Contents
Karyawan adalah orang-orang yang bekerja di sebuah perusahaan dan mengerjakan tugas berdasarkan arahan manajer. Mereka melakukan tugas harian sesuai dengan deskripsi pekerjaan mereka. Sebagai imbalan, mereka memperoleh upah atau gaji.
Selain gaji yang lebih tinggi, karyawan berkepentingan terhadap karir, keamanan pekerjaan dan lingkungan kerja mereka. Mereka ingin perusahaan menjanjikan jenjang karir yang prospektif. Mereka juga ingin pekerjaan mereka aman, memungkinkan mereka untuk memperoleh pendapatan dan menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, mereka juga menginginkan lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung.
Mengapa karyawan termasuk pemangku kepentingan yang penting?
Selain manajer dan dewan direksi, karyawan adalah pemangku kepentingan internal yang penting. Mereka adalah orang-orang orang-orang yang melakukan kegiatan operasi Mereka membuat, memproduksi, mempromosikan, menjual, dan mengirimkan produk ke pelanggan. Mereka juga mengelola keuangan dan administrasi.
Karyawan adalah pemangku kepentingan utama selain pelanggan dan pemasok. Jika pemasok menyediakan input, karyawan memasok modal manusia, yakni pengetahuan, tenaga, dan keterampilan mereka untuk menghasilkan produk dan mengirimkannya ke pelanggan. Kesehatan fisik dan mental mereka juga vital untuk memungkinkan bekerja secara optimal.
Karyawan berkontribusi pada perusahaan melalui apa yang mereka kerjakan, bagaimana mereka melakukan pekerjaan dan produktivitas mereka. Mereka berdampak langsung pada kepuasan pelanggan dan karena itu, aliran masuk uang bagi bisnis.
Karena karyawan esensial bagi kesuksesan, perusahaan berinvestasi pada mereka. Perusahaan memastikan mereka terus dibayar, berkinerja produktif, memiliki keamanan kerja, dan bekerja di lingkungan yang nyaman dan aman.
Di sisi lain, karyawan pada gilirannya, mendapatkan keuntungan finansial dari kinerja dan kesuksesan perusahaan. Mereka menukar waktu dan usaha mereka untuk mendapatkan gaji dan promosi. Mereka juga membutuhkan pelatihan dan pengembangan untuk tumbuh menjadi profesional.
Apa kepentingan karyawan terhadap bisnis?
Karyawan menginginkan perusahaan sukses secara berkesinambungan sehingga mereka bisa mendapatkan keamanan kerja. Mereka juga berkepentingan terhadap paket kompensasi yang mereka terima jika perusahaan sukses.
Selain gaji yang lebih tinggi, karyawan memiliki kepentingan terhadap karir mereka. Mereka ingin dipromosikan dan menempati posisi yang lebih tinggi, memungkinkan mereka mendapat lebih banyak uang.
Selain itu, karyawan juga menginginkan kebutuhan personal mereka dipenuhi. Mereka ingin diakui dan memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan diri. Mereka juga ingin tumbuh secara profesional, yang mana membutuhkan dukungan untuk pelatihan dan pengembangan yang memadai.
Kepentingan lainnya adalah lingkungan kerja. Karyawan bisa mengoptimalkan kemampuan terbaik mereka jika didukung oleh lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat.
Lingkungan kerja juga berkontribusi pada kepuasan kerja. Dan itu merupakan faktor penting bagi produktivitas karyawan. Lingkungan kerja yang nyaman membuat mereka merasa dihargai dan memungkinkan mereka tumbuh secara sosial dengan berinteraksi satu sama lain.
Sebaliknya, lingkungan kerja yang beracun bisa menurunkan produktivitas mereka. Itu juga mencegah mereka tumbuh secara maksimal. Dampak lainnya adalah ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan.
Bagaimana karyawan mempengaruhi bisnis?
Perusahaan melihat karyawan mereka sebagai aset. Karyawan berkontribusi untuk menciptakan nilai dan mencapai visi dan misi perusahaan. Memperlakukan mereka sebagai aset berharga akan mendorong mereka memiliki semangat kerja yang tinggi.
Semangat tinggi pada akhirnya berkontribusi positif pada pemangku kepentingan lainnya seperti pelanggan dan pemegang saham. Misalnya, mereka melayani pelanggan dengan baik seolah-olah melayani diri mereka sendiri.
Selain itu, semangat kerja tinggi mendorong produktivitas lebih tinggi. Sehingga, perusahaan bisa menghasilkan lebih banyak keuntungan karena mampu menghasilkan lebih banyak output pada biaya yang rendah.
Karyawan mempengaruhi bisnis dengan beragam cara, termasuk:
- Pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki
- Produktivitas dan kemauan mereka untuk bekerja keras dan cerdas
- Kualitas mereka dalam melakukan tugas dan pekerjaan
- Keterlibatan dalam pekerjaan dan motivasi mereka dalam melakukan tugas
- Kemampuan untuk memberikan layanan dan memuaskan pelanggan
- Kedisiplinan mereka, termasuk terkait kehadiran mereka di kantor
Kontribusi terhadap pendapatan dan biaya
Secara ringkas, karyawan mempengaruhi nilai yang diciptakan oleh bisnis. Mereka mempengaruhi pendapatan dan juga biaya.
Pertama adalah terkait dengan pendapatan. Karyawan adalah orang-orang yang membuat produk atau memberikan layanan kepada pelanggan. Jika mereka menghasilkan produk atau memberikan layanan berkualitas tinggi, uang akan terus mengalir ke perusahaan.
Kedua adalah terkait dengan biaya. Perusahaan mengeluarkan uang untuk menggaji dan memberikan tunjangan kepada mereka. Selain itu, perusahaan juga menghabiskan biaya untuk melatih mereka. Sehingga, apa yang diberikan oleh karyawan seharusnya setidaknya sama dengan biaya yang dikeluarkan.
Hubungan antara karyawan-bisnis juga bisa memunculkan biaya. Misalnya, jika kepentingan karyawan tidak diakomodir, perselisihan industrial antara karyawan dan manajemen bisa muncul.
Perselisihan semacam itu dapat memunculkan biaya, seperti biaya hukum untuk menyelesaikannya. Selain itu, karyawan mungkin juga melakukan kampanye negatif tentang perusahaan, yang mana bisa merusak reputasi.
Pengaruh terhadap produktivitas bisnis
Bisnis produktif jika karyawan mereka juga produktif, didukung oleh sistem dan struktur organisasi yang mendukung. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki 10 karyawan di area produksi.
Sebelumnya, 1 orang hanya menghasilkan output 10 unit. Tapi, setelah perusahaan melakukan restrukturisasi pada area produksi dengan melakukan spesialisasi, 1 orang bisa menghasilkan 12 unit. Sehingga, karyawan di area produksi bisa menghasilkan output 120 unit, 20 unit lebih banyak daripada sebelumnya.
Contoh di atas memperlihatkan bagaimana sistem – dalam hal ini, saya menggunakan restrukturisasi dan spesialisasi sebagai contoh – tidak saja cukup untuk membuat bisnis lebih produktif. Itu membutuhkan karyawan untuk tetap termotivasi dan sebaliknya berlaku.
Peningkatan motivasi tanpa perubahan sistem juga mungkin tidak menghasilkan peningkatan output. Meski termotivasi, karyawan mungkin masih mengandalkan cara-cara lama untuk menghasilkan output.
Selain sistem, dukungan peralatan yang memadai juga penting. Misalnya, perusahaan membeli mesin berteknologi lebih canggih. Karyawan yang termotivasi akan bersemangat untuk belajar menggunakan mesin tersebut secara optimal. Sebaliknya, jika mereka tidak termotivasi, mereka kemungkinan enggan belajar dan berubah karena sudah terbiasa dengan mesin lama.
Menumbuhkan motivasi memerlukan perusahaan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dalam pekerjaan mereka. Keterlibatan tinggi membuat mereka lebih fokus dan bertanggung jawab atas pekerjaan mereka. Dan mereka terdorong untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
Pengaruh terhadap lingkungan kerja
Bagaimana karyawan berperilaku akan mempengaruhi lingkungan kerja. Perilaku baik akan mendorong lingkungan kerja yang positif.
Perilaku positif menciptakan energi positif dalam interaksi di lingkungan kerja. Itu menumbuhkan sinergi dan persaingan yang sehat.
Sebaliknya, perilaku beracun dapat menciptakan lingkungan kerja yang buruk. Itu tidak hanya berdampak pada satu individu. Melainkan, itu juga berpengaruh pada karyawan lainnya dan mengarah pada penurunan moral mereka. Semangat kerja rendah dan ketidakhadiran yang lebih tinggi adalah dampak lainnya.
Selain itu, lingkungan kerja yang beracun juga berkontribusi pada peningkatan turnover yang tinggi. Bagi bisnis, itu adalah peningkatan biaya karena merekrut karyawan baru bisa melibatkan lebih banyak biaya daripada mempertahankan karyawan lama.