Contents
Apa itu: Objektif perusahaan atau sasaran perusahaan (corporate objective) adalah target spesifik, terukur, dan spesifik waktu yang dengannya anda dapat mencapai tujuan keseluruhan perusahaan (corporate goal). Dengan kata lain, itu adalah target yang perusahaan anda harus capai untuk merealisasikan business goal anda. Objektif yang baik memiliki karakteristik SMART: Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Time specific.
Pernyataan visi dan misi tidak memiliki detail spesifik untuk memberikan panduan yang lebih jelas untuk mengambil tindakan, merancang strategi, mengalokasikan sumber daya dan membuat keputusan operasional. Jadi, anda perlu menjabarkannya ke berbagai objektif yang lebih spesifik dan terukur. Itu bisa dinyatakan dalam berbagai ukuran seperti laba, pangsa pasar, dan pertumbuhan pendapatan.
Objektif yang anda tetapkan pada akhirnya akan mempengaruhi strategi perusahaan yang anda pilih. Strategi perusahaan adalah rencana jangka menengah dan panjang yang terperinci untuk memenuhi objektif tersebut.
Apa pentingnya objektif perusahaan?
Objektif memberikan panduan dan arah kepada seluruh karyawan anda tentang apa yang harus mereka capai. Objektif yang jelas mendorong karyawan untuk fokus dan termotivasi demi mencapainya.
Bagi manajemen, objektif menjadi salah satu indikator untuk mengukur seberapa sukses manajemen dalam mengoperasikan bisnis. Beberapa perusahaan mungkin seringkali mengaitkan bonus manajemen dengan pencapaian objektif.
Beberapa alasan menjelaskan tentang pentingnya objektif perusahaan. Berikut adalah diantaranya:
- Perusahaan anda dapat mencapai tujuan (goal) yang anda tetapkan karena keduanya harus terhubung, di mana objektif merepresentasikan target-target spesifik untuk mencapai goal.
- Bisnis anda memiliki arah yang jelas dengan menetapkan apa yang harus anda capai di masa depan dan memetakan apa yang harus perusahaan anda lakukan sekarang dan ke depan untuk mencapai sasaran.
- Merancang arah dan tujuan bisnis adalah salah satu cara untuk memotivasi karyawan dan tentu saja, itu memerlukan anda mengkomunikasikannya ke semua orang di perusahaan anda.
- Objektif memungkinkan manajemen di perusahaan anda memiliki prioritas untuk mengalokasikan sumber daya dan membuat keputusan.
- Dengan memiliki arah yang jelas, itu membantu manajemen di perusahaan anda dalam merancang strategi dan tindakan yang tepat dan terperinci.
- Dengan membandingkan hasil dengan objektif yang anda tetapkan, anda dapat mengevaluasi apakah strategi berhasil? Apakah aktivitas bisnis mendukung tujuan? Dan apakah strategi perusahaan masih relevan dengan lingkungan bisnis.
Apa perbedaan objektif perusahaan dengan goal perusahaan?
Goal dan objektif penting karena keduanya memberikan arahan ke bisnis anda tentang apa yang harus dicapai. Mereka terlihat mirip dan beberapa orang sering menggunakan secara bergantian dalam membahas strategi perusahaan. Tapi, sebenarnya keduanya berbeda. Beberapa poin penting membedakan corporate objective dan corporate goal.
- Goal – keseluruhan target atau hasil luas yang ingin dicapai. Itu tidak mendetailkan bagaimana perusahaan anda mencapainya dicapai. Misalnya, anda ingin perusahaan anda menjadi pemimpin pasar.
- Objektif – target atau hasil yang lebih spesifik dan terukur untuk memenuhi goal yang anda tetapkan. Misanya, untuk menjadi pemimpin pasar, perusahaan anda menargetkan cacat nol untuk produk, meningkatkan penjualan sekitar 10% dan menurunkan keluhan pelanggan sebesar 5% di tahun depan.
Apa saja jenis objektif perusahaan?
Objektif perusahaan perlu dipecah menjadi objektif yang lebih spesifik untuk memberikan arah yang lebih jelas. Biasanya, itu memiliki tingkatan hirarki sesuai dengan struktur hirarki organisasi anda. Dengan kata lain, objektif korporat dipecah menjadi objektif untuk manajemen puncak, menengah, dan bawah, di mana objektif di tingkat yang lebih bawah harus mendukung objektif di level atasnya.
