Contents
Sektor perumahan adalah bagian dari sektor ekonomi yang melibatkan pembangunan, konstruksi, dan perdagangan rumah. Beberapa fitur di pasar perumahan termasuk penawaran dan permintaan perumahan, harga rumah, sewa rumah, kredit perumahan, dan sebagainya. Fluktuasi di sektor ini berkontribusi signifikan terhadap kegiatan ekonomi. Bukti krisis di Amerika Serikat pada 2008-2009 adalah salah satu tanda bagaimana sektor ini dapat menyebabkan ekonomi lumpuh.
Statistik sektor perumahan biasanya mengikuti pola siklus reguler. Statistik tersebut meliputi:
- Penjualan rumah baru dan yang sudah ada
- Perumahan baru dibangun
- Harga rumah
- Persediaan rumah yang tidak terjual
- Izin pembangunan untuk rumah baru
- Pinjaman hipotek dan suku bunga
Faktor penentu sektor perumahan
#1 Suku bunga hipotek
Sektor perumahan sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga. Itu karena penjualan rumah baru sebagian besar dibiayai oleh pinjaman hipotek, oleh karena itu, biayanya akan tergantung pada suku bunga. Ketika suku bunga naik, biaya pinjaman meningkat dan kita akan melihat penjualan rumah jatuh dan sebaliknya ketika suku bunga turun, permintaan pinjaman hipotek seharusnya naik. Penurunan penjualan rumah dapat menyebabkan peningkatan unit yang tidak terjual, sehingga mengurangi kegiatan konstruksi.
#2 Keterjangkauan perumahan
Keterjangkauan perumahan tergantung pada pendapatan rumah tangga dan harga rumah. Peningkatan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga rumah meningkatkan keterjangkauan. Ini meningkatkan permintaan unit rumah.
Tetapi, aktivitas perumahan dapat menurun bahkan ketika pendapatan meningkat pada akhir siklus ekonomi, di mana harga rumah naik lebih cepat daripada pendapatan. Hal ini menyebabkan penurunan kegiatan pembelian dan konstruksi di sektor perumahan.
#3 Kegiatan spekulatif di sektor perumahan
Kadang-kadang, meskipun suku bunga hipotek naik dan pendapatan stagnan, penjualan rumah baru masih meningkat. Ekspektasi kenaikan harga rumah yang berkelanjutan mendorong pembelian lebih lanjut. Harga yang lebih tinggi menyebabkan lebih banyak konstruksi dan akhirnya kelebihan persediaan rumah. Aktivitas spekulatif ini biasanya berakhir dengan ledakan yang lebih parah. Harga rumah turun secara dramatis dan menyebabkan goncangan pada perekonomian seperti yang terjadi di Amerika Serikat selama 2008 dan 2009.
#4 Ketenagakerjaan dan pertumbuhan lapangan kerja
Kondisi pekerjaan yang sehat membuat rumah tangga yakin tentang pendapatan dan keamanan pekerjaan mereka. Ini dapat meningkatkan penjualan rumah dengan memberi lebih banyak orang sarana untuk membayar hipotek. Ketenagakerjaan penuh (pengangguran di level alamiahnya atau minimum) dapat melunakkan penurunan penjualan rumah bahkan ketika ada lingkungan suku bunga yang meningkat.
#5 Faktor demografis
Sektor perumahan juga merespons indikator demografis seperti laju pembentukan keluarga atau rumah tangga. Proporsi populasi dalam segmen 25 hingga 40 tahun menunjukkan ukuran calon pembeli rumah yang akan datang. Karena ini adalah zaman pembentukan rumah tangga terbesar. Meningkatnya populasi perkotaan juga berkontribusi terhadap pertumbuhan penjualan rumah.