Contents
Apa itu: Go private adalah ketika saham perusahaan tidak lagi diperdagangkan untuk publik. Itu adalah kebalikan go public, di mana perusahaan mencatatkan sahamnya di bursa efek untuk diperdagangkan oleh publik. Dan, ketika telah dicatatkan di bursa efek, kita menyebutnya sebagai perusahaan publik (perusahaan terbuka).
Sebaliknya, go private menyebabkan perusahaan publik menjadi perusahaan swasta (perusahaan tertutup). Itu mungkin karena perusahaan membeli kembali semua sahamnya yang beredar. Atau, perusahaan swata mengakuisisinya dan membeli sebagian besar saham. Bursa saham kemudian mendelisting saham dan tidak dapat lagi diperdagangkan di pasar terbuka.
Alasan go private
Penghapusan paksa (force delisting). Perusahaan tidak lagi memenuhi persyaratan pencatatan saham di bursa efek, misalnya karena dilikuidasi atau mendapatkan penalti berkepanjangan tanpa menunjukkan itikad perbaikan.
Memfokuskan strategi. Dengan go private, perusahaan dapat fokus pada tujuan dan sasaran jangka panjang.
Perusahaan publik seringkali harus memenuhi atau melampaui ekspektasi jangka pendek analis dan investor saham. Kegagalan memenuhi ekspektasi menyebabkan penurunan besar dalam harga saham mereka. Akhirnya, mereka harus lebih fokus pada kinerja jangka pendek alih-alih sasaran jangka panjang.
Harga saham terlalu rendah. Sebuah perusahaan biasanya menjadi swasta ketika harga pasar sahamnya secara substansial di bawah nilai buku mereka. Pada saat yang sama, pengakuisisi swasta mungkin melihat perusahaan memiliki sumber daya strategis bagi mereka. Oleh karena itu, harga saham yang rendah memberi mereka kesempatan untuk mengakuisisi perusahaan pada harga yang murah.
Tidak memperoleh manfaat. Mencatatkan saham di bursa efek tidak memberikan manfaat bagi perusahaan. Memang, pada awalnya, mereka dapat mengumpulkan dana pada saat penawaran perdana.
Namun, ketika harga saham mereka jatuh, kapitalisasi pasar juga jatuh. Investor kurang meminati saham dengan kapitalisasi kecil. Itu membuat perdagangan saham perusahaan tidak likuid.
Akhirnya, ketika perusahaan membutuhkan modal, mereka tidak dapat mengumpulkan dana secara optimal melalui right issues karena harga yang rendah. Selain itu, investor kemungkinan tidak meminati saham baru perusahaan.
Metode go private
Ada beberapa cara untuk menjalankan go private, diantaranya:
- Pembelian oleh perusahaan ekuitas swasta (private equity buyouts)
- Pembelian manajemen (management buyout)
- Penawaran tender (tender offer)
Pembelian oleh pengakuisisi swasta
Pengakuisisi mengambil alih saham pengendali perusahaan target. Untuk mendanai akuisisi, mereka mungkin mengandalkan utang.
Alasan mereka mengakuisisi mungkin karena perusahaan target memiliki aset strategis yang dapat disinergikan dengan aset mereka.
Kemudian, pengakuisisi merestrukturisasi perusahaan target dan menjadikannya lebih kompetitif dengan dukungan dari pengakuisisi. Jika sukses, perusahaan target dapat menghasilkan arus kas yang memadai untuk membayar kembali utang.
Pengakuisisi biasanya berasal dari perusahaan ekuitas swasta. Mereka biasanya menggadaikan aset perusahaan target sebagai jaminan untuk mendapatkan utang untuk membiayai akuisisi.
Pembelian oleh manajemen
Dalam kasus ini, manajemen perusahaan target membeli saham dari publik dan menjadikannya kepemilikan pribadi. Mirip dengan pembelian ekuitas swasta, manajemen biasanya mengandalkan utang untuk membiayai akuisisi.
Sisi positif akuisisi ini adalah pengakuisisi berasal dari internal. Mereka adalah orang yang sudah akrab dengan bisnis perusahaan target. Mereka memahami tentang kinerja, prospek dan bagaimana merestrukturisasi perusahaan agar menjadi kompetitif.
Penawaran tender
Di bawah penawaran tender, perusahaan membuat penawaran publik untuk membeli kembali sebagian besar atau seluruh saham perusahaan. Untuk membiayai pembelian, pengakuisisi mungkin menggunakan campuran uang tunai dan saham. Sebagai contoh, Perusahaan X mengajukan penawaran tender kepada Perusahaan Z. Dalam kasus ini, pemegang saham Perusahaan Z akan menerima 80% secara tunai dan 20% dalam saham Perusahaan X.
Keuntungan go private
Pertama, ekspektasi jangka pendek tidak lagi mengganggu perusahaan dalam mengembangkan strategi. Mereka tidak harus menghabiskan banyak waktu dan sumber daya hanya untuk mengamankan harga saham perusahaan.
Misalnya, perusahaan publik mungkin membayar dividen secara rutin untuk menyenangkan investor. Dengan go private, mereka mungkin tidak harus melakukannya secara rutin. Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan modal jangka panjang dengan meningkatkan laba ditahan. Mereka dapat menginvestasikannya untuk menghasilkan lebih banyak uang di masa depan.
Kedua, perusahaan menghemat sumber daya. Perusahaan mengeluarkan sejumlah biaya dan sumber daya untuk mematuhi peraturan, kepatuhan dan pelaporan. Mereka harus membayar biaya akuntansi, audit, pengendalian internal, konsultan untuk membuat laporan berkala, triwulanan, dan tahunan.
Ketiga, informasi sensitif dapat lebih aman. Perusahaan publik harus menerapkan prinsip keterbukaan informasi. Mereka mengumumkan kinerja operasional dan keuangan melalui laporan tahunan, kuartalan atau presentasi publik. Pesaing dapat memanfaatkan informasi sensitive tersebut untuk mencari titik lemah dan menghancurkan perusahaan.