Contents
Poison pill atau pil racun adalah salah satu taktik untuk mencegah pengambilalihan bermusuhan dengan membuat perusahaan target kurang menarik. Seperti namanya, taktik ini analog dengan sesuatu yang sulit ditelan atau diterima.
Perusahaan target menggunakan strategi pil racun untuk membuat sahamnya tidak menguntungkan bagi pengakuisisi. Dalam hal ini, perusahaan target berusaha memastikan bahwa, jika sukses, tawaran akan mengurangi nilai dan daya tarik perusahaan sehingga merugikan pemilik baru (pengakuisisi). Strategi ini mulai berkembang sejak pertengahan abad ke-20.
Pil racun dapat meningkatkan biaya akuisisi secara signifikan. Oleh karena itu, ini meningkatkan biaya akuisisi dan menciptakan disinsentif besar untuk menghalangi upaya pengambilalihan bermusuhan.
Cara kerja poison pill
Poison pills menjadi taktik defensif untuk mencegah pengambilalihan musuh dengan membuat perusahaan target kurang menarik. Untuk menghindari pengambilalihan tersebut, beberapa perusahaan menempatkan pil racun.
Ini adalah ketentuan defensif yang mendorong pengakuisisi harus mencapai tingkat kepemilikan saham tertentu untuk efektif mengambil alih. Sebagai contoh, pil racun dapat memungkinkan pemegang saham yang ada untuk membeli saham tambahan dengan diskon tajam. Saham tambahan tersebut membuat upaya pengambilalihan menjadi jauh lebih mahal dan berfungsi sebagai pencegah.
Alternatifnya, perusahaan dapat menerbitkan seri baru saham yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk menebusnya dengan harga premium setelah pengambilalihan.
Jenis
Ada beberapa jenis strategi poison pills yang utama, yakni:
- Flip-over poison pills. Para pemegang saham biasa dari perusahaan target menerima satu hak untuk setiap saham yang dimiliki, menawarkan mereka opsi untuk membeli lebih banyak saham.
- Flip-in poison pills. Strategi ini memungkinkan pemegang saham (kecuali pengakuisisi) untuk membeli saham di perusahaan target dengan harga diskon, ketika calon pengakuisisi mengakumulasi persentase tertentu.
- People pill, yakni ancaman bahwa jika terjadi pengambilalihan yang sukses, seluruh tim manajemen akan mengundurkan diri sekaligus, meninggalkan perusahaan tanpa kepemimpinan yang berpengalaman.
- Poison debt, di mana perusahan target mengambil utang besar sehingga beban utang perusahaan target terlalu tinggi, membuatnya kurang menarik untuk diakuisisi.
- Put rights plan, di mana perusahaan target menerbitkan hak dalam bentuk dividen kepada pemegang saham agar mereka mau membeli penerbitan saham baru perusahaan target.
- Voting poison pill plan, dalam hal ini,perusahaan target menerbitkan saham preferen yang memberi pemegang saham saat ini hak suara yang lebih baik daripada pemegang saham biasa. Karena hanya membeli saham biasa, dalam pemungutan suara, pengakuisisi tidak akan dapat melakukan kontrol atas perusahaan.