Contents
Pelatihan adalah upaya terencana oleh perusahaan untuk memfasilitasi karyawan mempelajari keterampilan, pengetahuan, dan perilaku terkait pekerjaan. Itu bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kepuasan mereka dalam peran mereka saat ini dengan memastikan mereka memperoleh pengembangan profesional dan keterampilan yang tepat.
Pelatihan penting untuk membuat karyawan lebih efektif dan fleksibel. Mereka bisa menjadi lebih mahir ketika mengakuisisi keterampilan dan pengetahuan baru. Itu juga membuat mereka lebih fleksibel dalam memenuhi tuntutan perusahaan.
Pelatihan menjadi salah satu cara untuk mengurangi kebosanan di tempat kerja. Memberikan pelatihan juga menjadi cara untuk mengapresiasi dan memenuhi kebutuhan pribadi untuk berkembang dan tumbuh.
Karena alasan ini, pelatihan dianggap sebagai cara untuk memotivasi karyawan. Dan karyawan yang termotivasi akan menjadi lebih produktif.
Tapi, pelatihan mengkonsumsi biaya. Perusahaan harus mengeluarkan uang untuk melatih karyawan mereka. Misalnya, mereka bekerjasama dengan universitas atau pusat pelatihan untuk membekali karyawan.
Beberapa karyawan mungkin juga meninggalkan perusahaan setelah mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih tinggi paska pelatihan. Mereka memanfaatkan pelatihan sebagai landasan untuk mengejar kesempatan karir yang lebih baik di luar sana.
Dalam kasus lain, karyawan menegosiasikan ulang gaji yang lebih tinggi. Jika tidak dipenuhi oleh manajemen, mereka keluar dari perusahaan.
Alasan untuk pelatihan
Beberapa alasan menjelaskan mengapa pelatihan diperlukan.
- Meningkatkan kinerja dan efisiensi. Pelatihan membuat karyawan lebih produktif dan efektif dalam menjalankan pekerjaan.
- Menciptakan keunggulan kompetitif. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah pondasi untuk membangun keunggulan kompetitif.
- Adaptasi perubahan teknologi. Pelatihan mungkin ditujukan mengenalkan dan melengkapi karyawan dengan keterampilan untuk menggunakan teknologi baru.
- Tujuan suksesi. Perusahaan mengembangkan program pelatihan dan pengembangan untuk mempersiapkan karyawan siap untuk menduduki posisi yang lebih tinggi.
- Memotivasi karyawan. Pelatihan menjadi cara untuk meningkatkan moral mereka.
- Memperbaiki kualitas personal. Pelatihan mengembangkan karyawan agar memungkinkan mereka maju karena membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan baru.
- Meningkatkan fleksibilitas. Pelatihan akan membantu mempersiapkan karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam tujuan, strategi, dan target perusahaan.
Jenis pelatihan
Pelatihan bisa mengambil beragam macam. Empat jenisnya termasuk:
- On-the-job training
- Off-the-job training
- Pelatihan kognitif
- Pelatihan perilaku
On-the-job training
Pelatihan ditempat kerja (on-the-job training) adalah metode pelatihan informal, di mana karyawan belajar dengan melakukan atau belajar dari rekan kerja melalui pengalaman. Itu dilakukan saat karyawan melakukan pekerjaan normalnya saat berada di tempat kerja.
Misalnya, seorang karyawan membantu karyawan baru mengenal lingkungan kerja, rekan kerja dan memahami semua tugas. Pengetahuan tersebut penting bagi karyawan baru tersebut untuk memulai pekerjaan mereka secara efektif. Ini dikenal sebagai pelatihan induksi.
Selain pelatihan induksi, bentuk lainnya adalah melalui pembinaan dan pendampingan oleh karyawan senior. Misalnya, peserta pelatihan belajar dari rekan kerja yang berpengalaman di tempat kerja dengan mengamati mereka menjalankan peran dan tugasnya, seperti menggunakan peralatan, dokumen, atau bahan aktual.
