• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Ekonomi

Apa itu PDB nominal? Cara menghitungnya dan perbedaannya dengan PDB riil

Diupdate pada August 25, 2022 · Oleh: Ahmad Nasrudin Tag: Makroekonomi

Apa itu PDB nominal Cara menghitungnya dan perbedaannya dengan PDB riil
You are here: Home / Ekonomi / Apa itu PDB nominal? Cara menghitungnya dan perbedaannya dengan PDB riil

Produk domestik bruto nominal (PDB nominal atau nominal GDP) adalah nilai moneter output di sebuah negara selama periode tertentu (setahun atau kuartal), diukur berdasarkan harga berlaku. Itu adalah indikator ukuran ekonomi sebuah negara.

Advertisement

Itu kontras dengan PDB riil, yang mana mengukur nilai output menggunakan harga konstan, alih-alih harga saat ini. Karena alasan ini, perubahan PDB nominal dapat terjadi karena perubahan output, perubahan harga barang dan jasa (inflasi) atau kombinasi keduanya.

Selanjutnya, jika anda ingin membandingkan ukuran ekonomi antar negara, anda perlu menggunakan PDB nominal yang disesuaikan dengan paritas daya beli (purchasing power parity atau PPP). Itu memberikan gambaran lebih komparatif karena mengeliminasi efek variasi nilai tukar.

Nama lain untuk PDB nominal adalah PDB pada harga berlaku.

Bagaimana menghitung PDB nominal

Rumus untuk menghitung PDB nominal adalah dengan mengalikan output dengan harga di tahun berlaku. 

PDB Nominal = Jumlah output yang diproduksi di tahunt x Harga di tahunt

Mari, saya akan mengambil contoh sederhana. Kuantitas output Indonesia di tahun 2018 adalah sebanyak 100 unit dan harga masing-masing adalah sebesar Rp50 per unit. Maka total nilai PDB nominal tahun 2018 adalah sebesar Rp5.000 (100 unit x Rp50).

Selanjutnya, di tahun 2019, kuantitas output tidak naik tetapi harga naik menjadi Rp60. Maka PDB nominal di tahun 2019 adalah sebesar Rp6.000 (100 unit x Rp60).

Advertisement

Apa perbedaan PDB nominal dengan PDB riil

Untuk mengukur PDB riil, anda menggunakan harga konstan (harga tahun dasar). Rumus PDB riil adalah sebagai berikut:

PDB riil = Output yang diproduksi di tahunt x Harga di tahun dasar

Dalam contoh sebelumnya, jika 2018 adalah tahun dasar, maka nilai PDB riil tahun 2018 dan 2019 akan sama. Anda menggunakan harga Rp50 untuk menghitung nilai PDB riil. Karena output tidak berubah, nilai PDB riil tidak berubah.  

Itu kontras dengan PDB nominal, yang mana nilainya meningkat menjadi Rp6.000. Meski kuantitas output tidak berubah, kenaikan harga membuat nilainya meningkat.  

Jadi:

  • Nilai PDB nominal dan PDB riil akan sama di tahun dasar.
  • PDB nominal akan berubah ketika kuantitas, harga, atau kombinasi keduanya berubah.
  • Perubahan harga tidak mempengaruhi nilai PDB riil. Nilainya akan berubah hanya jika kuantitas berubah.
  • Selama inflasi berlangsung, PDB nominal akan lebih tinggi daripada PDB riil. Sebaliknya, deflasi yang terus menerus membuat PDB nominal lebih rendah daripada PDB riil.

Oleh kerana itu, PDB riil adalah indikator yang lebih akurat untuk mengukur pertumbuhan ekonomi daripada PDB nominal. Itu karena pertumbuhan PDB riil mencerminkan perubahan kuantitas dan tingkat produksi dari waktu ke waktu. 

Mengapa PDB nominal penting

Meski bukan ukuran yang lebih akurat dari pertumbuhan ekonomi, namun, itu tidak berarti PDB nominal tidak penting. 

PDB nominal adalah ukuran moneter yang lebih akurat untuk mengukur ukuran ekonomi dan nilai produksi di titik waktu tertentu. Katakanlah, anda ingin menghitung nilai produksi mobil di tahun 2019. Tentu saja, anda harus menggunakan harga di tahun 2019. Menggunakan harga di tahun dasar (2018) hanya akan menghasilkan nilai pasar yang tidak aktual. 

Advertisement

PDB nominal juga lebih representatif jika anda ingin memperbandingkan kontribusi masing-masing sektor terhadap PDB. Misalnya, anda ingin membandingkan kontribusi sektor manufaktur dan sektor pertanian di tahun 2019. Menggunakan PDB nominal akan menghasilkan nilai perbandingan yang lebih akurat.  

Perusahaan dan analis menggunakannya sebagai referensi dalam menetapkan target pendapatan perusahaan. Karena menggunakan harga saat ini, PDB nominal adalah ukuran yang baik untuk mengukur nilai pasar produk anda. k perusahaan dan oleh karena itu, potensi pendapatan perusahaan. 

Tapi, jika target perusahaan anda adalah pertumbuhan output. Maka, PDB riil lebih tepat anda gunakan sebagai referensi.

Ekonom menggunakannya untuk melacak pengaruh jumlah uang beredar terhadap inflasi. Mereka mengamati pertumbuhan jumlah uang beredar relatif terhadap pertumbuhan dalam PDB nominal. 

Jika pertumbuhan uang lebih rendah daripada pertumbuhan PDB nominal, kemungkinan ada tekanan disinflasi atau deflasi. Sebaliknya, ketika pertumbuhan uang beredar lebih cepat daripada pertumbuhan PDB nominal, kemungkinan ada tekanan inflasi dalam perekonomian.

Secara umum, PDB nominal lebih disukai untuk membandingkan PDB dengan PDB dengan variabel lain yang juga tidak menyesuaikan inflasi. Contoh sebelumnya adalah pendapatan perusahaan. Contoh lain adalah utang. Utang selalu dinyatakan sebagai angka nominal, sehingga rasio utang terhadap PDB selalu didasarkan pada PDB nominal. 

Bagaimana cara mengkonversi PDB nominal ke PDB riil

Untuk mendapatkan PDB riil, anda memerlukan indikator ketiga, yakni deflator PDB. Itu mengukur harga agregat untuk barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian. Anda dapat menghitungnya dengan membagi PDB nominal dengan PDB riil.

Deflator PDB = (PDB Nominal/PDB riil) x 100

Advertisement

Ambil contoh di atas:

  • PDB nominal 2018: Rp5.000; 2019: Rp6.000
  • PDB riil 2018: Rp5.000; 2019: Rp5.000

Deflator PDB 2018 = (Rp5.000/Rp5.000) x 100 = 100

Deflator PDB 2019= (Rp6.000/Rp5.000) x 100 = 120

Persentase perubahan deflator PDB mewakili tingkat inflasi dalam perekonomian. Itu merupakan alternatif untuk indikator harga lainnya seperti Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (PPI). Dalam hal ini, tingkat inflasi adalah sebesar 20% = [(120/100)-1] x 100. Persentase tersebut sama dengan kenaikan harga barang 20% = [(60/50)-1] x 100.

Kemudian, untuk mengkonversi PDB nominal menjadi PDB riil, anda perlu mengkonversi rumus di atas menjadi: 

PDB riil  = (PDB nominal x 100)/Deflator PDB

Sekarang kita konversi data di tahun 2018 dan 2019 menggunakan data PDB deflator tersebut:

  • PDB riil 2018 = (Rp5.000 x 100)/100 = Rp5.000
  • PDB riil 2019 = (Rp6.000 x 100/120) = Rp5.000

Advertisement

Tag: Makroekonomi

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pembangunan ekonomi. Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk

Koefisien Gini Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Apa itu: Koefisien Gini adalah (Gini coefficient) statistik ketimpangan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini memberitahu

Indeks Pembangunan Manusia Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Indeks Pembangunan Manusia: Konsep, Komponen, Manfaat, Keterbatasan

Apa itu: Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) adalah sebuah indikator yang memberitahu anda perkembangan

Advertisement

Keinginan Definisi dan Contoh

Keinginan: Definisi dan Contoh

Apa itu: Keinginan (wants) adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan suatu barang,

Kebutuhan Definisi Contoh Jenis

Kebutuhan: Definisi, Contoh, Jenis

Apa itu: Kebutuhan (needs) berarti memerlukan (requiring) sesuatu karena itu esensial. Misalnya, kita membutuhkan

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru

Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan

Strategi Hedge Funds Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies

Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies

Hedge funds mengandalkan beberapa strategi untuk menghasilkan uang. Hedge Fund Research, Inc. (HFRI) membagi mereka

Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?

Hedge Funds: Contoh Dan Apa Saja Sebenarnya yang Mereka Lakukan?

Apa itu: Dana lindung nilai (hedge fund) adalah dana investasi gabungan (pooled investment funds) di mana berasal dari

Ekuitas Swasta Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Ekuitas Swasta: Contoh, Strategi, Target, Cara Menghasilkan Uang

Apa itu: Ekuitas swasta (private equity) adalah kendaraan investasi dengan fokus membeli saham perusahaan swasta

Primary Sidebar

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Advertisement

TERBARU

  • Strategi Hedge Funds: Macro, event‐driven, relative value, dan equity hedge strategies
  • Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi: Perbedaan dan Hubungan Mereka
  • Darimana Sumber Keunggulan Komparatif?
  • Tiga Injeksi Dalam Ekonomi
  • Tiga Pertanyaan Dasar Ekonomi dan Alokasi Sumber Daya
  • Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian?

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Proteksi Perdagangan: Alasan, Jenis, Keuntungan dan Kerugian
  • Industri: Definisi dan Klasifikasinya
  • Hambatan Masuk: Jenis, dan Dampaknya pada Persaingan
  • Kelebihan Dan Kekurangan Penyedia Keuangan Mikro

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Proteksi Perdagangan: Alasan, Jenis, Keuntungan dan Kerugian
  • Industri: Definisi dan Klasifikasinya
  • Hambatan Masuk: Jenis, dan Dampaknya pada Persaingan

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami