Contents
Manajemen strategis berbicara tentang bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuan jangka panjangnya. Persaingan semakin dinamis, dan tantangan berubah. Teknologi, ekonomi, geopolitik, dan perubahan sosial memiliki konsekuensi baru bagi lanskap kompetitif. Dan itu semua di luar kendali perusahaan.
Seringkali, perusahaan tidak dapat mengandalkan strategi keberhasilan masa lalu sebagai panduan untuk masa depan. Untuk alasan ini, manajemen strategis memberikan landasan bagi manajemen menuju kesuksesan di masa depan.
Di bagian ini, Anda akan mempelajari definisi manajemen strategis, tahapan, tujuan, dan karakteristiknya.
Definisi manajemen strategis
Manajemen strategis adalah tentang merumuskan, menerapkan, dan mengevaluasi strategi. Ini mengarahkan perusahaan untuk menciptakan nilai dan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Ketika melakukannya dengan sukses, kita mengatakan perusahaan memiliki daya saing strategis.
Perusahaan membangun kekuatan kompetitif dengan memaksimalkan sumber daya dan kemampuan internal. Keduanya membentuk kompetensi inti, yang tidak hanya memberi perusahaan keunggulan, tetapi juga sulit bagi pesaing untuk ditiru.
Untuk membangun daya saing, perusahaan perlu mempertimbangkan lingkungan di mana mereka beroperasi, termasuk:
- Lingkungan luas seperti politik, ekonomi, demografi sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum (PESTEL)
- Lingkungan kompetitif seperti persaingan di antara perusahaan yang ada, hambatan masuk dan keluar pasar, ancaman pengganti, daya tawar pembeli, dan daya tawar pemasok.
Menerapkan manajemen strategis membutuhkan pemahaman tentang visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Ini juga membutuhkan komitmen untuk merencanakan dan mengimplementasikan strategi.
Tahapan manajemen strategis
Proses dalam manajemen strategis akan mencakup tahapan sebagai berikut:
- Analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal: Audit posisi yang menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan (terkait dengan sumber daya dan kapabilitas perusahaan) dan peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal, misalnya dengan analisis SWOT. Ini harus mengarah pada rencana dan tujuan strategis.
- Formulasi strategi: Manajemen yang merumuskan tujuan jangka panjang secara keseluruhan bagi perusahaan, mengembangkan kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan ini.
- Implementasi strategi: Langkah konkrit untuk menerapkan kebijakan di seluruh fungsi bisnis. Pelaksanaan rencana akan membutuhkan alokasi sumber daya yang memadai (keuangan, manusia, teknis) dan pembentukan struktur yang tepat.
- Evaluasi: Manajemen harus menetapkan mekanisme untuk mengkaji kembali kebijakan individual dan strategi keseluruhan itu sendiri seiring dengan perkembangan situasi.
Tujuan
Manajemen strategis mencakup serangkaian proses yang komprehensif dan berulang. Perusahaan menjalankannya sehingga dapat secara sistematis mengoordinasikan dan menyelaraskan sumber daya dan kemampuan dengan visi dan misinya. Tujuannya adalah untuk membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Kegiatan manajemen strategis mengubah rencana statis menjadi sistem yang dinamis dan berulang. Ini memberikan umpan balik dan menyelaraskan setiap pengambilan keputusan dalam organisasi. Proses ini juga memungkinkan program untuk berkembang dan tumbuh dalam menghadapi lingkungan bisnis yang berubah.
Karakteristik
Manajemen strategis menentukan struktur dan kegiatan organisasi dalam jangka panjang. Ini menggabungkan beberapa elemen:
- Proses manajemen terkait dengan membuat dan memodifikasi strategi.
- Keputusan manajemen, terutama dalam memanfaatkan kekuatan internal untuk mengeksploitasi peluang eksternal dan meminimalkan dampak ancaman eksternal terhadap kelemahan perusahaan.
- Time horizon, yaitu fokus untuk menciptakan nilai jangka panjang daripada jangka pendek. Dan, itu juga perlu didukung dengan penyelarasan kebijakan, strategi, dan pengambilan keputusan jangka pendek.
- Struktur organisasi yang tepat untuk mendukung tujuan jangka panjang.
- Kegiatan organisasi, setiap pilihan harus mencerminkan strategi jangka panjang.
Mengapa strategi manajemen penting
Beberapa perusahaan terkemuka telah gagal dan hancur. Daya saing mereka gagal untuk mengenali dan menanggapi perubahan dalam lingkungan bisnis. Mereka sering terlalu puas dengan kepuasan jangka pendek dan enggan beradaptasi. Mereka menggunakan kriteria yang tidak realistis atau ketinggalan zaman untuk menilai kekuatan dan kelemahan internal. Itu membuat strategi lama mereka tidak relevan dengan lingkungan bisnis baru.
Manajemen strategis adalah dasar untuk mengatasi kelemahan ini. Itu bertindak sebagai dasar untuk semua keputusan penting perusahaan dengan menyiapkan perubahan di masa depan. Dengan begitu, perusahaan bisa memaksimalkan peluang dan meminimalkan ancaman.
Hubungan antara keunggulan kompetitif dan manajemen strategis
Manajemen strategis adalah kendaraan untuk tujuan masa depan. Kita dapat mengatakan, manajemen strategis adalah kendaraan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Sementara itu, keunggulan kompetitif adalah teknologi kendaraan. Semakin baik teknologi, semakin mudah dan cepat perusahaan mencapai tujuannya.
Pada dasarnya, keunggulan kompetitif adalah tentang menciptakan nilai yang lebih baik daripada pesaing. Ini memanfaatkan sumber daya dan kemampuan perusahaan. Menurut Porter, dua strategi alternatif adalah untuk menghasilkan keunggulan kompetitif: diferensiasi atau kepemimpinan biaya.
Diferensiasi menekankan pada menghasilkan produk yang konsumen rela membayar lebih mahal. Perusahaan dapat mencapai ini melalui berbagai kombinasi kualitas, keandalan, layanan pelanggan yang unggul. Singkatnya, kepuasan konsumen dengan produk terletak pada faktor non-harga.
Sementara itu, strategi kepemimpinan biaya adalah menawarkan harga lebih rendah dari rata-rata industri. Untuk melakukan ini, sebuah perusahaan perlu memiliki struktur biaya yang lebih rendah daripada para pesaingnya. Konsumen puas karena mereka dapat membeli dengan harga lebih murah.
Manfaat manajemen strategis
Lingkungan bisnis yang semakin dinamis menuntut perusahaan untuk menilai kembali strategi mereka. Dalam hal ini, manajemen strategi berguna untuk:
- Membimbing untuk mengembangkan strategi kompetitif yang komprehensif
- Membantu manajemen dalam merumuskan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan.
- Memberikan panduan jangka pendek tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh organisasi dan karyawannya.
- Memastikan pencapaian jangka pendek tidak mengorbankan nilai perusahaan jangka panjang.