Contents
Apa itu: Bisnis adalah entitas atau aktivitas yang terlibat dalam memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengusaha mengambil risiko untuk membangun bisnis dengan menggabungkan sumber daya dan menggunakannya untuk memproduksi barang dan jasa. Mereka mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan menawarkan produk untuk memuaskan mereka.
Bisnis bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan untuk mendapatkan keuntungan. Mereka menambahkan nilai ke input dengan memprosesnya untuk menjadi output. Dengan begitu,mereka dapat menjualnya pada harga yang lebih tinggi. Nilai yang mereka tambahkan membantu mereka menjual dan menghasilkan uang lebih banyak.
Cara kerja bisnis
Bisnis beroperasi melalui siklus transformasi sumber daya menjadi nilai bagi pelanggan mereka. Siklus ini dimulai dengan input, yang dapat berupa bahan mentah, tenaga kerja, atau informasi.
Bisnis kemudian menggunakan berbagai proses untuk mengubah masukan tersebut menjadi keluaran, yang merupakan produk atau layanan akhir yang ditawarkan kepada konsumen. Proses-proses ini mungkin melibatkan manufaktur, perakitan, penyediaan layanan, atau kombinasi dari aktivitas-aktivitas ini. Tujuannya adalah untuk menciptakan sesuatu yang memenuhi kebutuhan atau keinginan, dan menawarkan nilai lebih kepada pelanggan dibandingkan komponen individualnya.
Setelah keluaran dihasilkan, bisnis perlu menjualnya untuk menghasilkan pendapatan. Strategi pemasaran dan penjualan yang efektif sangat penting dalam menjangkau pelanggan sasaran dan meyakinkan mereka tentang nilai produk atau layanan.
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan kemudian digunakan untuk menutupi biaya input dan proses, dan sisa keuntungan diinvestasikan kembali dalam bisnis untuk pertumbuhan atau didistribusikan kepada pemilik. Siklus input, transformasi, output, penjualan, dan reinvestasi adalah landasan bagaimana bisnis beroperasi dan menciptakan nilai dalam perekonomian.
Produk: barang dan jasa
Bisnis menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan kita. Barang mewakili produk yang berwujud, yang mana bisa kita lihat, sentuh atau simpan untuk kita gunakan di kemudian hari. Ada banyak jenis barang, termasuk barang konsumen, barang modal, bahan baku, dan barang setengah jadi.
Sementara itu, jasa mewakili produk tidak berwujud. Mereka diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Kita tidak dapat melihat, menyentuhnya, atau menggunakannya di kemudian hari. Kita hanya dapat merasakan manfaatnya tanpa bisa membuktikan nilainya menggunakan bukti riil apapun. Contohnya termasuk konsultasi, logistik, perawatan pribadi, dan layanan keuangan.
Sektor bisnis
Bisnis bervariasi dalam ukuran. Beberapa dikelola secara pribadi, seperti bisnis kecil dan menengah, sementara yang lain adalah perusahaan, dengan triliunan pendapatan dan ribuan karyawan.
Variasi lain adalah orientasi penjualan. Beberapa fokus pada pasar domestik, yang lain hanya menjual produk di luar negeri, dan beberapa mungkin menggabungkan keduanya.
Beberapa perusahaan menawarkan saham mereka ke publik melalui bursa saham. Dengan begitu, masyarakat umum dapat membeli dan menjual saham mereka. Kita menyebut perusahaan yang demikian sebagai perusahaan publik. Sementara itu, yang lain sebagai perusahaan swasta dan saham mereka tidak tersedia bagi publik.
Variasi bisnis juga bisa berdasarkan sektor di mana mereka beroperasi.
- Sektor primer (primary sector) mencakup berbagai perusahaan yang terlibat dalam memanen dan mengekstraksi sumber daya alam. Mereka beroperasi di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan pertambangan. Mereka menghasilkan output bernilai tambah yang rendah. Output mereka menjadi bahan baku untuk bisnis di sektor sekunder atau untuk konsumsi langsung seperti makanan pokok.
- Sektor sekunder (secondary sector) mencakup perusahaan manufaktur, utilitas dan konstruksi. Perusahaan manufaktur mengolah bahan baku dari sektor primer menjadi output final atau output setengah jadi. Mereka menjual output final ke rumah tangga maupun bisnis seperti produk konsumen dan barang modal. Sedangkan, output setengah jadi dijual ke bisnis lain di sektor ini.
- Sektor tersier (tertiary sector) mencakup berbagai perusahaan jasa. Mereka memberikan layanan komersial maupun masyarakat umum. Contohnya adalah transportasi, perbankan, asuransi, ritel, grosir, hotel, restoran dan pariwisata.
- Sektor kuarterner (quaternary sector) juga menyediakan jasa, tapi lebih spesifik pada jasa berbasiskan pengetahuan dan intelektual. Bisnis di sektor ini termasuk komputasi, teknologi informasi dan komunikasi.
Struktur bisnis
Selanjutnya, kita juga mengenal berbagai bisnis berdasarkan strukturnya, termasuk:
Perusahaan perseorangan. Satu orang memiliki serta mengoperasikan usaha. Tidak ada pemisahan hukum antara bisnis dan pemilik. Pajak dan kewajiban hukum bisnis adalah tanggung jawab pemilik.
Kemitraan. Dua orang atau lebih bermitra untuk berbisnis. Setiap mitra memberikan kontribusi sumber daya dan berbagi dalam keuntungan dan risiko bisnis.
Korporasi. Bisnis memiliki badan hukum yang terpisah dari pemiliknya. Pemilik menujuk direksi untuk mewakili kepentingannya di bisnis dengan menjalankan kegiatan operasi sehari-hari. Pemiliknya tidak secara pribadi bertanggung jawab atas utang dan kewajiban perusahaan. Pemilik mendapat pengembalian dari dividen, dan untuk perusahaan publik, dari capital gain dari apresiasi harga saham.
- Perseroan terbatas swasta (private limited company). Saham perusahaan tidak tersedia bagi publik. Dengan kata lain, mereka tidak menawarkan sahamnya bursa saham. Kadang, kita menyebut mereka sebagai privately-held company atau perusahaan tertutup.
- Perseroan terbatas publik (public limited company). Saham perusahaan tersedia untuk dijual belikan oleh publik. Perusahaan mencatatkan sahamnya di bursa efek. Ketika pertama kali menjual sahamnya melalui bursa, itu kita sebut penawaran saham perdana (IPO). Kita juga menyebutnya sebagai perusahaan terbuka atau perusahan tercatat.