Ide bisnis pengusaha bisa dari keseharian mereka. Misalnya, mereka mengkomersialisasi hobi mereka. Atau, mereka mengamati masalah yang dihadapi orang-orang, kemudian menawarkan produk untuk memberikan solusi kepada mereka.
Pada dasarnya, ide bisnis banyak dan tidak sulit untuk menemukannya. Tapi, tidak semua itu layak untuk dikomersialisasikan. Jadi, kesulitan sebenarnya ketika memulai bisnis adalah menemukan ide bisnis yang layak.
Bagaimana menilai sebuah ide layak atau tidak? Pengusaha pemula mungkin harus menghabiskan waktu untuk menemukan jawab.
Sebaliknya, pengusaha yang telah matang bisa selangkah lebih maju dari orang-orang biasa atau pemula. Mereka memiliki semacam indera ketika menemukan sebuah ide bisnis. Mereka bisa dengan cepat menentukan ide bisnis tersebut layak atau tidak.
Bagaimana ide bisnis pengusaha muncul?
Banyak pengusaha di sekitar kita. Sehingga, banyak cara untuk untuk menangkap ide bisnis brilian. Pertanyaannya adalah, darimana ide bisnis pengusaha berasal? Bagaimana mereka menemukannya?
Secara umum, ide bisnis pengusaha berasal dari keseharian mereka. Itu bisa disengaja atau kebetulan.
Kemudian, bagaimana pengusaha menawarkan solusi, ada dua jenis pengusaha. Beberapa pengusaha datang dengan ide-ide dan menawarkan solusi yang benar-benar baru. Beberapa yang lain mengambil model bisnis dan produk yang telah ada dan kemudian memperbaikinya.
Dari kebetulan
Ide baru tidak bisa saja tidak mengharuskan pengusaha berpikir secara serius. Itu mungkin bisa muncul secara kebetulan dari aktivitas sehari-hari mereka. Mialnya, ketika anda duduk di stasiun, anda melihat banyak orang mengantri untuk membeli tiket – mungkin termasuk juga anda. Lalu, anda mungkin berpikir kenapa tidak menjual tiket digital? Bukankah itu lebih mudah?
Anda kemudian mengumpulkan tim dan sumber daya untuk membuat aplikasi mobile untuk pemesanan tiket online. Itu tidak hanya untuk memesan tiket kereta atau transportasi lainnya, tapi juga memesan berbagai layanan lain yang terkait seperti hotel dan paket pariwisata.
Pengalaman pribadi
Kewirausahaan pada dasarnya adalah tentang mengembangkan solusi ke konsumen melalui produk dan jasa. Jadi, untuk menemukan ide bisnis selanjutnya, anda bisa mengamati berbagai masalah keseharian dan menawarkan solusi untuk masalah-masalah tersebut. Misalnya, anda mengidentifikasinya dari yang kerap anda atau orang lain hadapi. Agar menjadi layak, solusi yang anda berikan juga bersifat jangka panjang atau dibutuhkan di masa depan.
Misalnya, banyak orang menghabiskan waktu dan uang untuk mengunjungi toko, bukan untuk berbelanja tapi hanya untuk membandingkan harga produk smartphone yang mereka akan beli. Anda mungkin memiliki ide untuk mengembangan website perbandingkan harga produk. Di situ, anda tidak hanya menampilkan produk, tapi juga membandingkan spesifikasi mereka. Situs anda juga memungkinkan pengunjung untuk memberikan ulasan.
Mark Zuckerberg, CEO dan pendiri Facebook,tidak memulai idenya bertujuan untuk membangun perusahaan. Melainkan, dia hanya melihat ada masalah di kampusnya dan mencoba untuk membantu mereka orang terhubung. Kuncinya, kata dia, adalah mencoba apa yang dapat kita perbaiki dalam hidup kita.
Begitu juga dengan Larry Page dan Sergey Brin, pendiri Google. Keduanya, bersama dengan Scott Hassan, melihat ada celah yang diperbaiki dalam mesin pencari konvensional. Mereka kemudian meluncurkan proyek untuk mengembangkan sistem yang lebih baik dan membangun algoritma PageRank dan menjuluki mesin pencari baru mereka dengan “BackRub”.
Dan, secara umum, pengalaman atau permasalah di sekitar tidak hanya menjadi pembelajaran tapi juga potensial untuk membuka bisnis baru. Jika orang biasa mungkin mencari solusi untuk masalah sehari-hari, pengusaha selangkah lebih maju dan mencari tahu bagaimana membuatnya menjadi uang.
Pengusaha seringkali menganggap pengalaman buruk atau permasalah di sekitar mereka bukan sebagai masalah tapi sebagai peluang bisnis. Dari situ, ide bisnis pengusaha muncul. Mereka kemudian menawarkan solusi dan mendirikan bisnis baru.
Hobi atau keahlian
Beberapa pengusaha memulai bisnis dari hobi atau keterampilan yang mereka miliki. Mereka melihat apa yang mereka tekuni dan senangi bisa menjadi sumber pendapatan bagi mereka.
Katakanlah, anda memiliki kesenangan dalam bidang fotografi. Anda bisa mencari celah pasar di mana itu bisa menghasilkan uang. Misalnya, anda bisa memilih jadi pengajar kursus fotografi. Anda bisa membuat tutorial di website atau video Youtube. Anda bisa memonetisasinya dengan iklan atau menjual produk afiliasi, selain juga dari mengenakan biaya dengan membuka kelas online.
Hobi yang lain yang potensial adalah menulis, desain, musik, memasak dan berkebun. Misalnya, hobi menulis anda bisa menghasilkan uang tanpa harus anda mengerjakannya secara langsung. Anda bisa mengambil beberapa proyek freelance dan mengumpulkan tim untuk mengerjakannya.
Hobi berkebun anda juga bisa mendatang bisnis baru. Anda bisa memanfaatkan website, media sosial dan kenalan anda untuk menjangkau calon pembeli. Anda bisa menjual tanaman anda, mengembangkan tips dan triks, menjual berbagai produk pendukung, atau membuat forum diskusi.
Riset
Riset beranggaran kecil adalah cara lain untuk pengusaha memunculkan ide bisnis. Mereka mengamati dan mempelajari bisnis atau produk yang sudah ada.
Misalnya, produk atau bisnis tersebut mungkin berada di di negara anda. Atau, mereka mungkin di luar negeri. Itu bisa menjadi sumber ide anda untuk mengembangkan sesuatu yang inovatif, yang mana produk saat ini belum bisa melakukannya.
Cara lain adalah dengan prinsip amati, tiru, modifikasi. Misalnya, Anda meniru bisnis atau produk di luar negeri untuk dijalankan di negara anda. Anda tidak harus meniru sama persis. Anda dapat memodifikasi dengan menambahkan ciri khas khusus untuk produk atau layanan anda.
Ambil Xiaomi sebagai contoh. Itu secara garis besar sangat mirip dengan iPhone tapi diproduksi pada biaya yang lebih ekonomis. Kemudian, itu menargetkan pasar konsumen yang sadar harga dan dijual dengan harga lebih murah dari Apple.
Anda juga dapat menerapkan prinsip semacam itu untuk bisnis sukses dan tidak sukses yang anda temukan. Untuk bisnis sukses, anda mempelajari kunci suksesnya dan menerapkannya pada pasar target anda.
Untuk bisnis gagal, anda mempelajari kelemahan dan mencari tahu mengapa mereka gagal. Kemudian, anda memperbaikinya dan menerapkannya di pasar target anda.
Meskipun riset bisa mahal dan memakan waktu, anda bisa menemukan ide dengan pasar potensial yang tersedia. Selain, riset juga lebih mudah melalui internet. Saluran online bisa membuka banyak peluang bisnis, yang mana mungkin selama ini tidak anda sadari.
Anda kemudian menjalankan riset sederhana untuk mengetahui kesenjangan yang ada di pasar lokal anda. Mana produk luar negeri yang belum ada di negara anda? Dari situ, anda dapat merencanakan bagaimana mengisi kesenjangan tersebut. Tentu, anda harus memperhitungkan apakah ide semacam itu layak atau tidak untuk dijalankan atau tidak di negara anda.
Membaca atau menghadiri acara
Cara lain untuk memunculkan ide adalah dengan membaca laporan riset pasar. Misalnya, ketika anda membaca sebuah survei, penelit mungkin mengungkapkan peluang bisnis untuk digarap dan beserta potensi pasarnya. Majalah atau surat kabar yang anda baca juga bisa menjadi sumber inspirasi untuk ide bisnis baru.
Kemudian, tempat bagus untuk membuka wawasan dan menemukan peluang bisnis adalah menghadiri acara pameran atau konferensi. Di sana, anda bisa menemui orang-orang yang sukses atau pemilik usaha, berbagi cerita dan pengalaman dan mengembangkan jaringan. Misalnya, di acara semacam itu, pembicara mungkin menawarkan bisnis waralaba ke yang hadir. Dan, itu bisa menjadi kesempatan untuk mencobanya.
Brainstorming
Ide bisnis pengusaha juga bisa datang melalui brainstorming. Itu adalah cara yang lebih langsung untuk menghasilkan ide di mana orang-orang berkumpul untuk mengungkapkan ide-ide mereka secara bebas untuk menghasilkan solusi untuk mengatasi berbagai masalah. Mereka kemudian meletakkan ide-ide tersebut di atas kertas.
Beberapa ide mungkin akan dikesampingkan karena kurang relevan. Yang lain mungkin memerlukan tindak lanjut yang lebih konkret.
Pengalaman kerja sebelumnya
Tempat kerja adalah sumber potensial untuk menghasilkan ide bisnis. Keahlian dan pengalaman yang anda peroleh selama bekerja bisa bisa menjadi peluang bisnis bagi anda. Misalnya, ketika anda bekerja di jasa keuangan, anda mengambil pelatihan untuk mengambil gelar profesional dan mendapatkan sertifikat terkait. Alih-alih terus bekerja, anda bisa memulai bisnis dengan membuka kelas online memanfaatkan sertifikasi dan keahlian yang anda peroleh dari pelatihan.
Mengisi celah bisnis dari permasalahan yang majikan anda alami adalah alternatif lain untuk peluang bisnis. Misalnya, majikan anda mengalami masalah dalam menemukan dan merekrut karyawan baru karena tidak tersedia informasi yang memadai tentang pelamar kerja. Anda bisa membuka pasar online baru untuk mempertemukan antara antara bisnis dengan pelamar kerja.
Dalam kasus lainnya, majikan anda mungkin kesulitan untuk menemukan pemasok atau perusahaan logistik yang dapat diandalkan. Itu bisa jadi menginspirasi anda untuk memulai bisnis semacam itu.
Secara umum, pengalaman kerja adalah sumber berharga untuk menemukan ide yang layak. Setidaknya, anda telah memiliki wawasan dan pengetahuan tentang apa kebutuhan dan keinginan konsumen. Begitu juga, anda familiar dengan informasi seputar persaingan dan potensi pasar, yang mana menjadi informasi berguna ketika anda memulai bisnis baru. Itu juga bisa menghemat uang anda karena anda mungkin hanya membutuhkan lebih sedikit riset awal daripada ketika anda memulai ide yang benar-benar baru.
Menyerap ide dari orang lain
Beberapa orang memiliki banyak ide bisnis yang layak. Tapi, mereka mungkin tidak memiliki keberanian untuk menjalankannya sebagai bisnis, misalnya karena takut gagal. Atau, mereka tidak memiliki sumber daya yang memadai. Atau, mereka tidak tahu itu layak untuk dimonetisasi.
Anda kemudian selangkah lebih maju. Anda mengambilnya dan merealisasikannya menjadi sebuah bisnis.
Mengamati tren
Mengamati tren adalah salah satu cara bagus untuk mendapatkan ide bisnis. Apa yang popular di sekitar anda atau di saluran online? Di situ mungkin anda akan menemukan peluang pasar.
Misalnya, banyak anak muda menghabiskan waktu dengan smartphone mereka hanya untuk mencari materi belajar. Mereka tidak tertarik pada bacaaan yang panjang dan lebih suka menyerap pada bacaan yang singkat tapi informatif untuk menjawab masalah mereka.
Fenomena tersebut mungkin mendorong anda untuk membuat website atau kursus edukasi. Anda tidak mengandalkan tulisan panjang, melainkan bahan-bahan informatif seperti infografis, slide presentasi dan video.
Tapi ingat, tren mungkin hanya bertahan sebentar. Jika anda tidak cermat, bisnis anda mungkin tidak menghasilkan uang yang cukup untuk menjadi besar.
Selain itu, karena populer, banyak pengusaha lain yang tertarik untuk memonetisasinya. Dengan kata lain, anda kemungkinan akan menghadapi banyak pesaing.