Contents
Apa itu: Sektor primer (primary sector) adalah sektor ekonomi yang mengekstrak langsung sumber daya alam. Itu meliputi bisnis pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, penggalian dan pertambangan. Output mereka menjadi bahan baku bagi sektor selanjutnya, yakni sektor sekunder. Beberapa juga langsung masuk ke pasar atau dikonsumsi seperti sayuran.
Selain penumbuhan atau pemanenan, kegiatan di sektor bisnis juga melibatkan pemrosesan secara sederhana, terutama kegiatan paska panen seperti:
- Pembersihan tanaman
- Pengeringan matahari
- Pengupasan
- Pengasapan
- Pengawetan
- Penyortiran
- Pengepakan
- Pendinginan
Kegiatan paska panen tersebut bertujuan untuk membuat output siap untuk dipasarkan atau diproses lebih lanjut.
Mengapa sektor primer penting?
Sektor primer penting karena beberapa alasan. Pertama, itu menyediakan input bagi sektor sekunder. Misalnya, sektor primer menambang bauksit, yang mana menjadi input bagi pemanufaktur untuk diproses menjadi ingot. Produsen pesawat kemudian memproses ingot tersebut untuk membuat body pesawat.
Contoh lainnya adalah furnitur. Bisnis di sub sektor kehutanan terlibat penebangan kayu. Produsen furniture kemudian mengolah kayu yang mereka juga menjadi produk seperti meja, tempat tidur, kursi dan tempat duduk.
Dari contoh tersebut, kita tahu sektor primer menjadi pondasi bagi sektor sekunder. Tanpa bahan baku dari sektor primer, tidak akan ada produk sehari-hari kita seperti mobil, furniture, kaleng, makanan dan minuman kemasan.
Kedua, sektor primer menyumbang output bagi PDB. Kontribusinya signifikan di negara berkembang dan negara berpendapatan rendah. Di dunia, pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang 4,3% PDB di 2022 (diukur menggunakan pendekatan nilai tambah). Di negara berpendapatan rendah persentasenya bahkan jauh lebih signifikan, yakni 25,0%. Sebaliknya, persentasenya adalah rendah di negara berpenghasilan tinggi (1,3%).
Ketiga, sektor primer menciptakan lapangan kerja yang signifikan. Pekerjaan di sektor ini cenderung padat karya sehingga membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Sektor ini menciptakan sekitar 50%-60% lapangan kerja di negara berpenghasilan rendah di 2021. Sementara itu, persentasenya adalah kurang dari 5% di negara berpenghasilan tinggi.
Sektor primer di negara maju vs. negara berkembang
Negara berkembang dan berpendapatan rendah sangat tergantung pada sektor primer. Ini bisa kita lihat dari kontribusinya terhadap perekonomian (PDB) dan lapangan kerja seperti dijelaskan sebelumnya.
Negara berkembang biasanya mengandalkan tenaga manusia. Mereka menerapkan teknologi dan teknik sederhana untuk mengelola dan menghasilkan output. Selain itu, beberapa kegiatan juga hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari alih-alih untuk tujuan bisnis dan keuntungan.
Karena alasan tersebut, sektor ini lebih padat karya di negara berkembang daripada di negara maju. Karena padat karya, sektor ini berkontribusi menyerap tenaga kerja yang signifikan, relatif terhadap sektor lainnya.
Sebaliknya, negara maju berinvestasi pada teknologi untuk mengekstraksi output. Misalnya, mereka mengembangkan mekanisasi pertanian dan mengadopsi teknologi dan teknik yang lebih modern. Selain itu, mereka menginvestasikan modal tambahan untuk meningkatkan skala ekonomi.
Sehingga, di negara maju, sektor ini, terutama di subsektor non-pertambangan, tidak berbasis untuk mencukupi kehidupan sehari-hari tapi berbasis bisnis dengan motif keuntungan. Selain itu, sektor ini berproduksi pada skala massal untuk menghasilkan output.
Kalau anda berkunjung di negara berkembang, anda akan melihat lahan sawah-sawah yang sempit dengan beberapa orang bekerja. Sebaliknya, di negara maju, lahan pertanian sangat luas karena diolah menggunakan teknologi dan alat berat untuk berproduksi pada skala besar.
Transformasi struktural pada sektor primer
Peralihan dari sektor tradisional menjadi perekonomian modern menurunkan peran sektor primer terhadap PDB dan lapangan kerja. Perubahan tersebut kita sebut sebagai transformasi struktural. Ketika sebuah negara bertransisi dari berbasis sektor primer ke berbasis sektor sekunder, prosesnya kita namakan sebagai industrialisasi.
Transformasi ditandai dengan meningkatnya investasi di sektor sekunder. Banyak pabrik-pabrik baru dibangun. Tenaga kerja juga mulai beralih ke sektor sekunder, menyediakan pasokan lebih sedikit di sektor primer. Peralihan ini biasanya mendorong mekanisasi di sektor primer untuk meningkatkan produktivitas.
Mekanisasi dengan mengadopsi teknologi dan metode yang lebih canggih memungkinkan sektor primer menghasilkan output yang sama meski dengan tenaga kerja lebih sedikit karena meningkatkan produktivitas.
Aktivitas dan output dari sektor primer
Aktivitas ekonomi sektor primer memanfaatkan langsung sumber daya alam Mereka menghasilkan nilai tambah yang paling kecil dibandingkan sektor sekunder maupun tersier. Proporsinya terhadap output ekonomi dan lapangan kerja biasanya menurun ketika sebuah negara mengarah ke industrialisasi.
Sektor primer mencakup:
- Pertanian
- Perkebunan
- Kehutanan dan silvikultur
- Perikanan
- Produksi hewan
- Pertambangan
- Penggalian
Aktivitas yang terlibat termasuk:
- Penanaman tanaman non-perenial dan budidaya buah
- Produksi dan pemeliharaan hewan
- Kegiatan panen pasca panen
- Pemrosesan benih untuk perbanyakan
- Perburuan hewan
- Penebangan kayu dan silvikultur
- Penangkapan dan budidaya perikanan
- Pemungutan hasil hutan
- Penambangan batubara dan mineral
- Ekstraksi minyak bumi dan gas alam
- Kegiatan penunjang pertambangan
Selain mengambil dari alam, kegiatan-kegiatan tersebut melibatkan kegiatan penambahan nilai seperti pendinginan dan pengeringan. Kegiatan lainnya termasuk kegiatan untuk mendukung kelestarian alam.
Misalnya, kehutanan tidak hanya tentang menebang pohon. Tapi, itu juga melibatkan praktik silvikultur untuk mempertahankan atau meningkatkan kegunaan hutan. Silvikultur tidak hanya bertujuan untuk memproduksi kayu dan hasil hutan lainnya. Tapi, itu juga terlibat dalam konservasi keanekaragaman hayati, pemanfaatan hutan sebagai lokasi rekreasi, dan penyediaan jasa lingkungan.
Sementara itu, output dari sektor primer umumnya adalah sumber daya mentah. Sektor ini menghasilkan bahan baku bagi sektor sekunder (manufaktur) untuk pemrosesan lebih lanjut. Contohnya adalah mineral logam dan minyak bumi. Selain itu, beberapa produk seperti sayuran dan buah-buahan akan langsung masuk ke pasar dan untuk konsumsi.