• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco.

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
    • Bisnis dan strategi
    • Pemasaran
    • Sumber daya manusia
    • Operasi
  • Keuangan
    • Analisa Keuangan
    • Investasi
  • Ekonomi
    • Pengantar Ilmu Ekonomi
    • Mikroekonomi
    • Makroekonomi
  • Belajar Online
    • Coursera
    • Udacity
    • Udemy
    • Skillshare
    • Magoosh
You are here: Home / Bisnis dan strategi / Sektor Swasta: Peran, Organisasi Bisnisnya

Sektor Swasta: Peran, Organisasi Bisnisnya

Diupdate pada August 13, 2023 oleh Ahmad Nasrudin

Sektor Swasta Definisi Peran Organisasi Bisnisnya

Apa itu: Sektor swasta (private sector) merujuk pada bagian dari perekonomian diluar kepemilikan atau pengendalian pemerintah. Itu mencakup sektor rumah tangga dan bisnis. Kontribusinya bervariasi antar negara, tergantung seberapa dekat mereka ke ekonomi pasar bebas atau ekonomi komando.

Meski independen dari kontrol pemerintah, tidak semua organisasi di luar pemerintah berorientasi keuntungan. Beberapa berorientasi sosial seperti lembaga swadaya pemerintah dan badan amal.

Kemudian, ada organisasi bisnis berorientasi sosial laba (for-profit social enterprises) seperti koperasi, penyedia keuangan mikro, dan perusahaan sosial, yang mana memperoleh keuntungan untuk diinvestasikan lagi untuk kegiatan sosial. Mereka beroperasi untuk membawa dampak sosial alih-alih memaksimalkan kekayaan pemilik.

Sektor swasta vs. Sektor publik

Bisnis di sektor swasta berorientasi keuntungan. Mereka dimiliki dan dikelola oleh individu dan perusahaan swasta. Mereka menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan menghasilkan uang Mereka berusaha memaksimalkan kekayaan pemilik mereka dan untuk sukses melakukannya, mereka harus memenangkan persaingan.

Sebaliknya, sektor publik tidak berorientasi keuntungan. Sektor ini berada di bawah kendali pemerintah dan menyediakan barang dan jasa untuk melayani orang-orang. Itu menyediakan berbagai barang publik, yang mana perusahan swasta tidak bersedia menyediakannya karena tidak menguntungkan. Karena alasan tersebut, persaingan hampir tidak ada di sektor publik dan biasanya di bawah monopoli pemerintah.

Sektor swasta dalam makroekonomi

Ketika kita belajar makroekonomi, sektor ini terbagi lagi menjadi dua, yakni sektor bisnis dan sektor rumah tangga. Selain keduanya, ada sektor pemerintah dan sektor eksternal. Sektor eksternal sebenarnya juga terdiri dari tiga sektor lainnya: rumah tangga, bisnis dan pemerintah.

Dan pengeluaran keempat sektor, jika kita jumlahkan, mewakili pengeluaran agregat, yang mana ekonom menggunakan produk domestik bruto (PDB) untuk mewakilinya. Itu terdiri dari konsumsi rumah tangga, investasi bisnis, pengeluaran pemerintah dan ekspor neto.

Peran sektor swasta di bawah ekonomi pasar bebas, komando dan campuran 

Sektor swasta mendominasi dalam ekonomi pasar bebas, tetapi tidak dalam ekonomi komando. Dalam ekonomi campuran, sektor publik dan swasta memainkan peran dalam porsi yang berbeda, tergantung pada kecenderungan sistem ekonomi di adopsi oleh sebuah negara.

  • Ekonomi pasar bebas: sektor swasta memainkan peran signifikan di dalam perekonomian. Mekanisme pasar bekerja dengan bebas tanpa intervensi pemerintah. Sedangkan sektor publik peran minimal, lebih pada aspek seperti penegakan hak milik.
  • Ekonomi komando: kebalikan dari sistem ekonomi pasar bebas. Sektor swasta tidak berkembang karena negara menentukan dan memutuskan tentang alokasi sumber daya, termasuk tentang barang dan jasa apa yang diproduksi, bagaimana memproduksi mereka dan untuk siapa produksi mereka.
  • Ekonomi campuran: mengkombinasikan partisipas sektor publik dan swasta. Mekanisme pasar bekerja untuk mengalokasikan sumber daya, tapi terkadang pemerintah mengintervensi pasar untuk kepentingan publik.

Sekarang ini, hampir semua negara berada di bawah sistem ekonomi campuran. Tapi, mereka bervariasi tentang bagaimana sektor swasta berkontribusi. Beberapa negara lebih condong ke pasar bebas seperti Amerika Serikat, sementara yang lain lebih condong ke komando seperti China.

