Contents
Beberapa startup adalah sukses bertahan hidup. Mereka tumbuh menjadi lebih matang dengan penjualan yang lebih tinggi. Operasi mereka menjadi lebih besar dengan peningkatan pada skala produksi.
Pertumbuhan bisnis adalah tentang peningkatan ukuran atau skala operasi perusahaan. Itu penting untuk mendukung posisi pasar yang lebih kuat dan keuntungan yang lebih tinggi. Ketika perusahaan tumbuh lebih cepat daripada pesaing mereka, perusahaan dapat mendominasi pasar.
Pertumbuhan memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak uang. Di satu sisi, mereka bisa meraih lebih banyak pendapatan karena dapat menjual lebih banyak produk. Di sisi lain, mereka bisa menurunkan biaya yang terlibat melalui skala ekonomi yang lebih tinggi.
Alasan mengapa bisnis ingin tumbuh
Beberapa alasan menjelaskan mengapa bisnis menginginkan pertumbuhan.
- Meningkatkan keuntungan. Perusahaan menjual lebih banyak produk pada biaya yang rendah.
- Mengurangi biaya. Meningkatkan output mengarah pada skala ekonomi yang lebih tinggi, memungkinkan biaya per unit menurun.
- Mengurangi risiko. Mengandalkan produk lama berpotensi gagal karena lingkungan bisnis berubah (selera konsumen dan daya saing pesaing berubah), memaksa perusahaan untuk memperkenalkan produk baru.
- Mendominasi pasar. Perusahaan ingin menjadi pemimpin pasar karena memungkinkannya untuk memiliki kekuatan untuk menetapkan harga pasar dan daya tawar yang lebih tinggi terhadap pemangku kepentingan.
- Mendiversifikasi bisnis. Perusahaan mengurangi eksposur risiko di sebuah pasar dengan berekspansi ke pasar lainnya yang tidak terkait, memungkinannya untuk mendapat manfaat dari diversifikasi.
- Keamanan dan kelangsungan hidup. Bisnis besar memiliki ketahanan lebih tinggi daripada bisnis kecil ketika menghadapi pesaing yang lebih mapan. Mereka memiliki lebih banyak sumber daya untuk bersaing.
Jenis pertumbuhan bisnis
Ada dua jenis pertumbuhan bisnis:
- Pertumbuhan internal
- Pertumbuhan eksternal
Perbedaan keduanya terletak pada apakah perusahaan mengandalkan sumber daya sendiri atau mengkombinasikan sumber daya eksternal untuk meningkatkan skala operasi dan pendapatan penjualannya.
Pertumbuhan internal
Pertumbuhan internal, disebut juga dengan pertumbuhan organik, mengandalkan sumber daya dan kompetensi internal. Misalnya, perusahaan membuka pabrik baru, membelanjakan lebih banyak iklan dan promosi, atau mendirikan anak usaha.
Tumbuh secara internal memiliki risiko kecil daripada pertumbuhan eksternal. Namun, bagi sebagian besar bisnis, strategi ini cenderung lambat.
Pertumbuhan internal menawarkan beberapa keuntungan seperti:
- Kurang berisiko daripada mengambil alih perusahaan lain
- Memungkinkan bisnis untuk tumbuh pada tingkat yang lebih masuk akal
- Membutuhkan sumber daya yang relatif kecil daripada akuisisi
- Dapat dibiayai melalui dana internal misalnya laba ditahan
- Memanfaatkan kompetensi inti dan kekuatan internal untuk tumbuh
- Memiliki lebih banyak kendali karena orang luar tidak terlibat
- Meningkatkan keterlibatan karyawan untuk mendukung pertumbuhan
- Mendorong staf berpikir lebih luas untuk membawa ide-ide baru
Namun, pertumbuhan internal juga mengandung beberapa kelemahan, termasuk:
- Pertumbuhan yang relatif lambat
- Tidak disukai oleh pemegang saham karena mereka mungkin lebih suka pertumbuhan yang lebih cepat
- Lebih sulit dicapai jika bisnis sudah menjadi pemimpin pasar
- Pertumbuhan yang terbatas jika pasar sudah matang
- Tergantung pada ukuran pasar
- Mengintensifkan persaingan daripada jika mengakuisisi atau merger dengan pesaing
- Menurunkan profitabilitas pasar jika pertumbuhan dicapai melalui peningkatan produksi
Pertumbuhan eksternal
Pertumbuhan eksternal – dikenal juga dengan pertumbuhan anorganik – mengkombinasikan sumber daya dan kompetensi eksternal dengan internal untuk meningkatkan ukuran bisnis. Itu bisa melalui akuisisi, merger, dan usaha patungan.
Meski lebih berisiko, pertumbuhan eksternal menjadi cara lebih cepat untuk meningkatkan skala operasi daripada pertumbuhan internal. Selain itu, pertumbuhan eksternal menawarkan keuntungan lain seperti:
- Mengurangi persaingan dengan mengambil alih atau merger dengan pesaing
- Disukai oleh pemegang saham karena menawarkan pertumbuhan cepat
- Mengintegrasikan sumber daya dan kompetensi eksternal untuk saling melengkapi
- Tidak menambah pasokan baru ke pasar (seperti dalam akuisisi dan merger), karena itu, profitabilitas pasar terjaga
Tapi, pertumbuhan eksternal juga mengandung kelemahan, termasuk:
- Lebih berisiko karena manajemen kurang pengalaman untuk berurusan dengan bisnis lain.
- Mahal – seperti dalam akuisisi – daripada membangun pabrik baru atau meningkatkan promosi
- Konflik karena melibatkan dua organisasi dengan budaya perusahaan berbeda
- Mendapatkan pangsa pasar dengan segera dengan menggabungkan pelanggan (akuisisi dan merger)
- Menyebarkan risiko, seperti melalui joint venture dan aliansi strategis
- Masalah regulasi jika akuisisi atau merger mengarah pada peningkatan kekuatan pasar
Metode pertumbuhan internal
Perusahaan menumbuhkan bisnis secara internal dengan:
- Meluncurkan produk baru
- Meningkatkan produksi
- Menemukan pasar baru
- Membuka saluran distribusi baru
- Meningkatkan iklan dan promosi
Meluncurkan produk baru. Misalnya, perusahaan mengenalkan produk baru untuk melengkapi produk yang ada dan menargetkan segmen pasar yang sama. Mereka mungkin membundel dengan produk yang ada dan menawarkan pada harga rendah untuk menarik lebih banyak penjualan.
Selain itu, produk baru mungkin menyasar segmen pasar berbeda. Dalam kasus ini, perusahaan melayani konsumen yang berbeda. Misalnya, Unilever mengenalkan produk kecantikan , dan perawatan pribadi untuk mendiversifikasi pendapatan dari sebelum nya fokus pada produk makanan minuman.
Meningkatkan produksi. Misalnya, perusahaan menambah karyawan untuk mendorong operasi mendekati kapasitas penuh. Sehingga, selain output meningkat, biaya juga menurun karena biaya tetap seperti mesin disebarkan ke lebih banyak output.
Ketika operasi telah mencapai kapasitas maksimum, perusahaan mungkin membeli mesin dan peralatan baru untuk meningkatkan produksi. Atau, mereka berinvestasi dengan membuka fasilitas produksi yang baru.
Menemukan pasar baru. Perusahaan memiliki dua alternatif. Pertama, mereka menawarkan produk yang sudah ada ke pasar baru. Misalnya, mereka menjual produk yang ada ke pasar luar negeri atau pasar domestik tapi di lokasi geografis berbeda.
Kedua, perusahaan mengembangkan produk baru dan menjualnya ke pasar baru. Alternatif ini lebih berisiko daripada yang pertama.
Membuka saluran distribusi baru. Misalnya, perusahaan menambah gerai ritel untuk menjual produk. Atua mereka memperluas jaringan dengan mendorong lebih banyak kerjasama dengan pedagang grosir dan ritel.
Cara lainnya adalah dengan memasuki saluran online. Perusahan mungkin meluncurkan website baru untuk melayani pelanggan. Atau, mereka mengandalkan e-commerce yang sudah ada.
Meningkatkan iklan dan promosi. Perusahaan meningkatkan belanja iklan untuk menarik pelanggan baru. Atau mereka bertujuan untuk merangsang pembelian berulang dari pelanggan yang ada. Peningkatan belanja iklan mungkin juga diarahkan untuk merebut pelanggan dari pesaing dengan menonjolkan produk.
Metode pertumbuhan eksternal
Metode pertumbuhan eksternal melibatkan:
- Merger
- Akuisisi
- Usaha patungan
- Aliansi strategis
- Franchising
- Licensing
Merger
Merger adalah ketika dua perusahaan digabungkan menjadi satu. Hanya ada satu entitas yang bertahan (surviving entity), yang mana mungkin adalah entitas baru atau satu dari dua perusahaan yang dimerger.
Merger berbeda dari akuisisi. Di bawah akuisisi, kedua perusahaan masih bertahan dan beroperasi secara independen. Satu perusahaan bertindak sebagai perusahaan induk (parent company), sedangkan, lainnya sebagai anak perusahaan.
Alasan untuk merger
- Keuntungan lebih tinggi karena menggabungkan dua perusahaan
- Mensinergikan kompetensi inti dan sumber daya
- Memperkuat posisi pasar dengan menggabungkan dua pangsa pasar
- Mengurangi persaingan karena hanya satu entitas bertahan
- Skala ekonomi lebih tinggi dengan menggabungkan dua operasi menjadi satu
Merger menawarkan beberapa keuntungan, termasuk:
- Lebih banyak lini produk
- Skala ekonomi yang lebih tinggi
- Peningkatan pangsa pasar
- Mengurangi persaingan
- Lebih banyak keuntungan
- Menghindari duplikasi seperti dalam akuisisi
Tapi, merger juga mengandung kelemahan seperti:
- Konflik akibat perbedaan dalam budaya dan gaya manajemen
- Pekerjaan dan fungsi bisnis yang terduplikasi
- Pengurangan karyawan untuk mengeliminasi duplikasi
- Moral karyawan yang menurun
- Tentangan internal karena posisi terancam
Akuisisi
Akuisisi adalah ketika sebuah perusahaan membeli saham pengendali di perusahaan lain. Paska aksi korporasi ini, perusahaan target menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi secara independen, tidak seperti merger.
Ada dua jenis akuisisi, yakni:
- Akuisisi bersahabat
- Akuisisi tidak bersahabat
Di bawah akuisisi bersahabat, manajemen perusahaan target menyetujui proposal dan mungkin, membantu mengimplementasikannya. Sehingga, akuisisi dilakukan tanpa kesulitan.
Sebaliknya, di bawah akuisisi tidak bersahabat, manajemen perusahaan target menentang. Mereka membuat strategi-strategi anti pengambilalihan untuk menggagalkan aksi korporasi ini, termasuk melalui:
- Pac-Man defense
- Macaroni defense
- Poison pill
Akuisisi tidak bersahabat juga disebut dengan akuisisi bermusuhan (hostile acquisition) atau pengambilalihan bermusuhan. Selain itu, istilah pengambilalihan (takeover) seringkali diidentikkan dengan istilah ini.
Keuntungan akuisisi:
- Lebih cepat untuk menumbuhkan bisnis, mungkin dengan bisnis yang saling melengkapi
- Tanpa harus menyatukan sumber daya dan kompetensi berbeda karena masing-masing bisa beroperasi secara independen
- Peningkatan pangsa pasar jika target beroperasi di pasar yang sama
- Pertumbuhan pendapatan dengan mengkonsolidasikan pendapatan dari perusahaan target
- Meningkatkan kekuatan pasar dengan mengakuisisi pesaing
- Mengatasi hambatan masuk, misalnya, karena tidak harus membangun loyalitas merek dan jaringan distribusi dari awal
- Menghindari pembalasan dari perusahaan yang ada karena tidak menambah pasokan baru ke pasar
Kekurangan akuisisi:
- Mahal dan seringkali pengakuisisi membayar harga lebih tinggi daripada harga wajar (premi)
- Sumber daya atau fungsi bisnis yang terduplikasi
- Benturan budaya antara pengakuisisi dengan target
- Gagal bersinergi karena identifikasi yang buruk atau manajemen pengakuisisi tidak memiliki pengalaman
- Kerusakan merek karena reputasi perusahaan target memburuk
Usaha patungan
Usaha patungan (joint venture) adalah perjanjian antara dua atau lebih perusahaan untuk bekerja sama dalam proyek atau bisnis tertentu demi kepentingan bersama. Itu adalah aliansi strategis formal di mana perusahaan yang terlibat mendirikan entitas baru yang terpisah.
Joint venture memiliki beberapa keuntungan, termasuk:
- Akses ke sumber daya dan keahlian yang lebih besar
- Memungkinkan perusahaan untuk memiliki akses ke teknologi baru
- Berbagi risiko dan keuntungan dengan mitra
Tapi, joint venture juga memiliki kelemahan, termasuk:
- Benturan akibat perbedaan gaya manajemen dan budaya
- Komunikasi yang buruk antar mitra
- Komitmen dan dukungan rendah pada tahap awal
- Kontribusi yang tidak adil untuk modal dan sumber daya
- Risiko akibat kegagalan bisnis mitra
Aliansi strategis
Aliansi strategis (strategic alliance) adalah kerjasama antara dua atau lebih pihak tanpa mendirikan entitas baru yang terpisah. Masing-masing pihak berbagi sumber daya, dan keahlian untuk mencapai tujuan bersama.
Tidak seperti usaha patungan, kerjasama dalam aliansi strategis kurang permanen. Selain itu, mitra biasanya memiliki keterlibatan yang rendah.
Aliansi strategis memiliki kelebihan termasuk:
- Sumber daya dan pengetahuan yang saling melengkapi
- Investasi awal rendah
- Risiko yang rendah, kurang signifikan daripada usaha patungan
Adapun, aliansi strategis juga mengandung kelemahan seperti:
- Siklus hidup lebih pendek karena kurang permanen
- Hambatan komunikasi dan konflik budaya
- Risiko akibat kesalahan mitra, mengakibatkan kerusakan reputasi dan goodwill
- Bisa sulit untuk dikelola, terutama ketika ada perubahan
Waralaba
Franchising menawarkan pertumbuhan yang cepat tanpa harus terlibat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Itu adalah ketika perusahaan (disebut pemilik waralaba) memberikan hak kepada pihak lain (disebut pemegang waralaba) untuk menggunakan nama, reputasi, dan keterampilan di lokasi atau area tertentu. Sebagai imbalan, perusahaan memperoleh imbalan royalti atau biaya.
Pemilik waralaba seringkali menyediakan bantuan keahlian teknis, modal awal, dan inventaris kepada pemegang waralaba. Sementara itu, pemegang waralaba setuju untuk mematuhi aturan ketat tentang cara berbisnis.
Tumbuh melalui franchising menawarkan beberapa keuntungan seperti:
- Cara cepat untuk memperoleh lebih banyak pendapatan
- Pertumbuhan yang efisien ketika berekspansi di wilayah yang tidak familiar
- Lebih banyak sumber daya untuk menumbuhkan bisnis
- Menyebarkan risiko bisnis di antara franchisee yang berbeda
- Tidak perlu terlibat dengan operasi dan manajemen bisnis di wilayah lain
Tapi, franchising juga mengandung risiko, termasuk:
- Kualitas yang tidak konsisten oleh pemegang waralaba
- Kerusakan reputasi akibat salah urus oleh pemegang waralaba
- Kontrol yang rendah terhadap operasi bisnis yang diwaralabakan
- Konflik dan meningkatnya potensi sengketa hukum
- Kontak langsung yang rendah dengan pelanggan
Licensing
Pemberian lisensi (licensing) melibatkan perusahaan (pemberi lisensi) memberikan hak kepada pihak lain (pemegang lisensi) untuk menggunakan teknologi, proses manufaktur atau desain yang dipatenkan di pasar atau wilayah geografis tertentu. Penerima lisensi kemudian menggunakannya untuk menghasilkan uang. Sebagai kompensasi, perusahaan memperoleh fee dan royalti.
Licensing memberikan keuntungan bagi perusahaan, termasuk:
- Memperoleh pendapatan tanpa biaya tambahan
- Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memproduksi, mempromosikan atau menjual produk
- Memanfaatkan pengetahuan dan kompetensi penerima lisensi untuk mendapatkan pendapatan
- Cara mudah untuk memasuki pasar luar negeri
Tapi, tumbuh melalui licensing juga mengandung risiko, seperti:
- Pencurian atau duplikasi oleh penerima lisensi
- Persaingan yang tidak disengaja ketika pemegang lisensi dan perusahaan menargetkan pasar yang sama
- Rusaknya reputasi akibat praktik bisnis yang tidak etis oleh pemegang lisensi
Integrasi bisnis
Integrasi bisnis (business integration) adalah strategi atau tindakan oleh perusahaan untuk menyatukan atau mengkombinasikan berbagai bisnis menjadi berada di bawah kendali. Misalnya, perusahaan mengambil alih saham pengendali pemasoknya dan menjadikannya sebagai anak usaha.
Integrasi bisa melalui akuisisi atau merger. Dan tujuannya adalah untuk memaksimalkan sinergi.
Integrasi bisa melibatkan:
- Integrasi horizontal
- Integrasi vertikal
- Integrasi konglomerat
Integrasi horizontal
Integrasi horizontal (horizontal integration) melibatkan mengkombinasikan satu bisnis dengan bisnis lainnya pada tahap yang sama di rantai pasokannya saat ini. Perusahaan bisa melakukannya dengan merger dengan pesaing mereka, membuat ukuran perusahaan menjadi lebih besar. Atau, perusahaan mengakuisisi pesaing dan menjadikannya sebagai anak perusahaan dan di bawah kendali.
Integrasi horizontal mengandung beberapa keuntungan, termasuk:
- Mengurangi kegagalan karena memiliki pengetahuan pasar dan produk yang sama
- Menikmati skala ekonomi yang lebih tinggi dengan mengintegrasikan operasi dua perusahaan
- Menghilangkan persaingan dengan mengurangi jumlah pesaing
- Meningkatkan posisi pasar dengan memiliki lebih banyak basis pelanggan
- Daya tawar yang lebih besar terhadap pemasok karena ukuran pembelian lebih besar
- Mudah dikelola dibandingkan dengan integrasi konglomerat karena memiliki model bisnis yang mirip
Tapi, integrasi horizontal juga mengandung kekurangan, seperti:
- Konflik ketika dua budaya berbeda digabung
- Masalah manajerial ketika bisnis menjadi sangat besar
- Kekuatan pasar yang terkonsentrasi (dan mengarah pada monopoli) dan karena itu, diawasi ketat oleh regulator
Integrasi vertikal
Integrasi vertikal (vertical integration) melibatkan dua bisnis di tahap yang berbeda tapi berada pada rantai pasokan yang sama. Perusahaan dapat melakukannya dengan mengakuisisi perusahaan lain, mendirikan anak usaha atau usaha patungan.
Ada dua jenis integrasi vertikal:
- Integrasi vertikal ke belakang (backward vertical integration)
- Integrasi vertikal ke depan (forward vertical integration)
Backward vertical integration melibatkan perusahaan masuk ke bisnis hulu. Misalnya, perusahaan mobil mengakuisisi produsen ban.
Backward vertical integration bertujuan untuk untuk memperoleh kendali atas input seperti bahan baku dan komponen. Sehingga, perusahaan bisa mengamankan pasokan input, harga dan kualitasnya.
Perusahaan memperoleh keuntungan melalui backward vertical integration, termasuk:
- Mengamankan pasokan karena memprioritaskan perusahan daripada pesaing
- Lebih membatasi pasokan dan lebih sedikit alternatif bagi pesaing jika bisnis hulu memiliki posisi dominan
- Menjamin kualitas input karena di bawah kendali perusahaan
- Memangkas perantara yang mengarah pada peningkatan keuntungan
- Menangkap nilai tambah dan keuntungan di bisnis hulu
- Menciptakan hambatan masuk bagi pesaing potensial dengan memaksa mereka untuk memiliki bisnis terintegrasi agar untung
Tapi, backward vertical integration juga mengandung kelemahan seperti:
- Harga yang lebih mahal daripada jika bisnis hulu beroperasi secara independen
- Kurangnya pengalaman dalam mengelola bisnis di sektor hulu
- Berpotensi tidak fokus karena sumber daya dan keahlian perlu dibagikan
- Fleksibilitas rendah karena ukuran menjadi besar tapi dengan bisnis berbeda
- Kegagalan sinergi ketika bisnis hulu diintegrasikan
- Persyaratan permodalan yang besar untuk menumbuhkan bisnis saat ini dan bisnis hulu
Forward vertical integration mengkombinasikan bisnis lain di tahap hilir di rantai pasokan saat ini. Misalnya, perusahaan mobil mengambil alih distributor mobil.
Forward vertical integration bertujuan untuk meningkatkan kendali atas distribusi dan ritel. Selain itu, perusahan juga lebih dekat dengan pelanggan.
Forward vertical integration menawarkan beberapa keuntungan, seperti:
- Menjamin barang sampai ke pelanggan pada lokasi dan waktu yang tepat
- Menangkap nilai yang tercipta dan keuntungan di bisnis hilir
- Memotong perantara yang mengarah pada pengurangan biaya
- Kontrol yang lebih besar atas promosi dan harga jual
- Lebih dekat dengan pelanggan, sumber bagi inovasi produk berikutnya
- Menciptakan hambatan masuk bagi pesaing potensial
- Memperoleh wawasan dari bisnis hilir tentang barang apa yang paling laris terjual
Tapi, forward vertical integration juga mengandung beberapa kelemahan seperti:
- Tidak fokus karena harus mengelola dua bisnis berbeda
- Kegagalan sinergi, mengarah pada peningkatan biaya
- Kesulitan dalam mengelola karena birokrasi meningkat dan ukuran menjadi terlalu besar
- Persyaratan pengeluaran modal yang berat untuk mengakuisisi target dan mengintegrasikan sumber daya dan operasi
- Kehilangan fokus pada bisnis inti dan tujuan utama
Integrasi konglomerat
Di bawah integrasi konglomerat (conglomerate integration), perusahaan menggabungkan bisnis yang tidak saling terkait di bawah satu kendali. Dengan kata lain, perusahaan memasuki bisnis lain di luar rantai pasokannya saat ini.
Integrasi konglomerat bertujuan untuk mendiversifikasi dan mengurangi risiko konsentrasi. Sehingga, perusahaan bisa mengkompensasi kerugian di sebuah bisnis dari keuntungan di bisnis lainnya.
Ada juga integrasi lateral (lateral integration). Itu melibatkan mengintegrasikan beberapa perusahaan di mana mereka menjual barang atau jasa terkait tetapi tidak bersaing secara langsung satu sama lain.
Misalnya, sebuah perusahaan bioskop mengakuisisi sebuah restoran. Paska akuisisi, perusahaan mengoperasikan restaurant di jaringan bioskop miliknya.
Contoh lain adalah bisnis penata rambut mengakuisisi bisnis terapis kecantikan. Keduanya beroperasi pada rantai pasokan yang berbeda dan tidak saling bersaing satu sama lain, tapi memiliki keterikatan.
Tumbuh melalui integrasi konglomerat menawarkan beberapa keuntungan seperti:
- Mendiversifikasi aliran pendapatan
- Menyebarkan risiko dengan beroperasi di bisnis tidak saling terkait
- Tidak tunduk pada undang-undang monopoli
Tapi, integrasi konglomerat juga mengandung kelemahan seperti:
- Tidak fokus pada bisnis inti
- Tidak memiliki pengetahuan di bisnis berbeda
- Perbedaan dalam model bisnis, menghasilkan kompleksitas dalam pengelolaan
- Tidak memperoleh keuntungan dari sinergi rantai pasokan
- Skala ekonomi rendah karena bisnis tidak saling terkait
Bacaan Selanjutnya
- Peran Bisnis dan Fungsi Bisnis
- Sektor-Sektor Di Mana Bisnis Beroperasi
- Memulai Bisnis: Pengusaha dan Peran Mereka
- Organisasi dan Kepemilikan Bisnis
- Jenis-Jenis Organisasi Bisnis
- Objektif Bisnis
- Pemangku Kepentingan Bisnis
- Lingkungan Bisnis dan Faktor-Faktornya
- Strategi Bersaing
- Ukuran Bisnis dan Skala ekonomi
- Pertumbuhan dan Integrasi Bisnis
- Globalisasi dan Bisnis Internasional