Contents
Apa itu: Transaksi keuangan (financial account) adalah komponen dari neraca pembayaran yang mencatat arus investasi. Itu terdiri dari investasi langsung, investasi portofolio, investasi lain, dan akun cadangan.
Transaksi keuangan dalam neraca pembayaran
Baiklah sebelum membahas lebih lanjut, saya akan memberikan ringkasan tentang neraca pembayaran.
Neraca pembayaran memberitahu anda ringkasan transaksi ekonomi sebuah negara dengan seluruh dunia. Itu terdiri dari dua komponen utama, yakni:
- Transaksi berjalan (current account)
- Transaksi modal (capital accounts)
Penjumlahan keduanya harus sama dengan nol. Namun, dalam penerapannya, itu mungkin tidak persis sama dengan nol karena perbedaan sumber data dan metode pencatatan. Untuk mengatasinya, ekonom kemudian menambahkan diskrepansi statistik (statistical discrepancy). Jadi, secara matematis, rumus neraca pembayaran adalah:
Transaksi berjalan + Transaksi modal + Diskrepansi statistik = 0
Transaksi berjalan terdiri dari neraca perdagangan (trade balance), pendapatan investasi bersih (net investment income), dan transfer sepihak bersih (net unilateral transfer). Dari ketiganya, komponen terbesar biasanya adalah neraca perdagangan (selisih antara ekspor dengan impor).
Selanjutnya, transaksi modal merangkum transaksi tentang penjualan dan pembelian aset. Itu terdiri dari transaksi keuangan dan transfer modal serta dan penjualan bersih aset non finansial yang tidak diproduksi (nonproduced nonfinancial assets).
Dalam beberapa literatur, pengarang mungkin memisahkan transaksi keuangan dari transaksi modal. Sementara di literatur lain, mereka menggabungkanya.
Komponen transaksi keuangan
Transaksi keuangan tidak memberitahu anda jumlah total aset yang dimiliki oleh suatu negara atau orang asing. Namun, itu hanya meringkas perubahan kepemilikan asing. Itu melacak pergeseran kepemilikan aset internasional.
Beberapa komponen dalam transaksi keuangan adalah:
- Investasi portofolio
- Investasi langsung
- Derivatif finansial
- Investasi lainnya
Berdasarkan kepemilikannya, ekonom membagi transaksi keuangan menjadi dua kelompok:
- Kepemilikan domestik atas aset asing
- Kepemilikan asing atas aset domestik
Peningkatan kepemilikan asing atas aset domestik menunjukkan aliran masuk investasi asing. Itu terbagi ke dalam dua kategori berdasarkan kepemilikannya:
- Aset pribadi, mewakili kepemilikan oleh sektor swasta asing.
- Aset resmi, mewakili kepemilikan oleh pemerintah asing atau bank sentral
Sementara itu, peningkatan kepemilikan domestik atas aset asing menunjukkan aliran keluar investasi domestik.
Kepemilikan domestik atas aset asing terdiri dari aset cadangan resmi, aset pemerintah, dan aset swasta. Pemilik swasta adalah individu atau bisnis dan dapat memiliki aset yang mencakup pinjaman luar negeri, simpanan di bank di negara lain, atau investasi langsung yang dilakukan ke negara lain.
Pemilik pemerintah mencakup pemerintah lokal, negara bagian, atau federal. Bank sentral juga dapat memiliki aset, yang mencakup semua aset yang disebutkan di atas, kecuali untuk posisi cadangan di Dana Moneter Internasional (IMF), aset yang secara unik dipegang oleh pemilik pemerintah.
Konsekuensi transaksi keuangan
Defisit transaksi keuangan menunjukkan investasi domestik ke luar negeri melebihi investasi asing ke perekonomian domestik. Itu mungkin terjadi karena transaksi berjalan domestik mengalami surplus. Sehingga, untuk menggunakan surplus, kita berinvestasi dan membangun portofolio investasi di luar negeri. Itu menghasilkan pendapatan di masa depan seperti bunga, keuntungan dan dividen.
Dampak selanjutnya adalah depresiasi. Katakanlah kita membeli obligasi pemerintah Amerika Serikat. Untuk membelinya, kita harus memiliki dolar AS dan menjual mata uang domestik untuk mendapatkannya. Itu mengarah pada depresiasi nilai tukar mata uang domestik terhadap dolar AS. Dan, bagi orang Amerika, mata uang mereka terapresiasi karena permintaannya lebih tinggi.
Sementara itu, surplus transaksi keuangan menunjukkan investasi asing ke domestik lebih besar daripada investasi domestik keluar negeri. Biasanya, itu terjadi selama defisit transaksi berjalan, di mana perekonomian domestik membutuhkan modal asing untuk membiayai defisit.
Lebih banyak aliran masuk investasi mendorong apresiasi mata uang domestik. Permintaannya meningkat, sehingga nilainya terhadap mata uang asing meningkat. Apresiasi mungkin menekan ekspor karena barang domestik menjadi lebih mahal bagi pembeli asing.
Investasi asing juga bermanfaat dalam jangka panjang. Mereka mungkin terdiri dari investasi langsung seperti pendirian perusahaan baru atau pembangunan fasilitas produksi. Itu dapat membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Namun, jika sebagian adalah investasi portofolio, itu mungkin dapat menyebabkan ketidakstabilan di dalam perekonomian domestik. Mereka biasanya berjangka pendek sehingga rentan terhadap pembalikan.
Ketika perekonomian domestik menunjukkan tanda pelemahan, mereka segera keluar dan menyebabkan depresiasi. Singkat cerita, arus masuk-keluar investasi portofolio menyebabkan nilai tukar lebih fluktuatif sehingga mengganggu kestabilan perekonomian domestik.