PeringkatNegaraIndeks
1Singapura    89.7
2Selandia Baru    83.9
3Australia    82.4
4Swiss    81.9
5Irlandia    81.4
6Taiwan    78.6
7Britania Raya    78.4
8Estonia    78.2
9Kanada    77.9
10Denmark    77.8
11Islandia    77.4
12Georgia    77.2
13Mauritius    77.0
14Uni Emirat Arab    76.9
15Lithuania    76.9
16Belanda    76.8
17Finlandia    76.1
18Luksemburg    76.0
19Chili    75.2
20Amerika Serikat    74.8
21Swedia    74.7
22Malaysia    74.4
23Jepang    74.1
24Korea Selatan    74.0
25Austria    73.9
26Israel    73.8
27Republik Ceko    73.8
28Norway    73.4
29Jerman    72.5
30Latvia    72.3
31Qatar    72.0
32Armenia    71.9
33Siprus    71.4
34Kazakhstan    71.1
35Bulgaria    70.4
36Malta    70.2
37Belgium    70.1
38Azerbaijan    70.1
39Spanyol    69.9
40Bahrain    69.9
41Polandia    69.7
42Thailand    69.7
43Rumania    69.5
44Uruguay    69.3
45Jamaika    69.0
46Makedonia Utara    68.6
47Rwanda    68.3
48Slovenia    68.3
49Kolumbia    68.1
50Peru    67.7
Top-50 negara berdasarkan The Index of Economic Freedom, sebuah indeks untuk mengukur derajat kebebasan dan kesempatan ekonomi. Sumber: The Heritage Foundation, di akses pada 4 September 2021.

Sektor publik biasanya mengambil peran di bagian vital perekonomian seperti layanan kesehatan dan pendidikan, pertahanan dan hukum dan ketertiban. Sektor swasta biasanya enggan berpartisipasi di dalamnya karena tidak menguntungkan.

Barang publik seperti penerangan jalan misalnya tersedia bagi semua orang dan tidak memungkinkan untuk memungut biaya. Semua orang mendapatkan manfaatnya tanpa bisa mengecualikan orang lain dari mengkonsumsinya. Sehingga, tidak mungkin bagi bisnis swasta untuk mendapatkan keuntungan dari memproduksinya.

Kemudian, di beberapa negara, industri strategis juga berada di bawah kepemilikan dan kendali pemerintah. Contohnya adalah energi, telekomunikasi, dan angkutan umum. Selain memungkinkan keterjangkauan harga bagi masyarakat, partisipasi di industri semacam itu juga bertujuan untuk:

  • Mencegah monopoli swasta
  • Mempertahankan lapangan kerja
  • Mempertahankan standar lingkungan

Bisnis di sektor swasta

Organisasi bisnis di sektor swasta terbagi menjadi dua kategori:

  • Bisnis tak berbadan hukum (unincorporated business) – bisnis dan pemiliknya dianggap bukan merupakan entitas terpisah secara hukum. Contohnya adalah adalah perusahaan perseorangan dan kemitraan.
  • Bisnis berbadan hukum (unincorporated business) – bisnis dan pemiliknya diakui secara hukum sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya. Sehingga, kewajiban hukum dan keuangan pada bisnis bukan merupakan tanggung jawab pemilik. Itu bisa jadi perusahaan terbatas swasta dan perusahaan terbatas publik.

Perusahaan perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah organisasi bisnis di bawah kendali satu orang. Pemilik bertanggung jawab sepenuhnya atas operasi, keputusan bisnis, keuntungan dan kewajiban bisnis. Contohnya termasuk penata rambut dan tukang daging

Selain memiliki lebih sedikit aturan daripada organisasi bisnis lainnya, pemilik berhak atas seluruh keuntungan bisnis. TApi, di sisi lain, pemilik juga bertanggung jawab sepenuhnya atas utang bisnis, yang mana mungkin harus kehilangan aset pribadi untuk melunasi utang bisnis.

Kemitraan

Dua atau lebih orang bisa mendirikan kemitraan. Mereka berbagi tanggung jawab atas operasi dan keuangan bisnis. Dan oleh karena itu, itu memiliki lebih banyak sumber daya daripada perusahaan perseorangan.

Tapi, meski sumber daya, mitra harus membagi keuntungan bisnis antar mereka, tidak seperti perusahaan perseorangan di mana keuntungan bisnis adalah milik pemilik.

Selain itu, pengambilan keputusan menjadi lebih rumit karena membutuhkan kesepakatan di antara mitra. Sebaliknya, di bawah perusahaan perseorangan, pemilik menjadi satu-satunya pengambil keputusan.

Perusahaan terbatas swasta dan publik

Perusahaan terbatas memisahkan antara kekayaan pemilik dan kekayaan bisnis. Bisnis secara hukum dianggap sebagai entitas terpisah dari pemilik dan oleh karena itu, pemiliknya tidak bertanggung jawab secara pribadi atas utang bisnis. Kemudian, pemilik juga memiliki kewajiban terbatas, hanya kehilangan investasi awal jika perusahaan bangkrut.

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

Most Comprehensive Reading Books For You To Become A Financial Analyst
  • CFA Program Curriculum Level I by CFA Institute
  • CFA Program Curriculum Level II by CFA Institute
  • CFA Program Curriculum Level III by CFA Institute
  • Wiley's Level I CFA Program Study Guide by Wiley (Short and concise, I highly recommend you start with this.)
  • Wiley's Level II CFA Program Study Guide by Wiley
  • Wiley's Level III CFA Program Study Guide by Wiley
If you want to focus more on valuation, I recommend these books:
  • Valuation: Measuring and Managing the Value of Companies by McKinsey & Company Inc., Tim Koller, Marc Goedhart, David Wessels
  • Investment Banking: Valuation, LBOs, M&A, and IPOs by by Joshua Rosenbaum, Joshua Pearl
Recommended Book for IB Diploma
  • Business Management by by Paul Hoang
  • Economics for the IB Diploma by Ellie Tragakes

Perusahaan terbatas memiliki sumber daya yang lebih besar daripada perusahaan perseorangan dan kemitraan. Untuk meningkatkan modal, mereka bisa menerbitkan saham atau surat utang di pasar modal.

Bisnis juga memiliki struktur organisasi yang lebih tertata. Operasi dibagi menjadi beberapa area fungsional seperti operasi, sumber daya manusia, pemasaran, akuntansi, dan teknologi informasi.

Perusahaan terbatas terbagi menjadi dua kategori:

  1. Perusahaan terbatas swasta
  2. Perusahaan terbatas publik

Perusahaan terbatas swasta tidak menerbitkan dan menjual sahamnya ke publik melalui bursa efek. Sehingga, jika anda adalah seorang investor, anda tidak bisa membelinya di sana.

Sementara itu, perusahaan terbatas publik mencatatkan sahamnya di bursa efek – dan karena itu disebut juga dengan perusahan tercatat. Publik dapat memperdagangkan saham mereka.

Kemudian, dalam mengoperasikan bisnis sehari-hari, pemilik tidak terlibat. Mereka biasanya mendelegasikan operasi sehari-hari kepada manajemen untuk kepentingan terbaik mereka – yang mana potensial untuk memunculkan permasalahan keagenan.

Adapu, untuk kompensasi, pemilik berhak memperoleh dividen, bagian laba yang didistribusikan perusahaan kepada mereka.Tapi, itu tidak selalu karena manajemen mungkin memutuskan untuk menyimpan keuntungan sebagai modal (laba ditahan).

Kemudian, jika bisnis adalah perusahaan tercatat, pemilik juga potensial untuk mendapatkan capital gain dari kenaikan harga saham perusahaan.

  • Empat Organisasi Bisnis di Sektor Swasta Yang Perlu Anda Tahu
  • Apa Perbedaan Antara Sektor Swasta Dengan Sektor Publik
  • Korporasi Publik: Definisi, Fitur, Keuntungan, Kerugian
  • Privatisasi: Alasan dan Kritik Terhadapnya
  • Sektor Publik: Peran, Pro dan Kontra

Topik: Sektor Publik, Sektor Swasta Kategori: Bisnis dan strategi

AFFILIATE

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

5 ARTIKEL TERBARU

Mazhab Ekonomi Austria Pandangan, Kritik, dan Literatur

Mazhab Ekonomi Austria: Pandangan, Kritik, dan Literatur

Apa itu: Mazhab ekonomi Austria (Austrian school of economics) adalah mazhab ekonomi yang

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Apa itu: Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak

Opsi Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Opsi: Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Apa itu: Opsi (option) adalah hak untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas, mata uang, atau

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Apa itu: Kontrak adalah perjanjian yang dapat ditegakkan secara hukum antara dua pihak atau lebih.

Surat Berharga. Contohnya Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Surat Berharga di Pasar Keuangan: Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat

Primary Sidebar

TOP-3 ARTIKEL

  • Kepemimpinan Transaksional: Contoh, Karakteristik, Pro, Kontra
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Teori Motivasi Herzberg: Contoh dan Penjelasan

Footer

TOP-5 ARTIKEL

  • Kepemimpinan Transaksional: Contoh, Karakteristik, Pro, Kontra
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Teori Motivasi Herzberg: Contoh dan Penjelasan
  • Produk Marjinal: Konsep dan Cara Menghitung
  • Pasar Ceruk: Contoh, Strategi, Keunggulan dan Kerugian

TELUSURI LAGI

KATEGORI

Akuntansi dan Keuangan Analisa Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

TOPIK

Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Ekuilibrium Pasar Makroekonomi Manajemen Bisnis Motivasi PDB Pemasaran Perdagangan Internasional Permintaan Agregat Pertumbuhan Ekonomi Rasio Keuangan Struktur Organisasi

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami