Apa itu: Level manajemen (management level) adalah hierarki dalam sebuah organisasi menurut status atau otoritas, mulai dari tertinggi hingga terbawah. Tiga tingkatan yang khas adalah manajemen tingkat atas, manajemen tingkat menengah, dan manajemen tingkat bawah. Level yang lebih tinggi memiliki otoritas yang lebih tinggi, demikian juga dengan tanggung jawabnya terhadap organisasi.
Tingkatan tersebut menentukan bagaimana peran dan tugas terdistribusi di antara berbagai posisi manajer, termasuk kepada siapa mereka bertanggung jawab dan melapor dan siapa yang mereka pimpin. Selain itu, masing-masing juga memiliki fokus pada aspek berbeda atas area organisasi. Misalnya, manajer tingkat atas bertanggung jawab dan membuat keputusan terhadap seluruh perusahaan. Sedangkan, manajer tingkat menengah fokus pada area fungsional. Dan, manajer tingkat bawah fokus pada pekerjaan rutin dan mengawasi karyawan.
Mengapa level manajemen menjadi penting?
Manajemen adalah tentang proses koordinasi dan administrasi tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Perusahaan memerlukannya untuk operasi yang mapan dan lancar.
Operasi yang kompleks membuat perusahaan harus mengatur peran dan tanggung jawab masing-masing orang. Mereka menentukan siapa yang berwenang mengarahkan organisasi, siapa yang mengelola area fungsional dan siapa yang mengawasi secara harian karyawan di masing-masing fungsi. Jadi, dengan membagi manajemen menjadi beberapa level, perusahaan lebih teratur. Itu juga mengarah pada spesialisasi, dimana masing-masing level fokus pada peran atau tugas yang spesifik.
Dengan organisasi yang teratur, perusahaan bisa lebih mudah untuk tumbuh. Mereka bisa mempekerjakan lebih banyak karyawan karena ada banyak manajer yang tersedia untuk mengawasi dan mengarahkan tugas yang berbeda.
Alasan lain mengapa level manajemen penting adalah otoritas yang jelas. Otoritas didistribusikan kepada masing-masing tingkat, yang mana memiliki kekuatan yang berbeda. Dan dengan membagi otoritas di dalam organisasi, itu mengurangi kebingungan, misalnya dalam pengambilan keputusan.
Apa saja 3 level manajemen?
Tiga tingkat utama manajemen adalah:
- Manajemen tingkat atas
- Manajemen tingkat menengah
- Manajemen tingkat bawah
Mari kita bahas peran dan tanggung jawab masing-masing, beserta contoh dan keterampilan yang diperlukan.
Manajemen tingkat atas
Manajemen tingkat atas terdiri dari beberapa orang – secara bersama mereka kita sebut sebagai dewan direksi. Jabatan mereka bisa mencakup:
- Direktur utama
- Direktur operasi
- Direktur keuangan
- Direktur pemasaran
- Direktur sumber daya manusia
Di beberapa perusahaan, anda menemukan nama jabatan mereka sebagai C-Suite, terdiri dari posisi seperti Chief Executive Officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO), dan Chief Marketing Officer (CMO).
Direktur utama memegang peringkat tertinggi dan membawahi direktur lainnya. Sedangkan, direktur lainnya mewakili posisi tertinggi untuk area fungsional.
Manajer tingkat atas bertanggung jawab atas seluruh organisasi. Mereka memiliki tanggung jawab, wewenang, dan kendali tertinggi di perusahaan. Dan mereka berurusan dengan aspek yang strategis seperti mengembangkan visi dan misi, menetapkan rencana bisnis, mengembangkan kebijakan perusahaan,dan manajemen pemangku kepentingan. Dan, pekerjaan mereka seringkali melibatkan stres tinggi dan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
Manajer tingkat atas bertanggung jawab kepada pemegang saham, yang mana menunjuk mereka selama rapat umum tahunan. Pemegang saham menunjuk direktur untuk mengelola operasi perusahaan dan berharap untuk bekerja demi kepentingan terbaik mereka.
Keterampilan kunci untuk jabatan di manajemen level atas adalah:
- Kepemimpinan untuk mendorong orang-orang bergerak menuju arah yang sama, yakni tujuan perusahaan.
- Komunikasi, atau secara luas hubungan interpersonal, baik dengan orang-orang di dalam atau di luar organisasi.
- Manajemen perubahan untuk menangani transisi atau transformasi organisasi dalam menangani peluang dan ancaman di lingkungan bisnis.
- Pemikiran strategis untuk melihat gambaran besar dan merencanakan masa depan organisasi.
- Pengambilan keputusan yang efektif karena manajer tingkat atas memegang otoritas tertinggi.
- Kecerdasan emosional untuk menciptakan dorongan internal orang-orang untuk bergerak menuju tujuan dan mendukung apa yang manajer tingkat atas rencanakan.
- Delegasi untuk beberapa pekerjaan atau pengambilan keputusan kurang strategis kepada bawahan.
Manajemen tingkat menengah
Manajer departemen, manajer cabang, dan manajer divisi adalah contoh posisi dalam manajemen tingkat menengah. Mereka bertanggung jawab kepada manajer tingkat atas untuk area kerja mereka. Di saat yang sama, mereka juga bertanggung jawab untuk memimpin orang-orang di area fungsional mereka.
Manajer tingkat menengah berperan strategis karena menjadi penghubung antara manajer tingkat atas dengan manajer tingkat bawah. Mereka menentukan bagaimana rencana-rencana strategis perusahan terimplementasi di tingkat bawah. Karena alasan ini, saran dan umpan balik mereka sangat berharga bagi manajer puncak untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Berikut adalah beberapa peran dan tanggung jawab manajemen tingkat menengah:
- Mengimplementasikan rencana dan strategi yang dikembangkan oleh manajemen puncak dan menerjemahkannya ke area kerja mereka.
- Mengembangkan rencana taktis di area spesifik perusahaan untuk dijalankan oleh manajer tingkat bawah.
- Memberikan panduan kepada manajer tingkat bawah untuk menjalankan rencana dan meningkatkan kinerja.
- Menentukan dan memantau indikator kinerja departemen.
- Melaporkan statistik kinerja dan pencapaian departemen menuju target yang telah ditetapkan.
- Mendiagnosis dan menyelesaikan masalah di dalam departemen.
- Merekomendasikan perubahan strategis terkait area fungsional – jika diperlukan – kepada manajer tingkat atas.
Selanjutnya, beberapa keterampilan di manajemen level menengah adalah:
- Keterampilan interpersonal untuk membangun hubungan baik antara manajer tingkat atas dan tingkat bawah.
- Komunikasi karena manajer tingkat menengah menjembatani informasi antara manajer tingkat atas dan tingkat bawah.
- Memotivasi karena manajer tingkat menengah harus memimpin beberapa anak buah.
- Kepemimpinan untuk mendorong orang bergerak bersama, bersinergi dan mencapai target.
- Perekrutan untuk mendapatkan tim yang solid di area fungsional dengan kompetensi yang memadai.
- Delegasi untuk mengalihkan beberapa keputusan fungsional non-esensial kepada manajer yang lebih rendah.
- Pengambilan keputusan terkait dengan area fungsional yang dikelola.
- Keterampilan fungsional agar efektif bekerja, misalnya, manajer keuangan harus memahami dan terampil dalam menganalisa data keuangan.
Manajemen tingkat rendah
Manajer tingkat bawah berada pada posisi terbawah dalam rantai komando. Mereka mengawasi karyawan dan rutinitas mereka. Di sisi lain, mereka bertanggung jawab dan melapor kepada manajer tingkat menengah.
If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›
Most Comprehensive Reading Books For You To Become A Financial Analyst- CFA Program Curriculum Level I by CFA Institute
- CFA Program Curriculum Level II by CFA Institute
- CFA Program Curriculum Level III by CFA Institute
- Wiley's Level I CFA Program Study Guide by Wiley (Short and concise, I highly recommend you start with this.)
- Wiley's Level II CFA Program Study Guide by Wiley
- Wiley's Level III CFA Program Study Guide by Wiley
- Valuation: Measuring and Managing the Value of Companies by McKinsey & Company Inc., Tim Koller, Marc Goedhart, David Wessels
- Investment Banking: Valuation, LBOs, M&A, and IPOs by by Joshua Rosenbaum, Joshua Pearl
- Business Management by by Paul Hoang
- Economics for the IB Diploma by Ellie Tragakes
Manajer tingkat bawah menafsirkan instruksi dari manajer tingkat menengah menjadi serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh karyawan. Dan mereka mengarahkan tim, mengawasi kegiatan sehari-hari, dan menjaga kualitas output dan memastikan karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai standar dan mencapai target.
Supervisor adalah contoh manajer tingkat bawah. Mandor dan kepala seksi adalah contoh lainnya.
Mengapa manajer tingkat bawah menjadi penting bagi organisasi? Itu karena mereka berinteraksi sehari-hari dengan karyawan. Mereka mengawasi bagaimana karyawan menjalankan pekerjaan sesuai dengan yang telah ditentukan. Dan mereka membantu karyawan dalam melakukan tugas mereka dengan sukses. Selain itu, mereka juga berperan penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.
Kemudian, manajer tingkat bawah juga adalah pihak pertama yang menangkap berbagai permasalahan di tingkat karyawan. Misalnya, mereka mendengarkan masalah karyawan dan membantu mengatasinya atau mendiskusikannya dengan manajemen tingkat menengah untuk mencari solusi. Karena alasan ini, kehadiran mereka vital untuk operasional yang lancar.
Berikut adalah beberapa peran dan tanggung jawab manajer tingkat bawah:
- Menerjemahkan apa yang diinginkan manajer menengah untuk dijalankan oleh karyawan.
- Menetapkan tugas kepada karyawan.
- Mengawasi dan mengarahkan rutinitas karyawan.
- Meninjau kinerja karyawan .
- Menjaga dan mempertahankan standar kualitas.
- Menyediakan perencanaan karir.
- Menyediakan sumber daya untuk kegiatan rutin harian, seperti fasilitas, pelatihan atau alat-alat kerja.
- Membantu manajer tingkat menengah dalam merekrut dan menyeleksi calon pekerja sesuai dengan yang dibutuhkan.
- Mendengarkan saran dan memberikan motivasi pada para karyawan.
- Membuat rekomendasi dan saran kepada manajer tingkat menengah.
Sementara itu, keterampilan dan pengetahuan teknis di area fungsional adalah sangat diperlukan untuk seorang manajer level bawah. Itu karena mereka harus berhadapan langsung dengan pekerjaan sehari-hari. Jadi, mereka harus memahami apa yang yang dilakukan oleh karyawan yang diawasi, memungkinkan mereka untuk memberikan umpan balik atau saran yang sesuai.
Keterampilan lain yang diperlukan adalah keterampilan interpersonal dan komunikasi. Itu karena mereka berinteraksi secara langsung dengan karyawan. Dan mereka harus memastikan karyawan tetap termotivasi dan bersemangat. Akhirnya, keterampilan interpersonal vital untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.
Bacaan Selanjutnya
- Gaya Manajemen: Pentingnya, Jenis, Kapan Cocok Diadopsi
- Level Manajemen: Mengapa Penting, 3 Tingkatan
- Manajemen Tingkat Atas: Contoh, Peran, Tanggung Jawab, Keterampilan
- Manajemen Tingkat Bawah: Contoh, Peran dan Keterampilan
- Manajemen Tingkat Menengah: Contoh, Peran, Keterampilan
- Manajemen: Definisi dan Fungsi Utama
- Manajer Fungsional: Peran dan Tanggung Jawab, Keterampilan
- Manajer Umum: Definisi dan Penjelasan Singkat
- Manajer: Kepentingan, Jenis, Fungsi