Contents
Siapa itu: Pengusaha mengacu pada orang yang mengambil resiko untuk mendirikan bisnis. Mereka menggabungkan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Seringkali, mereka menginvestasikan tabungan dan modal mereka sendiri untuk mencoba mengkomersialisasikan peluang bisnis. Kemudian, mereka mengambil tanggung jawab mengelola bisnis, dan menanggung kemungkinan risiko kegagalan.
Jika berhasil, uang pengusaha bertambah. Tapi, beberapa dari mereka tidak sukses. Mereka menghadapi kegagalan bisnis, dan uang mereka hangus. Dan, kegagalan bisnis lebih terlihat.
Alasan pengusaha memulai bisnis
Banyak alasan berbeda untuk memulai bisnis. Setiap pengusaha memiliki motif berbeda. Dan secara umum motivasi mereka terbagi menjadi dua:
- Tujuan keuangan
- Tujuan non-finansial
Tujuan keuangan terkait dengan uang, seperti menghasilkan keuntungan dan menjadi kaya. Beberapa pengusaha juga memulai bisnis untuk memanfaatkan uang menganggur mereka.
Tujuan non-keuangan terkait dengan hal-hal selain uang, seperti kepuasan dan kemandirian pribadi. Menjadi wirausahawan menawarkan waktu kerja-hidup yang lebih fleksibel, terutama untuk mengkomersilkan minat dan keterampilan mereka. Mereka juga tidak perlu menjalankan perintah atasan mereka.
Perbedaan intrapreneur dengan entrepreneur
Individu yang memunculkan ide bisnis dan berani mengambil risiko untuk merealisasikannya tidak hanya pengusaha (entrepreneur), tapi juga intrapreneur.
Keduanya, memiliki karakteristik yang mirip. Keduanya memiliki ide, menginvestasikan energi dan waktu untuk merealisasikan dan menerima tanggung jawab untuk mengelola bisnis baru.
Tapi, keduanya juga memiliki perbedaan. Entrepreneur adalah independen. Kesuksesan dan keuntungan bisnis adalah untuk mereka sendiri.
Sementara itu, intrapreneur bekerja di dalam perusahaan atau organisasi. Mereka membantu membuat perusahaan tempat mereka bekerja lebih inovatif dan mampu menghadapi perubahan. Kesuksesan mereka tidak hanya untuk mereka sendiri (misalnya, kenaikan pangkat), tapi juga untuk perusahaan dan pemegang saham.
Entrepreneur mempertaruhkan modal mereka sendiri. Mereka menanggung semua kemungkinan risiko kegagalan.
Sedangkan, intrapreneur tidak mempertaruhkan modal mereka sendiri. Konsekuensi kegagalan mereka ditanggung oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Karakteristik pengusaha
Pengusaha sukses cenderung memiliki kualitas dan keterampilan tertentu. Mereka mengembangkannya melalui pengalaman, pelatihan dan belajar sambil melakukan. Berikut keterampilan penting untuk berhasil:
- Hubungan interpersonal – untuk menangani pemangku kepentingan secara efektif
- Kepemimpinan – untuk memberdayakan staf dalam mencapai tujuan
- Keuangan – untuk mengelola keuangan bisnis untuk memaksimalkan keuntungan
- Komunikasi – untuk memperjelas instruksi, delegasi dan mengkoordinasikan berbagai tugas dan aktivitas di dalam bisnis
- Manajemen – untuk mengatur tim dan sumber daya yang dibutuhkan
- Motivasi – untuk mendorong staf agar bekerja keras untuk mencapai tujuan
- Pemecahan masalah – untuk dapat mengatasi masalah sehingga bisnis sukses
Selain keahlian di atas, beberapa kualitas pribadi juga mempengaruhi kesuksesan pengusaha. Berbeda dari keterampilan di atas, kualitas-kualitas di bawah ini melekat pada sifat dan kepribadian dari pengusaha, yang mana sulit untuk ditiru. Mereka adalah:
- Kepercayaan diri dan kemampuan untuk menginspirasi orang lain
- Kreatif dan inovatif untuk menghasilkan ide bisnis atau memecahkan masalah
- Pengambil risiko dengan bersedia menghadapi ketidakpastian atas kesuksesan di masa depan
- Persuasif dan kemampuan untuk membuat orang lain mendukung ide-idenya
- Tekad dan komitmen agar tidak mudah menyerah ketika menghadapi kegagalan
Peran pengusaha dalam perekonomian
Baiklah, saya akan merinci peran-peran vital pengusaha di dalam perekonomian.
Pertama, mereka memuaskan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Mereka mencari peluang dan berinovasi untuk menawarkan produk. Dengan produk tersebut, hidup kita lebih nyaman, mudah dan produktif. Bayangkan bagaimana jadinya jika Bill Gate tidak mengembangkan perangkat lunak komputer pribadi?
Kedua, mereka menciptakan lapangan kerja. Untuk mencapai tujuan, mereka mengambil resiko untuk menyatukan dan mengelola berbagai faktor produksi, termasuk tenaga kerja. Dengan bekerja, orang mendapatkan lebih banyak uang. Semakin banyak bisnis baru, semakin banyak tenaga kerja yang digunakan dan pendapatan tercipta di dalam perekonomian.
Ketiga, mereka memacu pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan produksi barang dan jasa. Mereka juga meluncurkan berbagai produk untuk memenuhi beragam kebutuhan kita sehari-hari.
Keempat, mereka mendorong kemakmuran dan mengurangi tingkat kemiskinan. Orang bekerja untuk mendapatkan uang, digunakan memenuhi kebutuhan hidup mereka, meraih pendidikan lebih tinggi dan keluar dari jurang kemiskinan.
Kelima, mereka membayar pajak, yang mana dapat digunakan untuk investasi publik dan belanja sosial. Mereka membayar pajak atas kekayaan yang mereka miliki dan dari bisnis yang mereka dirikan.
Keenam, mereka berkontribusi terhadap devisa. Mereka tidak hanya menjual produk di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Dengan mengekspor produk, mereka menghasilkan mata uang asing, yang mana menjadi sumber bagi cadangan devisa perekonomian.
Ketujuh, mereka berkontribusi terhadap inovasi dan kemajuan teknologi. Bisnis baru harus inovatif untuk memenangkan persaingan. Mereka mengembangkan produk dan teknologi baru untuk memperbaiki atau menggantikan yang sudah ada.
Tantangan yang dihadapi pengusaha
Menjadi pengusaha bukanlah semudah membalikkan tangan. Mereka menghadapi berbagai tantangan kritis, termasuk dalam:
- Menemukan ide bisnis
- Mencari modal
- Memiliki lokasi bisnis
- Mengatasi persaingan dan tekanan eksternal
- Menumbuhkan basis pelanggan
Tugas pertama pengusaha adalah mengidentifikasi ide bisnis untuk dikomersialkan. Tidak semua ide bisnis layak. Pengusaha harus menyaring mereka dan menentukan mana yang akan dijalankan.
Ide dapat berasal dari sekitar mereka, dari permasalahan yang dihadapi orang-orang disekitar mereka atau masyarakat umum. Mereka juga mungkin dapat menemukannya luar negeri dan mengaplikasikannya di perekonomian domestik.
Setelah ada ide bisnis, pengusaha harus menyatukan faktor produksi. Mereka harus mencari pemasok bahan baku, merekrut tenaga kerja dan membeli peralatan produksi.
Mereka juga harus menentukan lokasi bisnis yang cocok. Kebutuhan untuk meminimalkan biaya tetap adalah faktor pertimbangan dalam memilih lokasi. Faktor lainnya adalah kedekatan dengan sumber bahan baku dan pelanggan.
Kemudian, mereka membutuhkan sumber pembiayaan. Mendirikan bisnis itu mahal. Mereka membutuhkan uang untuk mendanai biaya awal, seperti membeli mesin, properti, materi iklan, atau merekrut tenaga kerja. Mereka mungkin mengandalkan uang dari kantong mereka.
Jika tidak cukup, mereka harus mencari pembiayaan eksternal. Itu mungkin dari keluarga, kerabat, atau teman mereka. Atau, itu mungkin dari sumber seperti pinjaman bank, hibah, cerukan bank, dan modal ventura.
Setelah bisnis beroperasi, mereka mengelola dan harus mengatasi persaingan dan tekanan lingkungan eksternal untuk bertahan hidup. Persaingan dapat muncul dari perusahaan yang lebih mapan dengan lebih banyak sumber daya dan lebih banyak pengetahuan pasar.
Faktor eksternal seperti kondisi perekonomian, peraturan dan kebijakan pemerintah, teknologi, dan sosial budaya, juga ancaman bagi bisnis. Dan pada saat yang lain, mereka juga memunculkan peluang.
Terakhir, tantangan pengusaha adalah membangun basis pelanggan. Itu tidak hanya tergantung pada kemampuan mereka untuk menarik pelanggan baru tetapi juga kemampuan pesaing untuk merebut pelanggan. Dengan kata lain, untuk membangun basis pelanggan, mereka harus lebih baik daripada pesaing mereka.