Sektor tersier (tertiary sector) mencakup berbagai industri yang memberikan layanan kepada konsumen dan sektor industri lainnya. Contoh industri di sektor tersier meliputi: industri perdagangan besar, ritel, transportasi dan distribusi, perbankan, keuangan, asuransi, perawatan kesehatan, rekreasi dan pariwisata, dan hiburan. Layanan dari sektor ini penting untuk mendukung sektor ekonomi lainnya, termasuk sektor primer dan sekunder.
Perkembangan sektor tersier lebih lanjut dinamakan dengan sektor kuartener, yang mana mencakup bisnis yang terkait erat dengan teknologi informasi.
Struktur ekonomi suatu negara biasanya berkembang dari sektor primer ke sektor sekunder kemudian ke sektor tersier. Ekonomi tradisional biasanya mengandalkan sektor primer. Kemudian, ketika ekonomi berkembang dan industrialisasi berlangsung, sektor sekunder dan tersier mulai mengambil peran lebih.
Negara-negara yang lebih maju secara ekonomi dapat mengeksploitasi sektor tersier dan kuartener sebagai kontributor utama untuk output dan lapangan kerja nasional. Bisnis seperti Apple dan Samsung memantapkan diri mereka untuk beroperasi di sektor layanan. Mereka kemudian mengalihdayakan produksi ponsel cerdas dan perangkat keras komputer mereka ke produsen seperti Foxconn. Keduanya menyadari bahwa ada lebih banyak nilai tambah di sektor tersier – daripada harus terlibat dalam produksi secara langsung- misalnya pendapatan dari penawaran layanan purna jual seperti layanan pemeliharaan dan dukungan.