih dari setengah produk domestik bruto (PDB) di beberapa besar negara.

Pengeluaran bisnis

Bisnis mulai memesan peralatan ringan untuk meningkatkan efisiensi seperti perangkat lunak, sistem, dan perangkat keras teknologi. Mereka melihat perbaikan pendapatan dan arus kas bebas karena ekonomi yang membaik.

Tapi, dalam tahap awal pemulihan, bisnis belum memesan mesin-mesin berat untuk meningkatkan kapasitas. Mereka belum percaya diri untuk melakukannya, takut bahwa pemulihan hanya akan sementara atau berskala lemah.

Produksi industri

Output manufaktur bangkit dari level terendahnya. Tapi, peningkatannya berada pada laju yang lambat. Bisnis ingin mengkonfirmasi bahwa resesi telah benar-benar berakhir.

Selain itu, setelah perampingan selama resesi, perlu waktu bagi bisnis untuk mengembalikan produksi ke tingkat normal. Baru ketika menuju fase ekspansi, dimana permintaan konsumen semakin kuat, perusahaan akan mulai menambah pekerja baru.

Tingkat pengangguran

Di awal pemulihan, kondisi lapangan kerja membaik meski tingkat pengangguran tetap tinggi. PHK melambat. Tapi, perekrutan baru belum terjadi. Bisnis memilih untuk menambah jam lembur dan menggunakan pekerja sementara untuk memenuhi peningkatan permintaan produk.

Dengan begitu, profitabilitas mereka menjadi lebih baik. Bisnis akan merekrut kembali sampai mereka lebih percaya diri bahwa pemulihan menuju ekspansi sedang berlangsung dan sumber daya yang ada dimanfaatkan sepenuhnya. Baru ketika pemulihan kuat, tingkat pengangguran secara perlahan akan turun.

Jam kerja

Perusahaan lebih intensif menggunakan tenaga kerja yang ada saat ini. Mereka akan meningkatkan lembur untuk memenuhi peningkatan permintaan.

Bisnis akan memberdayakan sumber daya mereka secara penuh sebelum memutuskan menambah tenaga kerja baru. Itu demi menjaga beban operasional dan mengantisipasi kemungkinan pemulihan hanya sementara.

Inflasi

Tingkat inflasi tetap moderat dan dapat terus turun di bagian awal pemulihan. Dan, itu secara perlahan naik ketika permintaan tumbuh kuat.

Kenaikan harga mungkin terjadi pada barang-barang tahan lama. Prospek permintaan mereka membaik selama awal pemulihan. Sebelumnya, konsumen cenderung menunda pembelian barang yang tahan lama selama resesi. Dan, karena pada periode ini, suku bunga masih rendah, konsumen akan membeli barang tahan lama, mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga ketika ekonomi menuju ekspansi.

Cara untuk memulihkan ekonomi

Kebijakan ekonomi ekspansioner adalah salah satu cara untuk menggerakkan perekonomian keluar dari resesi. Itu dapat mengambil bentuk:

  • Kebijakan fiskal ekspansioner dengan opsi menurunkan pajak dan meningkatkan belanja pemerintah
  • Kebijakan moneter ekspansioner dengan opsi menurunkan suku bunga kebijakan, pembelian surat berharga pemerintah dan menurunkan rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio)

Kedua kebijakan berusaha menstimulus perekonomian melalui peningkatan permintaan agregat.

Tapi, jika resesi disebabkan dari sisi produksi, kebijakan meningkatkan permintaan agregat tidak efektif. Ambil kasus stagflasi.

Stagflasi terjadi karena kenaikan biaya, misalnya akibat lonjakan harga minyak. Itu mengakibatkan kenaikan biaya produksi dan dapat berakibat pada penyusutan output ekonomi dan lonjakan tajam inflasi.

Kebijakan ekonomi ekspansioner hanya akan meningkatkan inflasi. Permintaan agregat naik dan itu hanya akan menyebabkan inflasi semakin melonjak.

Sebaliknya, kebijakan kontraksioner akan menghasilkan ekonomi yang semakin menyusut. Permintaan agregat melemah dan memaksa produsen untuk memangkas output.

Mengapa kedua kebijakan tidak efektif. Itu karena sumber masalah adalah dari sisi biaya (pasokan), bukan dari sisi permintaan. Dan, baik kebijakan fiskal maupun moneter, keduanya adalah kebijakan sisi permintaan.

Bacaan selanjutnya

  • Depresi Ekonomi: Penyebab, Contoh, Efek, Solusi yang Mungkin
  • Ekspansi Ekonomi: Definisi, Karakteristik, Faktor Pemicu, Dampak
  • Fase Palung Dari Siklus Bisnis: Definisi dan Karakteristiknya
  • Fase Puncak Siklus Bisnis: Arti, Karakteristik
  • Keruntuhan Ekonomi: Tanda, Penyebab, dan Contoh
  • Kontraksi Ekonomi: Definisi, Penyebab dan Dampaknya
  • Krisis Ekonomi: Jenis dan Dampaknya
  • Ledakan Ekonomi: Definisi, Ciri-Ciri, Dampak
  • Pemulihan Ekonomi: Definisi, Jenis dan Karakteristiknya
  • Resesi Ekonomi: Penyebab, Efek, dan Kemungkinan Solusi
  • Siklus Bisnis Riil: Konsep, Asumsi, Penyebab, Kritik
  • Siklus Bisnis: 4 Fase, Karakteristik dan Efeknya
  • Siklus Kondratieff: Definisi, Rincian Siklus dan Kritik

BACAAN SELANJUTNYA

  • Restocking
  • Kontraksi Ekonomi: Definisi, Penyebab dan Dampaknya
  • Siklus Bisnis: 4 Fase, Karakteristik dan Efeknya
  • Resesi Ekonomi: Penyebab, Efek, dan Kemungkinan Solusi
  • Fase Puncak Siklus Bisnis: Arti, Karakteristik
  • Fase Palung Dari Siklus Bisnis: Definisi dan Karakteristiknya
  • Siklus Bisnis Riil: Konsep, Asumsi, Penyebab, Kritik
  • Ledakan Ekonomi: Definisi, Ciri-Ciri, Dampak
  • Siklus Kondratieff: Definisi, Rincian Siklus dan Kritik

TRENDING

  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Anggaran Pemerintah: Komponen, Jenis dan Kebijakan Fiskal
  • Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Horizontal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
  • Model Cournot: Konsep, Asumsi, Solusi, dan Kritik
  • Cost-plus Pricing: Konsep, Formula, Cara Menghitung, Pro dan Kontra
  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh
  • Menyusun dan Memastikan Proposisi Nilai Pelanggan yang Efektif
  • Menciptakan Nilai bagi Karyawan: Kunci Membangun Tenaga Kerja yang Produktif [Dengan Contoh]
  • Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai bagi Pelanggan [Dengan Contoh]
  • Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham dan Investor [Dengan Contoh]

CARI LEBIH BANYAK

KATEGORI

Analisa keuangan Bisnis Ekonomi Investasi Keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Primary Sidebar

TRENDING

  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Anggaran Pemerintah: Komponen, Jenis dan Kebijakan Fiskal
  • Struktur Organisasi Vertikal: Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh

Copyright © 2025 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami