Apa itu: Pasar dana pinjaman (loanable funds market) adalah pasar di mana interaksi permintaan dan penawaran dana pinjaman (loanable funds) terjadi di dalam sebuah perekonomian. Istilah ini mungkin akan sering anda temukan di buku-buku makroekonomi.
Pada dasarnya, pasar ini adalah pasar keuangan di dalam negeri. Transaksi melibatkan uang, alih-alih barang atau jasa.
Pasokan dana pinjaman berasal dari rumah tangga, bisnis atau pemerintah. Rumah tangga menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung. Demikian juga, perusahaan mengalokasikan sebagian laba (kas) ke berbagai instrumen keuangan. Sementara itu, pemerintah memasok uang jika menjalankan surplus fiskal di mana pendapatan pajak melebihi pengeluaran.
Sementara itu, permintaan dana pinjaman juga berasal dari ketiga sektor tersebut. Rumah tangga meminjam dana (misalnya dari bank) untuk membeli berbagai barang seperti rumah dan mobil. Perusahaan menggunakannya untuk belanja modal. Sementara itu, pemerintah menggunakan dana untuk menutup defisit anggaran.
Dalam membahas topik ini, anda akan menemukan berbagai macam istilah lain untuk uang seperti kas, dana atau modal.
Biaya meminjam uang adalah bunga (kecuali untuk ekuitas). Itu dapat mengambil berbagai nama seperti kupon atau bunga bank.
Seperti di pasar barang, di pasar dana pinjaman, suku bunga merepresentasikan harga, yang mana bisa berarti pengembalian atau biaya meminjam uang. Bagi pemasok dana, itu adalah pengembalian. Sementara itu, bagi peminjam, itu adalah biaya meminjam uang.
Bagaimana cara kerja pasar dana pinjaman
Secara umum, pengetahuan tentang konsep permintaan-penawaran berguna bagi anda untuk memahami cara kerja pasar dana pinjaman.
Penawaran mewakili total dana yang dapat dipinjamkan (loanable funds) pada tingkat bunga tertentu. Itu adalah jumlah tabungan nasional di sebuah negara. Sementara, permintaan mewakili total dana yang dapat dipinjam pada tingkat bunga tertentu.
Pasar dana pinjaman mencapai ekuilibrium ketika permintaan sama dengan penawaran, yang mana menentukan jumlah dana pinjaman dan suku bunga di dalam sebuah perekonomian.
Penawaran dana pinjaman
Penawaran dana pinjaman berasal dari sektor rumah tangga (individu), bisnis ataupun pemerintah.
Ketika individu menabung sebagian dari pendapatannya, maka tabungan tersebut tersedia bagi pihak lain untuk dipinjam. Jika anda menabung di rekening deposito bank, uang yang anda simpan adalah bagian dari pasokan dana pinjaman. Sebagai perantara keuangan, bank kemudian meminjamkannya ke pihak lain, apakah itu individu ataukah bisnis.
Misalnya, anda memiliki penghasilan Rp20 juta dan menghabiskan Rp17 juta untuk konsumsi barang dan jasa. Anda menabung sisanya (Rp3 juta). Nominal Rp3 juta ini sekarang tersedia bagi pihak lain untuk dipinjam.
Penawaran dana pinjaman meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga. Seperti yang saya utarakan sebelumnya, suku bunga mewakili pengembalian yang anda peroleh ketika meminjamkan uang. Ketika suku bunga naik, anda mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi.
Tidak hanya anda, individu atau bisnis lain juga akan melakukan hal yang sama ketika suku bunga naik. Sebagai hasilnya, pasokan dana pinjaman di dalam perekonomian meningkat. Itulah mengapa kurva penawaran dana pinjaman memiliki slope positif – menunjukkan hubungan positif antara pasokan dana pinjaman dengan suku bunga.
Pemasok dana pinjaman dapat mengambil beragam istilah seperti penabung, investor, pemegang saham atau pemegang obligasi.
Permintaan dana pinjaman
Permintaan dana pinjaman mewakili keinginan untuk meminjam uang pada tingkat bunga tertentu. Permintaan berasal dari sektor rumah tangga, bisnis maupun pemerintah. Dan, itu dapat mengambil beragam cara seperti meminjam ke bank, menerbitkan obligasi atau menerbitkan saham.
Permintaan dana pinjaman adalah untuk memenuhi berbagai keperluan. Bisnis membutuhkan dana untuk membangun pabrik atau membeli mesin baru. Rumah tangga memerlukannya untuk membeli rumah atau mobil. Pemerintah membutuhkan dana untuk membiayai defisit anggaran.
Khusus untuk pemerintah, permintaan adalah nol ketika menjalankan surplus anggaran. Karena pendapatan melebihi pengeluaran, pemerintah dalam hal ini bertindak sebagai pemasok. Dalam makroekonomi, kita menyebut jumlah dana pinjaman yang dipasok oleh pemerintah sebagai tabungan publik.
Permintaan dana pinjaman ditentukan oleh suku bunga. Keduanya memiliki hubungan terbalik. Jika kita menggambarkannya ke dalam sebuah grafik, kurva permintaan dana pinjaman memiliki kemiringan ke bawah (negatif).
Dari sudut pandang peminjam, suku bunga mewakili biaya meminjam dana. Semakin tinggi suku bunga, semakin besar biaya untuk membayarnya kembali. Jadi, pada saat suku bunga naik, permintaan dana pinjaman menurun.
Ekuilibrium di pasar dana pinjaman
Ekuilibrium di pasar dana pinjaman terjadi ketika permintaan sama dengan penawaran dana pinjaman. Dalam sebuah grafik, ekuilibrium terjadi di titik perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Di titik ini, suku bunga ekuilibrium dalam perekonomian terbentuk.
Apa yang terjadi ketika pasar dana pinjaman berada pada kondisi disekuilibrium.
Dua kondisi ekuilibrium:
- Ekses penawaran
- Ekses permintaan
Ekses penawaran dana pinjaman
Jika suku bunga pasar lebih tinggi dari suku bunga ekuilibrium, pasar menghadapi kelebihan pasokan dana pinjaman. Sebagai hasilnya, suku bunga memiliki kecenderungan untuk turun.
Karena suku bunga lebih tinggi, biaya pinjaman lebih mahal. Ini menyebabkan permintaan dana pinjaman menurun. Hasilnya, suku bunga akan terdorong untuk turun.
Ekses permintaan dana pinjaman
Jika suku bunga pasar lebih rendah daripada suku bunga ekuilibrium, pasar menghadapi ekses permintaan. Permintaan dana pinjaman lebih tinggi daripada penawarannya. Suku bunga yang rendah membuat pemasok dana enggan untuk menabung.
Di sisi lain, suku bunga rendah cenderung menarik banyak peminjam. Hal ini karena biaya pinjaman menjadi lebih murah. Situasi ini memberi insentif peminjam untuk meminta lebih banyak dana.
Ekses permintaan pada akhirnya akan mendorong suku bunga naik menuju ekuilibrium yang baru. Suku bunga akan terus naik sampai penawaran dana sama dengan permintaan dana.
Pergeseran kurva di pasar dana pinjaman
Pergerakan di sepanjang kurva permintaan dan penawaran terjadi karena perubahan suku bunga.
Sementara itu, kedua kurva akan bergeser hanya jika faktor non-suku bunga berubah.
Adapun, dua faktor yang menyebabkan kurva permintaan dana pinjaman bergeser adalah:
- Perubahan peluang yang dirasakan oleh bisnis
- Perubahan dalam pengeluaran pemerintah
Katakanlah, pemerintah menaikkan defisit anggaran. Kenaikan defisit mendorong pemerintah untuk meningkatkan permintaan dana pinjaman di pasar keuangan. Itu menggeser kurva permintaan ke kanan dan menyebabkan suku bunga di dalam perekonomian naik.
Selanjutnya, dua faktor yang menyebabkan pergeseran kurva penawaran adalah:
- Perubahan perilaku tabungan oleh sektor swasta
- Perubahan aliran modal masuk
Katakanlah, rumah tangga semakin sadar tentang pentingnya menabung. Sekarang, mereka mengalokasikan setiap tambahan pendapatan lebih banyak ke tabungan. Perubahan perilaku menabung seperti itu akan meningkatkan pasokan dana di pasar domestik. Secara khusus, kita menyebut porsi tabungan dari setiap tambahan pendapatan sebagai kecenderungan menabung marginal (marginal propensity to save atau MPC).
Sementara itu, aliran masuk investasi asing meningkatkan pasokan dana pinjaman di dalam negeri. Itu menggeser kurva pasokan ke ke kanan. Sebaliknya, arus keluar modal akan menyebabkan kurva bergeser ke kiri dan dana pinjaman berkurang.
Crowding out effect
Defisit anggaran pemerintah meningkatkan permintaan ke pasar dana pinjaman domestik. Itu akan mendorong suku bunga domestik untuk naik.
Karena suku bunga naik, biaya meminjam lebih mahal. Untuk berinvestasi, bisnis seringkali meminjam karena kapasitas pendanaan internal yang terbatas. Sehingga, kenaikan suku bunga membuat biaya investasi lebih mahal. Itu memaksa mereka menunda investasi. Efek negatif defisit anggaran pemerintah terhadap pengeluaran investasi disebut crowding out.
Defisit meningkat karena pemerintah mungkin meningkatkan pengeluaran untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Tapi, pada saat yang sama, itu membuat investasi swasta turun. Efek bersih terhadap pertumbuhan ekonomi tergantung pada, mana yang lebih signifikan, pengeluaran pemerintah ataukah investasi swasta.
Salah satu opsi untuk mengurangi efek crowding-out adalah meminjam ke pasar internasional. Katakanlah, pemerintah membiayai kenaikan defisit dengan meminjam dari luar negeri (misalnya dengan menerbitkan obligasi global). Itu tidak menghasilkan peningkatan permintaan dana pinjaman di pasar domestik dan seharusnya suku bunga domestik tidak naik.