Contents
Hukum utilitas marginal yang menurun (law of diminishing marginal utility) menyatakan bahwa utilitas marginal turun ketika anda menambah satu lagi konsumsi barang. Utilitas marginal adalah ukuran kepuasan (manfaat) tambahan yang anda peroleh ketika anda menambah satu lagi konsumsi barang atau jasa.
Katakanlah, anda membeli gelas kedua starbuck. Hukum ini menyatakan bahwa kepuasan yang anda dapatkan dari gelas kedua adalah lebih kecil dari gelas pertama. Begitu juga, ketika anda membeli gelas ketiga. Kepuasan gelas ketiga akan lebih rendah daripada gelas kedua atau pertama.
Hukum yang diajukan oleh Carl Menger (1840–1921) ini penting untuk menjelaskan beberapa konsep ekonomi, terutama tentang alasan di balik slope negatif dari kurva permintaan.
Istilah ini juga sering disebut dengan hukum utilitas yang semakin berkurang.
Apa itu utilitas
Dalam ekonomi, utilitas merepresentasikan kepuasan atau manfaat yang anda peroleh ketika mengkonsumsi barang atau jasa. Itu adalah konsep subyektif. Anda mungkin memiliki kepuasan yang tinggi terhadap iPhone, tetapi, tidak demikian dengan teman anda atau kolega anda.
Selanjutnya, kepuasan juga merupakan konsep ordinal. Maksud saya, anda tidak dapat memperbandingkan kepuasan anda dengan kepuasan orang lain. Katakanlah, anda diminta untuk memberi peringkat kepuasan anda terhadap iPhone, dari 1-10. Anda kemudian memberikan nilai 10. Dan, teman anda juga diminta untuk memberikan yang sama, dan dia memberikan nilai 5. Kepuasan anda memang lebih tinggi daripada teman anda, tetapi, itu tidak berarti kepuasan anda adalah dua kali dari kepuasan teman anda.
Mengapa hukum utilitas marjinal yang semakin menurun itu penting
Hukum ini menjelaskan beberapa fenomena penting dalam ekonomi. Itu menjadi konsep penting untuk menentukan preferensi konsumen terhadap waktu dan nilai barang. Berikut ini adalah dua aplikasi utama dari hukum ini:
- Utilitas marginal yang menurun dari uang (diminishing marginal utility of money)
- Utilitas marginal yang menurun dari konsumsi (diminishing marginal utility of consumption)
Apa itu utilitas marginal yang menurun dari uang (diminishing marginal utility of money)
Peningkatan pasokan barang mengurangi nilai tukar (exchange value) dari mata uang tersebut. Unit uang tambahan, memang, dapat digunakan untuk memenuhi tujuan tambahan, namun, tujuan tersebut tidak terlalu mendesak daripada tujuan sebelumnya.
Katakanlah, anda memiliki sedikit uang sehingga tidak dapat membeli rumah dan berbagai barang yang anda inginkan. Anda kemudian mendapatkan uang bonus sehingga dapat membeli rumah baru dan berbagai barang yang selama ini anda inginkan. Kepuasan semacam itu tentu saja sangat besar.
Anda telah memenuhi semua kebutuhan yang anda inginkan. Dan, ketika anda mendapatkan uang bonus kedua, tambahan kebahagiaan anda mungkin tidak sebesar yang pertama.
Itulah mengapa tambahan pasokan uang hanya akan menurunkan nilainya. Dan, kebijakan moneter untuk meningkatkan jumlah uang beredar hanya akan menurunkan nilai tukar (daya beli) uang. Kebijakan semacam itu hanya menguntungkan penerima pertama dari uang baru dengan mengorbankan penerima setelahnya.
Apa itu utilitas marginal yang menurun dari konsumsi (diminishing marginal utility of consumption)
Kepuasan tambahan (utilitas marginal) berkorelasi negatif dengan jumlah yang dikonsumsi. Ketika anda menambah satu lagi unit barang untuk dikonsumsi, maka kepuasan tambahan yang anda dapatkan akan lebih rendah daripada yang pertama.
Mari kita ambil analogi sederhana.
Anda sangat haus dan pergi ke toko untuk membeli sebotol air mineral. Setelah anda minum, dahaga anda mulai reda. Kemudian, anda membeli botol kedua untuk menguranginya lagi.
Kepuasan tambahan yang anda peroleh dari botol kedua tentu saja akan lebih rendah daripada yang pertama karena dahaga anda sudah berkurang. Begitu juga, jika anda membeli botol ketiga, itu hanya memberi kepuasan yang lebih rendah daripada yang kedua atau yang pertama.
Bagaimana hukum utilitas marginal yang menurun menjelaskan kurva permintaan
Kurva permintaan adalah miring ke bawah (memiliki slope negatif). Itu menunjukkan ketika harga naik, kuantitas yang diminta turun. Dan sebaliknya, ketika harga turun, kuantitas yang diminta meningkat. Lalu apa kaitannya dengan hukum utilitas marginal yang menurun?
Mari ambil kembali contoh botol mineral sebelumnya. Katakanlah harga satu botol air mineral yang pertama adalah Rp1.000. Anda bersedia membayarnya karena anda mendapatkan kepuasan yang setara.
Tapi, untuk botol kedua, jika harus memilih, anda akan bersedia membayar harga lebih rendah. Botol kedua memberi kepuasan yang lebih sedikit daripada botol pertama. Begitu juga, anda akan bersedia membeli botol ketiga jika harganya lebih rendah daripada botol kedua. Alasannya tetap sama, anda memperoleh kepuasan yang lebih sedikit.
Jadi, ketika kuantitas barang yang anda konsumsi meningkat, maka kepuasan tambahan (utilitas marginal) anda akan menurun. Jika kita gambarkan dalam sebuah grafik, itu akan membentuk kurva utilitas marginal, di mana sumbu X mewakili kuantitas yang anda konsumsi dan sumbu Y mewakili kepuasan yang anda peroleh.
Jika anda mengkuantifikasi kepuasan tersebut ke dalam harga yang bersedia dan mampu anda bayar, maka kurva utilitas marginal akan sama dengan kurva permintaan.
Apa asumsi dan pengecualian untuk utilitas marginal yang semakin berkurang
Ada beberapa asumsi agar hukum utilitas marginal konsumsi berlaku, diantaranya:
- Kualitas unit barang yang anda konsumsi tetap sama. Jika kualitas barang meningkat atau turun, hukum mungkin tidak terbukti benar. Jika anda mendapatkan air mineral kedua dengan kualitas yang lebih baik, anda mungkin masih bersedia untuk membayar harga tinggi.
- Konsumsi berlangsung secara bersambung. Itu berarti anda langsung membeli botol air mineral kedua di toko yang sama pada saat itu juga. Jika anda membelinya di tempat lain pada jam yang berbeda, utilitas marginal tentu saja akan berbeda.
- Psikologis anda tidak berubah. Ketika tidak menyukai rasa minuman yang anda beli, anda mungkin akan beralih dan konsep utilitas marginal yang menurun tidak berlaku.