Contents
Apa itu: Sektor swasta (private sector) merujuk pada bagian dari perekonomian diluar kepemilikan atau pengendalian pemerintah. Itu mencakup sektor rumah tangga dan bisnis. Kontribusinya bervariasi antar negara, tergantung seberapa dekat mereka ke ekonomi pasar bebas atau ekonomi komando.
Meski independen dari kontrol pemerintah, tidak semua organisasi di luar pemerintah berorientasi keuntungan. Beberapa berorientasi sosial seperti lembaga swadaya pemerintah dan badan amal.
Kemudian, ada organisasi bisnis berorientasi sosial laba (for-profit social enterprises) seperti koperasi, penyedia keuangan mikro, dan perusahaan sosial, yang mana memperoleh keuntungan untuk diinvestasikan lagi untuk kegiatan sosial. Mereka beroperasi untuk membawa dampak sosial alih-alih memaksimalkan kekayaan pemilik.
Sektor swasta vs. Sektor publik
Bisnis di sektor swasta berorientasi keuntungan. Mereka dimiliki dan dikelola oleh individu dan perusahaan swasta. Mereka menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan menghasilkan uang Mereka berusaha memaksimalkan kekayaan pemilik mereka dan untuk sukses melakukannya, mereka harus memenangkan persaingan.
Sebaliknya, sektor publik tidak berorientasi keuntungan. Sektor ini berada di bawah kendali pemerintah dan menyediakan barang dan jasa untuk melayani orang-orang. Itu menyediakan berbagai barang publik, yang mana perusahan swasta tidak bersedia menyediakannya karena tidak menguntungkan. Karena alasan tersebut, persaingan hampir tidak ada di sektor publik dan biasanya di bawah monopoli pemerintah.
Sektor swasta dalam makroekonomi
Ketika kita belajar makroekonomi, sektor ini terbagi lagi menjadi dua, yakni sektor bisnis dan sektor rumah tangga. Selain keduanya, ada sektor pemerintah dan sektor eksternal. Sektor eksternal sebenarnya juga terdiri dari tiga sektor lainnya: rumah tangga, bisnis dan pemerintah.
Dan pengeluaran keempat sektor, jika kita jumlahkan, mewakili pengeluaran agregat, yang mana ekonom menggunakan produk domestik bruto (PDB) untuk mewakilinya. Itu terdiri dari konsumsi rumah tangga, investasi bisnis, pengeluaran pemerintah dan ekspor neto.
Peran sektor swasta di bawah ekonomi pasar bebas, komando dan campuran
Sektor swasta mendominasi dalam ekonomi pasar bebas, tetapi tidak dalam ekonomi komando. Dalam ekonomi campuran, sektor publik dan swasta memainkan peran dalam porsi yang berbeda, tergantung pada kecenderungan sistem ekonomi di adopsi oleh sebuah negara.
- Ekonomi pasar bebas: sektor swasta memainkan peran signifikan di dalam perekonomian. Mekanisme pasar bekerja dengan bebas tanpa intervensi pemerintah. Sedangkan sektor publik peran minimal, lebih pada aspek seperti penegakan hak milik.
- Ekonomi komando: kebalikan dari sistem ekonomi pasar bebas. Sektor swasta tidak berkembang karena negara menentukan dan memutuskan tentang alokasi sumber daya, termasuk tentang barang dan jasa apa yang diproduksi, bagaimana memproduksi mereka dan untuk siapa produksi mereka.
- Ekonomi campuran: mengkombinasikan partisipas sektor publik dan swasta. Mekanisme pasar bekerja untuk mengalokasikan sumber daya, tapi terkadang pemerintah mengintervensi pasar untuk kepentingan publik.
Sekarang ini, hampir semua negara berada di bawah sistem ekonomi campuran. Tapi, mereka bervariasi tentang bagaimana sektor swasta berkontribusi. Beberapa negara lebih condong ke pasar bebas seperti Amerika Serikat, sementara yang lain lebih condong ke komando seperti China.
Peringkat | Negara | Indeks |
1 | Singapura | 89.7 |
2 | Selandia Baru | 83.9 |
3 | Australia | 82.4 |
4 | Swiss | 81.9 |
5 | Irlandia | 81.4 |
6 | Taiwan | 78.6 |
7 | Britania Raya | 78.4 |
8 | Estonia | 78.2 |
9 | Kanada | 77.9 |
10 | Denmark | 77.8 |
11 | Islandia | 77.4 |
12 | Georgia | 77.2 |
13 | Mauritius | 77.0 |
14 | Uni Emirat Arab | 76.9 |
15 | Lithuania | 76.9 |
16 | Belanda | 76.8 |
17 | Finlandia | 76.1 |
18 | Luksemburg | 76.0 |
19 | Chili | 75.2 |
20 | Amerika Serikat | 74.8 |
21 | Swedia | 74.7 |
22 | Malaysia | 74.4 |
23 | Jepang | 74.1 |
24 | Korea Selatan | 74.0 |
25 | Austria | 73.9 |
26 | Israel | 73.8 |
27 | Republik Ceko | 73.8 |
28 | Norway | 73.4 |
29 | Jerman | 72.5 |
30 | Latvia | 72.3 |
31 | Qatar | 72.0 |
32 | Armenia | 71.9 |
33 | Siprus | 71.4 |
34 | Kazakhstan | 71.1 |
35 | Bulgaria | 70.4 |
36 | Malta | 70.2 |
37 | Belgium | 70.1 |
38 | Azerbaijan | 70.1 |
39 | Spanyol | 69.9 |
40 | Bahrain | 69.9 |
41 | Polandia | 69.7 |
42 | Thailand | 69.7 |
43 | Rumania | 69.5 |
44 | Uruguay | 69.3 |
45 | Jamaika | 69.0 |
46 | Makedonia Utara | 68.6 |
47 | Rwanda | 68.3 |
48 | Slovenia | 68.3 |
49 | Kolumbia | 68.1 |
50 | Peru | 67.7 |
Sektor publik biasanya mengambil peran di bagian vital perekonomian seperti layanan kesehatan dan pendidikan, pertahanan dan hukum dan ketertiban. Sektor swasta biasanya enggan berpartisipasi di dalamnya karena tidak menguntungkan.
Barang publik seperti penerangan jalan misalnya tersedia bagi semua orang dan tidak memungkinkan untuk memungut biaya. Semua orang mendapatkan manfaatnya tanpa bisa mengecualikan orang lain dari mengkonsumsinya. Sehingga, tidak mungkin bagi bisnis swasta untuk mendapatkan keuntungan dari memproduksinya.
Kemudian, di beberapa negara, industri strategis juga berada di bawah kepemilikan dan kendali pemerintah. Contohnya adalah energi, telekomunikasi, dan angkutan umum. Selain memungkinkan keterjangkauan harga bagi masyarakat, partisipasi di industri semacam itu juga bertujuan untuk:
- Mencegah monopoli swasta
- Mempertahankan lapangan kerja
- Mempertahankan standar lingkungan
Bisnis di sektor swasta
Organisasi bisnis di sektor swasta terbagi menjadi dua kategori:
- Bisnis tak berbadan hukum (unincorporated business) – bisnis dan pemiliknya dianggap bukan merupakan entitas terpisah secara hukum. Contohnya adalah adalah perusahaan perseorangan dan kemitraan.
- Bisnis berbadan hukum (unincorporated business) – bisnis dan pemiliknya diakui secara hukum sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya. Sehingga, kewajiban hukum dan keuangan pada bisnis bukan merupakan tanggung jawab pemilik. Itu bisa jadi perusahaan terbatas swasta dan perusahaan terbatas publik.
Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah organisasi bisnis di bawah kendali satu orang. Pemilik bertanggung jawab sepenuhnya atas operasi, keputusan bisnis, keuntungan dan kewajiban bisnis. Contohnya termasuk penata rambut dan tukang daging
Selain memiliki lebih sedikit aturan daripada organisasi bisnis lainnya, pemilik berhak atas seluruh keuntungan bisnis. TApi, di sisi lain, pemilik juga bertanggung jawab sepenuhnya atas utang bisnis, yang mana mungkin harus kehilangan aset pribadi untuk melunasi utang bisnis.
Kemitraan
Dua atau lebih orang bisa mendirikan kemitraan. Mereka berbagi tanggung jawab atas operasi dan keuangan bisnis. Dan oleh karena itu, itu memiliki lebih banyak sumber daya daripada perusahaan perseorangan.
Tapi, meski sumber daya, mitra harus membagi keuntungan bisnis antar mereka, tidak seperti perusahaan perseorangan di mana keuntungan bisnis adalah milik pemilik.
Selain itu, pengambilan keputusan menjadi lebih rumit karena membutuhkan kesepakatan di antara mitra. Sebaliknya, di bawah perusahaan perseorangan, pemilik menjadi satu-satunya pengambil keputusan.
Perusahaan terbatas swasta dan publik
Perusahaan terbatas memisahkan antara kekayaan pemilik dan kekayaan bisnis. Bisnis secara hukum dianggap sebagai entitas terpisah dari pemilik dan oleh karena itu, pemiliknya tidak bertanggung jawab secara pribadi atas utang bisnis. Kemudian, pemilik juga memiliki kewajiban terbatas, hanya kehilangan investasi awal jika perusahaan bangkrut.
Perusahaan terbatas memiliki sumber daya yang lebih besar daripada perusahaan perseorangan dan kemitraan. Untuk meningkatkan modal, mereka bisa menerbitkan saham atau surat utang di pasar modal.
Bisnis juga memiliki struktur organisasi yang lebih tertata. Operasi dibagi menjadi beberapa area fungsional seperti operasi, sumber daya manusia, pemasaran, akuntansi, dan teknologi informasi.
Perusahaan terbatas terbagi menjadi dua kategori:
Perusahaan terbatas swasta tidak menerbitkan dan menjual sahamnya ke publik melalui bursa efek. Sehingga, jika anda adalah seorang investor, anda tidak bisa membelinya di sana.
Sementara itu, perusahaan terbatas publik mencatatkan sahamnya di bursa efek – dan karena itu disebut juga dengan perusahan tercatat. Publik dapat memperdagangkan saham mereka.
Kemudian, dalam mengoperasikan bisnis sehari-hari, pemilik tidak terlibat. Mereka biasanya mendelegasikan operasi sehari-hari kepada manajemen untuk kepentingan terbaik mereka – yang mana potensial untuk memunculkan permasalahan keagenan.
Adapu, untuk kompensasi, pemilik berhak memperoleh dividen, bagian laba yang didistribusikan perusahaan kepada mereka.Tapi, itu tidak selalu karena manajemen mungkin memutuskan untuk menyimpan keuntungan sebagai modal (laba ditahan).
Kemudian, jika bisnis adalah perusahaan tercatat, pemilik juga potensial untuk mendapatkan capital gain dari kenaikan harga saham perusahaan.