Keuntungan on-the-job training
- Murah dan hemat biaya karena menggunakan sumber daya in-house
- Memberdayakan spesialis internal
- Lebih relevan dengan kebutuhan di tempat kerja
- Membantu membangun hubungan personal
- Mempromosikan kerja sama tim
- Nyaman karena tidak perlu bepergian
Kekurangan on-the-job training
- Pelatih internal tidak memadai, misalnya beberapa karyawan yang terampil dan berpengalaman bukanlah pelatih yang baik
- Komitmen pelatih rendah, terutama jika tidak ada kompensasi
- Produktivitas pelatih menurun karena tidak dapat menyelesaikan pekerjaan mereka sendiri saat melatih
Pelatihan induksi
Pelatihan induksi (induction training) adalah pelatihan yang diterima saat seorang karyawan pertama kali memulai pekerjaan. Pelatihan ini memperkenalkan karyawan baru ke organisasi dengan menguraikan aspek-aspek seperti misi dan budayanya.
Pelatihan induksi membantu karyawan baru beradaptasi dengan cepat dan efektif dalam peran baru mereka. Itu mungkin mencakup pengenalan kebijakan perusahaan, personel kunci, struktur organisasi dan prosedur selama keadaan darurat. Di pabrik, pelatihan termasuk mengenalkan mesin atau peralatan yang akan mereka gunakan.
Cakupan lainnya adalah:
- Pengenalan tempat kerja, termasuk mengenalkan tata letak, peralatan dan ruang
- Perkenalan dengan rekan kerja
- Pelatihan khusus tentang tugas/keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
Keuntungan pelatihan induksi
- Membantu pekerja baru memahami budaya perusahaan
- Peningkatan moral karena karyawan baru akan lebih percaya diri
- Menetapkan ekspektasi sejak awal
- Mempercepat karyawan baru untuk beradaptasi dan bekerja secara efektif
- Pemahaman lebih baik, seperti prosedur kerja, kesehatan dan keselamatan
- Mengetahui kepada siapa harus bertanya jika ada masalah
- Meminimalkan kesalahan, seperti dalam menggunakan peralatan atau bahan mentah
- Membantu menjaga efisiensi karena karyawan bisa segera bekerja secara efektif
Kekurangan pelatihan induksi
- Dapat memakan waktu terutama di perusahaan besar
- Mengurangi produktifitas karena staf kunci perlu dibebaskan dari tugas mereka selama melatih
- Kelebihan informasi, yang mana mungkin tidak semua dibutuhkan atau penting bagi karyawan baru
Mentoring dan coaching
Mentoring melibatkan mentor dan mentee. Mentor berbagi pengetahuan, keterampilan, atau pengalaman dengan mentee untuk membantu mereka efektif dalam bekerja. Program ini membantu mereka memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru.
Keuntungan mentoring
- Ikatan personal dan sinergi dengan berbagi pengalaman pribadi
- Fleksibel, bisa informal atau formal
- Menciptakan lingkungan personal yang positif
Kekurangan mentoring
- Menyita waktu bagi mentor, kehilangan produktivitas
- Lingkungan yang stres karena ketidakcocokan
- Biasanya membutuhkan komitmen jangka panjang
- Mendidik karyawan yang ada menjadi mentor perlu waktu dan uang
Mentoring mungkin terdengar mirip dengan pembianaan (coaching). Tapi, keduanya berbeda. Coaching fokus memberikan panduan kepada binaan (coachee) tentang tujuan mereka dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka.
Pelatih (coaches) akan memberikan saran dan bimbingan kepada coachee untuk membantu mengembangkan keterampilan, kinerja, dan karier mereka. Di awal, mereka akan membantu coachee untuk memahami apa tujuannya dan memberi arahan bagaimana meraihnya.
Off-the-job training
Off-the-job training adalah pelatihan di luar tempat kerja dan jauh dari lingkungan kerja sebenarnya. Karyawan belajar dari spesialis pihak ketiga, mungkin berasal dari universitas, profesional atau pusat pelatihan.
Pelatihan ini sangat bervariasi. Begitu juga, metodenya juga bervariasi. Misalnya, karyawan mungkin mempelajari keterampilan dan pengetahuan dengan menyimak ceramah dan demonstrasi. Metode lainnya termasuk:
- Simulasi
- Studi kasus
- Bermain peran
- Belajar sendiri
Keuntungan off-the-job training
- Topik dan metode lebih bervariasi, membuatnya lebih menarik
- Ada banyak pusat pelatihan, spesialisasi dan profesional tersedia
- Karyawan dibebaskan dari tekanan kerja, memungkinkan mereka lebih fokus
- Efektif untuk mengembangkan gagasan, keterampilan, dan konsep baru
- Networking dengan para profesional dan pakar dapat berlangsung
Kekurangan off-the-job training
- Perusahaan kehilangan output selama karyawan menghadiri pelatihan
- Ada tambahan biaya, seperti biaya transportasi/akomodasi
- Menggunakan pelatih spesialis atau pusat pelatihan terkemuka bisa sangat mahal
- Karyawan hanya sebagai alasan untuk menghindari kerja rutin
Pelatihan kognitif
Pelatihan kognitif (cognitive training) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan otak karyawan, termasuk memori, penalaran dan pemrosesan informasi. Itu adalah pelatihan teoretis.
