• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Sumber daya manusia

Manajemen Tingkat Bawah: Contoh, Peran dan Keterampilan

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada May 26, 2022

Manajemen Tingkat Bawah Contoh, Peran dan Keterampilan

Apa itu: Manajemen tingkat bawah (lower-level management) adalah posisi manajemen yang berada pada hirarki terbawah dalam rantai komando. Manajer tingkat bawah berurusan dengan mengoperasikan dan mengawasi kegiatan sehari-hari. Mereka mungkin bekerja sebagai mandor, kepala seksi atau supervisor.

Manajer tingkat bawah terlibat langsung dalam proses produksi. Mereka mengawasi karyawan pekerja dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Mereka melapor dan bertanggung jawab kepada manajer tingkat menengah. Mereka disebut juga dengan manajer lini pertama (first line managers).

Apa saja peran dan tanggung jawab manajemen tingkat rendah?

Manajer tingkat bawah fokus pada pengendalian dan pengarahan rutinitas sehari-hari. Tugas utama mereka adalah memimpin dan meninjau kinerja karyawan operasional. Mereka mengawasi beberapa bawahan dan mengontrol dan mengarahkan pekerjaan mereka agar sesuai dengan standar dan dapat mencapai target yang ditetapkan. Mari kita bahas secara spesifik peran dan tanggung jawab mereka.

Penghubung antara karyawan dengan manajer menengah. Manajer tingkat bawah menerjemahkan apa yang diinginkan manajer menengah untuk dijalankan oleh karyawan. Sebaliknya, mereka mengkomunikasikan saran atau umpan balik dari karyawan ke manajer menengah untuk aspek-aspek di mana mereka tidak bisa mengambil keputusan.

Mengawasi pekerjaan. Manajer tingkat bawah bertindak sebagai pengawas kegiatan sehari-hari karyawan. Mereka mendorong pekerja untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan mencapai target sesuai dengan yang ditetapkan.

Menetapkan tugas kepada karyawan. Manajer tingkat bawah menerjemahkan taktik atau rencana yang dibuat manajer tingkat menengah menjadi beberapa tugas dan pekerjaan spesifik. Kemudian, mereka mendistribusikan tugas-tugas tersebut sesuai dengan kompetensi dan deskripsi pekerjaan masing-masing karyawan.

Mengarahkan dan membimbing karyawan. Manajer tingkat bawah mengarahkan karyawan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan standar perusahaan. Mereka memberikan panduan dan melengkapi karyawan dengan peralatan yang diperlukan untuk bekerja efektif. Dan, mereka memberikan bantuan jika beberapa masalah teknis muncul.

Menjamin kualitas dan kuantitas output. Manajer tingkat bawah memeriksa apakah karyawan menghasilkan output sesuai dengan standar atau spesifikasi perusahaan. Jika tidak sesuai, mereka dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Membuat rekomendasi dan saran. Manajer tingkat bawah membantu mengatasi dan menyelesaikan keluhan karyawan. Dan, mereka memberikan saran dan umpan balik untuk aspek-aspek fungsional dan teknis. 

Merencanakan sumber daya dan rencana kerja teknis. Manajer tingkat bawah mengidentifikasi kesenjangan pekerjaan dan sumber daya. Misalnya, mereka mengambil bagian dalam proses merekrut dan melatih karyawan sebagai anggota tim mereka. Mereka juga mengidentifikasi alat-alat yang dibutuhkan karyawan untuk bekerja efektif. Selain itu, mereka menyusun rencana kerja untuk rutinitas harian, mingguan, dan bulanan, tetapi tidak rencana jangka panjang.

Umpan balik kinerja. Mereka menyiapkan laporan berkala mengenai kinerja para karyawan dan memberikan umpan balik yang dibutuhkan. 

Apa saja keterampilan yang dibutuhkan di manajemen tingkat rendah?

Keahlian teknis di area fungsional adalah keterampilan utama yang dibutuhkan oleh seorang manajer tingkat bawah. Itu menjadi sangat vital karena mereka berurusan dengan masalah teknis dan rutinitas sehari-hari. Jadi, mereka harus ahli untuk melakukan apa pun yang mereka kelola. 

Ambil asisten manajer untuk pembukuan sebagai contoh. Manajer tingkat bawah harus memahami aspek-aspek terkait pembukuan dan bagaimana setiap data masuk dan dilaporkan dalam laporan keuangan. Dan secara umum, keahlian mulai dari bagaimana transaksi harus dilaporkan dan dicatat hingga menyiapkan laporan keuangan adalah bagian mereka. Mereka memahami cara kerja pembukuan harian, penggajian, utang dan piutang, pelaporan pajak, dan persiapan audit.

Keterampilan lain yang diperlukan di manajemen tingkat bawah adalah:

Komunikasi dan pendengar yang baik. Manajer tingkat bawah menjadi titik kontak terdekat karyawan. Sehingga, mereka harus pandai dalam memahami kebutuhan dan mengatasi masalah karyawan demi mengoptimalkan kinerja mereka.

Keterampilan interpersonal. Di satu sisi, manajer tingkat bawah mengelola bawahan yang harus diawasi dan dikontrol. Di sisi lain, mereka harus menghadapi manajer menengah dan harus bertanggung jawab kepada mereka. Oleh karena itu, keahlian interpersonal menjadi sangat dibutuhkan untuk efektif berurusan dengan kedua pihak.

Bacaan selanjutnya

  • Manajemen Tingkat Atas: Contoh, Peran, Tanggung Jawab, Keterampilan
  • Manajemen Tingkat Menengah: Contoh, Peran, Keterampilan
  • Manajemen Tingkat Bawah: Contoh, Peran dan Keterampilan
  • Level Manajemen: Mengapa Penting, 3 Tingkatan
  • Manajemen: Definisi dan Fungsi Utama
  • Manajer: Kepentingan, Jenis, Fungsi
  • Manajer Umum: Definisi dan Penjelasan Singkat
  • Manajer Fungsional: Peran dan Tanggung Jawab, Keterampilan

Bagikan

Related

  • Level Manajemen: Mengapa Penting, 3 Tingkatan
  • Level Manajemen Mengapa Penting, 3 Tingkatan
  • Level Hirarki: Definisi dan Penjelasan Singkat
  • Level Hirarki Definisi dan Penjelasan Singkat
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki: Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Berdasarkan Hierarki Kelebihan, Kekurangan
  • Manajemen: Definisi dan Fungsi Utama
  • Manajemen Definisi dan Fungsi Utama
  • Struktur Organisasi Terdesentralisasi: Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
  • Struktur Organisasi Terdesentralisasi Pentingnya, Kelebihan, Kekurangan
  • Rentang Kendali: Pentingnya, Jenis, Kelebihan, Kekurangan
  • Rentang Kendali Pentingnya, Jenis, Kelebihan, Kekurangan

Topics: Level Manajemen

Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Permintaan Agregat: Definisi, Alasan Miring, Determinan
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami