Contents
Apa itu: Pesaing, atau competitor (competitor) adalah rival yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang sama. Sebagai pemangku kepentingan eksternal, mereka memperoleh keuntungan dari kegagalan perusahaan lain.
Pesaing senang jika perusahaan lain bersaing secara adil atau gagal. Mereka berkepentingan mengalihkan pelanggan dari perusahaan. Mereka menetapkan target dan strategi berdasarkan tindakan perusahaan lain di industri.
Mengapa pesaing penting
Di hampir sebagian besar pasar, kecuali monopoli, perusahaan memiliki pesaing. Jumlah pesaing tergantung pada struktur pasar di mana mereka beroperasi. Di pasar persaingan monopolistik, mereka menghadapi banyak pesaing. Sedangkan, di pasar oligopoli, jumlah pesaing relatif sedikit.
Struktur pasar membentuk lingkungan kompetitif dan mempengaruhi strategi dan keberhasilan perusahaan. Perusahaan harus mengembangkan strategi untuk membangun keunggulan kompetitif berkelanjutan.
Dan, perusahaan memiliki keunggulan kompetitif jika melayani pelanggan dengan lebih baik daripada pesaing. Jika berhasil, mereka pada akhirnya dapat menjual lebih banyak produk dan menghasilkan lebih banyak uang.
Jika perusahaan gagal untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, strategi, dan area kerentanan pesaing, kinerja mereka menjadi kurang optimal. Karena alasan semacam itu, mereka akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melacak pergerakan strategis dan pangsa pasar pesaing. Kemudian, mereka menggunakan hasil analisis untuk merumuskan dan menemukan strategi untuk melawan.
Jenis pesaing
Tiga jenis pesaing di dalam sebuah industri. Mereka adalah:
- Pesaing langsung
- Pesaing tidak langsung
- Pesaing masa depan
Pesaing langsung
Pesaing langsung menawarkan produk dan layanan yang mirip untuk target pasar dan basis pelanggan yang sama. Untuk menumbuhkan laba dan penjualan, mereka berusaha untuk merebut pelanggan dan pangsa pasar dari perusahaan.
Misalnya, produsen smartphone bersaing ketat satu sama lain untuk memberikan nilai terbaik dengan menawarkan produk yang paling sesuai untuk pelanggan mereka. Mereka bersaing dalam banyak hal dan paling mudah adalah melalui harga.
Mereka juga bersaing dalam hal fitur. Beberapa smartphone menawarkan resolusi kamera yang lebih tinggi, daya tahan baterai yang lebih lama, atau kapasitas memori yang lebih besar.
Pesaing tidak langsung
Bisnis juga menghadapi persaingan tidak langsung. Pesaing mungkin menawarkan produk ke segmen pasar yang berbeda namun memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan yang mirip dari pelanggan. Dengan kata lain, keduanya saling mensubstitusi, meski tidak secara sempurna.
Misalnya, di industri transportasi, maskapai penerbangan bersaing tidak langsung dengan perusahaan kereta api. Perusahaan penerbangan mungkin menyasar konsumen berpendapatan yang lebih tinggi daripada perusahaan kereta api. Namun, layanan keduanya memenuhi kebutuhan dasar yang sama, yakni layanan mobilitas orang.
Pesaing masa depan
Pesaing masa depan mewakili perusahaan yang ada dan potensial untuk masuk ke pasar, meski belum melakukannya saat ini. Kita mungkin juga menyebutnya sebagai pesaing potensial.
Salah satu sumber persaingan masa depan adalah dari pesaing tidak langsung. Mereka jauh lebih siap dan cenderung memasuki pasar ketika melihat peluang yang tepat.
Cara menghadapi pesaing
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi saingan pasar adalah dengan menyerang. Jika penawaran perusahaan tidak cukup kompetitif, manajemen harus mencari cara lain untuk mendapatkan pelanggan, misalnya dengan menambahkan fitur baru ke produk, periklanan yang lebih agresif, pengemasan yang lebih menarik atau menawarkan layanan tambahan.
Beberapa perusahaan mungkin lebih suka untuk beradaptasi dengan strategi pesaing, yakni sebagai pengikut pasar. Mereka biasanya memiliki posisi pasar yang relatif lemah dengan pangsa pasar yang relatif rendah.
Perusahaan-perusahaan tersebut menjadi pengikut pasar alih-alih penantang pasar. Mereka berusaha mencari celah peluang tanpa harus berperang secara terbuka dengan pemimpin pasar.
Strategi persaingan
Porter mengajukan tiga alternatif strategi kompetitif dasar. Kita menyebutnya sebagai strategi generik Porter (Porter’s generic strategies).
- Kepemimpinan biaya
- Diferensiasi
- Fokus
Strategi kepemimpinan biaya
Strategi ini menuntut perusahaan untuk beroperasi paling efisien untuk tingkat kualitas tertentu. Dengan kata lain, perusahaan harus berproduksi pada biaya serendah mungkin daripada rata-rata pesaing mereka di dalam industri.
Untuk memperoleh keuntungan lebih tinggi daripada pesaing, perusahaan dapat menjual produknya pada harga rata-rata industri. Atau, mereka menjualnya sedikit di bawah rata-rata industri untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Singkat cerita, strategi kepemimpinan biaya menawarkan margin yang lebih rendah dibandingkan dengan strategi diferensiasi. Kunci sukses dari strategi ini adalah efisiensi biaya dan menjual sebanyak mungkin produk. Ketika perang harga muncul di pasar, perusahaan dapat mempertahankan profitabilitas karena biaya yang lebih rendah, sementara pesaing menderita kerugian.
Strategi diferensiasi
Strategi diferensiasi menuntut perusahaan untuk mengembangkan produk yang unik dan sangat diminati konsumen. Keunikan tersebut memungkinkan pelanggan bersedia untuk membayar harga yang lebih tinggi.
Strategi diferensiasi menawarkan margin keuntungan yang tinggi karena harga premium. Perusahaan mungkin tidak harus menjual dalam volume yang tinggi untuk mencapai target pendapatan dan profitabilitas. Untuk memasarkannya, mereka biasanya akan fokus ke beberapa pelanggan yang sadar kualitas alih-alih sadar harga.
Strategi ini membutuhkan perusahaan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan selera konsumen yang terus berubah. Kegagalan untuk melakukannya pada akhirnya membuat keunggulan kompetitif tidak berkelanjutan.
Strategi fokus
Di bawah strategi fokus, perusahaan pada dasarnya mengadopsi strategi diferensiasi atau kepemimpinan harga. Hanya saja, perusahaan berkonsentrasi pada segmen sempit (ceruk pasar) alih-alih pasar utama.
Dengan memfokuskan strategi pada pasar yang lebih sempit, perusahan menikmati tingkat loyalitas pelanggan yang tinggi. Tekanan kompetitif juga relatif rendah karena pesaing besar biasanya enggan masuk ke pasar tersebut.
Tapi, perusahaan hanya dapat menjual pada volume yang lebih rendah. Itu berimplikasi pada daya tawar yang lebih rendah terhadap pemasok mereka. Singkat cerita, memastikan pasar menguntungkan adalah tugas pertama sebelum masuk ke pasar ini.