Paska pelatihan, perusahaan mengharapkan karyawan dapat berfungsi lebih efektif dan memiliki kemampuan inti dan pengendalian diri yang memadai. Pelatihan tersebut juga dirancang untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan produktivitas.
Pelatihan kognitif berfokus pada keterampilan berpikir dan memproses, bukan kemampuan teknis tertentu. Bentuknya bisa mencakup latihan untuk mengembangkan perhatian, pemrosesan visual dan pendengaran, mendengarkan dan membaca.
Pelatihan kognitif penting untuk membantu karyawan lebih efektif di tempat kerja, termasuk dalam:
- Menyerap pengetahuan baru;
- Mengembangkan empati;
- Membangun kendali diri;
- Meningkatkan keterampilan dalam pengambilan keputusan; dan
- Memecahkan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan.
Tapi, sayangnya, pelatihan ini seringkali mahal. Selain itu, sulit untuk mengukur efek pelatihan. Pelatihan kognitif mungkin juga hanya lebih relevan untuk pekerjaan atau posisi tertentu.
Pelatihan perilaku
Pelatihan perilaku (behavioral training) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal karyawan seperti:
- Manajemen stres
- Komunikasi
- Negosiasi
- Manajemen konflik
- Presentasi
- Networking
- Resolusi konflik
Pelatihan ini penting untuk membuat karyawan lebih efektif ketika berinteraksi dengan orang lain, baik internal maupun eksternal.
Pelatihan perilaku membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi karena lebih sedikit interupsi. Selain itu, itu seringkali juga melibatkan metode yang lebih interaktif dengan praktik langsung, tidak hanya teoritis saja.
Mengikuti kursus pelatihan eksternal mungkin menghabiskan biaya yang tinggi. Selain itu, efeknya mungkin juga bisa memudar seiring waktu, terutama jika tidak sering dipraktikkan dalam kehidupan kerja nyata.
Manfaat pelatihan
Pelatihan menawarkan beberapa keuntungan bagi perusahaan dan karyawan. Manfaat bagi perusahaan termasuk:
- Meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan
- Mengurangi error ketika menggunakan peralatan atau bahan
- Meningkatkan layanan pelanggan dengan meningkatkan kemampuan interpersonal
- Meningkatkan retensi dan mengurangi perputaran tenaga kerja
- Membantu mengembangkan budaya positif dalam organisasi
Sementara itu, manfaat pelatihan bagi karyawan dapat mencakup:
- Meningkatkan prospek promosi dengan mengupgrade keterampilan dan pengetahuan
- Lebih mampu dan fleksibel dalam menghadapi perubahan
- Meningkatkan kepercayaan diri dalam melakukan pekerjaan atau berinteraksi
- Kepuasan kerja yang lebih tinggi karena merasa dihargai oleh perusahaan
Pengembangan karyawan
Pelatihan seringkali dikombinasikan dengan pengembangan. Meskipun terdengar mirip, keduanya sedikit berbeda.
Pelatihan dan pengembangan melibatkan proses yang relatif mirip. Keduanya melibatkan menilai kebutuhan perusahaan terhadap sumber daya manusia di masa depan, disesuaikan dengan tujuan dan strategi perusahaan. Kemudian, keduanya membutuhkan pelatihan. Dan, paska pelatihan, perusahaan mengevaluasi efektivitas pelatihan dan dampaknya terhadap kinerja karyawan.
Tapi, tidak seperti pelatihan, pengembangan fokus pada kemampuan jangka panjang karyawan. Pengembangan juga biasanya untuk mempersiapkan karyawan menjadi spesialis atau menduduki posisi yang lebih tinggi.
Sementara itu, pelatihan berfokus pada keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan saat ini.
Dengan kata lain, pengembangan melengkapi karyawan dengan keterampilan, pengetahuan, atau kemampuan tingkat yang lebih tinggi. Mereka dibutuhkan untuk membuat karyawan lebih efektif ketika menjadi spesialis atau menduduki posisi yang lebih tinggi.