Contents
Deflator harga implisit (implicit price deflator) atau deflator PDB adalah rasio PDB nominal terhadap PDB riil. Perubahannya mengukur pergerakan harga agregat dalam perekonomian, karenanya merupakan indikator inflasi.
Berbeda dengan indeks harga konsumen (IHK) dan indeks harga produsen (IHP), deflator PDB mencakup semua barang dan jasa dalam perekonomian. Itu tidak hanya memasukkan harga bahan baku, produk setengah jadi, produk akhir, dan layanan; tetapi juga barang publik, yang dikecualikan dalam kedua indeks.
Rumus dalam menghitung deflator PDB
Biro Pusat Statistik mengukur deflator PDB dengan membagi PDB nominal ke PDB riil dan kemudian mengalikannya dengan 100.
Deflator PDB = (PDB Nominal / PDB Riil) x 100
PDB nominal mengandung efek inflasi dan kuantitas, sedangkan PDB riil hanya kuantitas. Jadi, selama ada tekanan ke atas dalam harga, PDB nominal akan lebih tinggi dari PDB riil. Kedua angka akan sama pada tahun dasar.
Selanjutnya, jika kita membagi PDB nominal dengan PDB riil, pada dasarnya kita akan mendapatkan tingkat harga agregat. Jadi, dalam hal ini, perubahan angka deflator PDB dari periode ke periode mencerminkan tingkat inflasi.
Tingkat inflasi = [(Deflator PDBt / Deflator PDBt-1) – 1] x 100%
Misalnya, kita memperoleh PDB nominal dan data PDB riil sebagai berikut:
Tahun | PDB nominal | PDB riil |
2009 | 3.500 | 2.345 |
2010 | 3.451 | 2.131 |
Dari tabel di atas, deflator harga implisit pada tahun 2009 adalah 149,3 = (3,500 / 2,345) x 100; sedangkan untuk 2010, nilainya 161,9 = (3,451 / 3.451) x 100. Dari dua data deflator, tingkat inflasi pada 2010 adalah 8,5% = {(161,9 / 149,3) -1} x 100%.
Perbedaan tingkat inflasi dari IHK dan Deflator harga implisit
Meskipun keduanya mengukur inflasi, komponen IHK dan deflator harga implisit sedikit berbeda. Yang terakhir mencakup semua barang dan jasa domestik (yang dibeli oleh konsumen, grosir dan produsen), sedangkan IHK hanya mencakup produk dan layanan di keranjang belanja konsumen.
Misalnya, ketika harga kopi naik, dan harga teh tidak berubah, orang beralih ke teh. IHK tidak mencakup kopi karena tidak dikonsumsi oleh konsumen, sedangkan deflator melakukannya.
Selain itu, IHK juga tidak termasuk barang modal karena rumah tangga tidak menggunakannya. Tapi, deflator harga implisit menggabungkan mereka.
Juga, deflator harga implisit hanya mencakup barang-barang domestik dan tidak termasuk barang-barang impor. Sebaliknya, beberapa konsumen membeli barang impor, sehingga mereka termasuk dalam perhitungan IHK. Di sisi lain, IHK tidak memperhitungkan barang ekspor, tetapi deflator harga implisit melakukannya.