Contents
Seberapa responsif perubahan pendapatan mempengaruhi permintaan, itulah elastisitas pendapatan (income elasticity of demand). Pendapatan adalah salah satu penentu permintaan terhadap suatu produk. Kuantitas permintaan berubah ketika pendapatan berubah.
Secara umum, kuantitas permintaan meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan konsumen. Karena memiliki lebih banyak uang, mereka akan lebih banyak berbelanja. Oleh karena itu, kuantitas permintaan berhubungan positif dengan pendapatan.
Tapi, tidak semua barang menunjukkan hubungan positif tersebut. Untuk beberapa produk, kuantitas permintaan meningkat ketika pendapatan turun.
Apa itu elastisitas pendapatan
Elastisitas pendapatan adalah ukuran sensitivitas permintaan ketika pendapatan konsumen berubah. Ingat, ketika mengukurnya, kita mengasumsikan faktor-faktor lain adalah konstan (ceteris paribus).
Apa saja faktor tersebut? Tiga diantaranya adalah:
- Harga barang itu sendiri
- Harga barang pelengkap
- Harga barang substitusi
- Selera dan preferensi konsumen
Untuk sebagian besar barang, peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan kuantitas permintaan. Namun, di kasus tertentu, hubungan semacam itu tidak berlaku.
Bagaimana Anda menghitung elastisitas pendapatan dari permintaan?
Menghitung elastisitas pendapatan dari permintaan itu sederhana. Tekniknya seperti menghitung elastisitas harga silang atau elastisitas harga sendiri.
Untuk mendapatkannya Anda perlu membandingkan persentase perubahan kuantitas permintaan untuk sebuah produk dengan persentase perubahan pendapatan. Dan secara matematis, formula elastisitas pendapatan adalah:
Elastisitas pendapatan (IE) =% Kuantitas permintaan produk X /% Perubahan dalam pendapatan
Berdasarkan elastisitasnya, kita mengklasifikasikan barang menjadi dua:
- Barang normal: elastisitas lebih dari 0 (IE> 0). Kuantitas permintaan meningkat ketika harga barang naik.
- Barang inferior: elastisitas kurang dari 0 ((IE <0). Peningkatan pendapatan menyebabkan penurunan kuantitas permintaan.
Apa itu barang normal
Barang normal memiliki elastisitas pendapatan lebih dari nol (positif). Itu menunjukkan bahwa ketika pendapatan naik, kuantitas permintaanya juga akan meningkat.
Barang normal terdiri dari dua subkategori, berdasarkan signifikansi perubahan kuantitas permintaan. Keduanya adalah”
- Barang mewah
- Barang kebutuhan
Barang mewah memiliki elastisitas pendapatan lebih dari satu (IE> 1). Itu menunjukkan permintaannya sensitif terhadap perubahan pendapatan konsumen. Ketika pendapatan meningkat x%, permintaannya akan naik lebih dari x%.
Barang mewah kita sebut elastis dalam pendapatan. Itu karena begitu kebutuhan telah terpenuhi, konsumen membelinya dalam jumlah besar.
Selanjutnya, barang kebutuhan memiliki elastisitas pendapatan lebih dari nol tetapi kurang dari satu. Jika, pendapatan naik sebesar X%, permintaannya akan meningkat kurang dari X%. Itu menunjukkan barang kebutuhan adalah inelastis dalam pendapatan. Semakin dekat ke nol, barang kebutuhan semakin inelastis.
Apa itu barang inferior
Barang inferior adalah jenis barang yang memiliki elastisitas pendapatan negatif (kurang dari nol). Permintaan berbanding terbalik dengan pendapatan. Ketika pendapatan konsumen meningkat, permintaan mereka turun.
Apa contoh barang normal dan barang inferior
Misalnya, dengan pendapatan anda saat ini, nasi adalah barang kebutuhan bagi anda. Ketika pendapatan anda meningkat, anda tetap membelinya, meski tidak terlalu tinggi.
Katakanlah, pendapatan anda saat ini telah naik 10% daripada sebelumnya. Anda mulai berpikir untuk mengganti nasi dengan daging untuk memenuhi kualitas makanan yang anda konsumsi. Pada rentang pendapatan ini, nasi tidak lagi menjadi barang kebutuhan, tetapi barang inferior.
Singkatnya, kategorisasi barang sebagai barang inferior atau normal tergantung pada pendapatan anda. Pengkategorian juga bervariasi antar individu, tergantung pendapatan mereka. Smartphone mungkin merupakan barang mewah untuk anda, tapi itu adalah barang kebutuhan untuk orang lain.
Demikian juga, mobil dapat menjadi barang mewah bagi individu berpenghasilan rendah. Namun, itu adalah barang kebutuhan bagi individu kaya.
Apa pengaruh elastisitas pendapatan terhadap kurva permintaan
Dari pembahasan sebelumnya, kita tahu bahwa peningkatan pendapatan tidak meningkatkan kuantitas permintaan dan menggeser kurva ke kanan. Itu tergantung pada jenis barang, apakah barang normal atau barang inferior.
Untuk barang normal, peningkatan pendapatan menghasilkan peningkatan permintaan. Itu menggeser kurva permintaan ke kanan.
Sebaliknya, untuk barang inferior, pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan penurunan permintaan. Itu menyebabkan pergeseran kurva permintaan ke kiri.
Apa aplikasi elastisitas pendapatan dalam bisnis
Ketika ekonomi makmur, bisnis barang mewah melihat prospek permintaan yang cerah. Pendapatan konsumen yang lebih tinggi akan mendorong kenaikan permintaannya.
Sebaliknya, perusahaan akan menghindari memproduksi barang yang inferior karena permintaannya akan jatuh.
Selanjutnya, selama krisis ekonomi perusahaan tidak mungkin menghasilkan banyak pendapatan. Itu karena jatuhnya pendapatan konsumen akan menyebabkan permintaan barang mewah jatuh.
Bagi produsen barang kebutuhan, mereka dapat menaikkan atau menurunkan harga, terlepas dari kondisi ekonomi yang sedang buruk. Konsumen akan terus membeli barang kebutuhan. Karena permintaannya adalah inelastis, perubahan permintaan tidak akan sebesar perubahan permintaan terhadap barang kebutuhan, ceteris paribus.