- Objektif strategis (strategic objective) – tentang apa yang harus dicapai perusahaan anda di masa depan. Itu fokus pada isu-isu umum, luas dan jangka panjang dan ditetapkan oleh manajemen puncak. Itu memandu mereka mengoperasikan bisnis, mempengaruhi seluruh perusahaan dan menjadi panduan untuk tingkat manajemen yang lebih rendah dalam menetapkan objektif mereka.
- Objektif taktis (tactical objectives) – tentang apa yang harus dicapai oleh departemen atau divisi di dalam perusahaan anda. Itu bertujuan untuk memfokuskan upaya untuk mendukung dan mencapai objektif strategis. Itu di bawah tanggung jawab manajer menengah. Dengan menetapkan objektif taktis, mereka dapat memetakan bagaimana departemen mereka dapat berkontribusi untuk mencapai objektif strategis, menentukan apa yang harus mereka lakukan dan capai.
- Objektif operasional (operational objectives) – tentang apa yang harus dicapai oleh tim atau individu di sebuah departemen. Manajer tingkat bawah bertanggung jawab untuk menetapkannya, yang mana penting untuk mengatasi masalah jangka pendek dan memastikan semua orang di dalam departemen bekerja dan bergerak ke arah yang sama untuk merealisasikan objektif taktis.
Apa kriteria-kriteria untuk objektif perusahaan yang bagus?
Objektif perusahaan yang bagus memenuhi kriteria SMART: spesifik, terukur, dapat dicapai, realistik, waktu spesifik.
- Spesifik (specific) – aspek atau variabel operasional apa harus anda capai? Apakah itu pangsa pasar, pendapatan, kualitas output, atau volume produksi. Katakanlah, itu adalah nilai penjualan untuk dua segmen produk anda: produk ABC dan produk XYZ.
- Terukur (measurable) – anda bisa mengkuantifikasi objektif. Misalnya, perusahaan anda menargetkan nilai penjualan produk ABC naik 10% dan produk XYZ naik 5%.
- Dapat dicapai (achievable) – objektif yang anda tetapkan berada dalam batas kemampuan internal perusahaan anda, tidak terlalu mudah dan juga tidak mustahil untuk dicapai. Misalnya, menargetkan nilai penjualan produk ABC naik 10% lebih masuk akal daripada menargetkan kenaikan 120%.
- Realistis (realistic) – objektif adalah sesuai dengan kondisi di mana itu harus dicapai. Untuk menetapkan objektif, itu membutuhkan anda untuk mempertimbangkan aspek seperti kondisi pasar dan persaingan, kapabilitas, dan sumber daya perusahaan untuk menetapkan persentase di atas. Misalnya, target kenaikan penjualan sebesar 10% dan 5% bisa jadi tidak realistis jika resesi menghantam.
- Waktu spesifik (time-specific) – anda memutuskan kapan harus mencapai objektif di atas. Misalnya, anda menargetkan penjualan produk ABC naik 10% dan produk XYZ naik 5% di tahun depan.
Apa saja contoh-contoh objektif perusahaan?
Berikut adalah contoh objektif perusahaan yang umum:
Bertahan hidup (survival). Jika perusahaan anda adalah bisnis baru, bertahan hidup bisa jadi adalah tujuan anda. Dengan daya saing terbatas dan permasalah internal, tingkat kegagalan bisnis biasanya tinggi. Jika anda sukses bertahan, bisnis anda memiliki kesempatan untuk memperkuat daya saing dan memperbaiki permasalah internal, kemudian menumbuhkan bisnis dan menghasilkan laba. Setelah itu, anda bisa mengejar tujuan jangka panjang lainnya.
Jika anda bersaing di pasar yang hiperkompetitif, bisa jadi anda juga mengejar tujuan ini. Bisnis anda menghadapi tekanan persaingan yang signifikan. Mempertahankan keunggulan kompetitif menjadi hampir mustahil karena itu bisa lenyap dalam sekejap karena tingginya tekanan eksternal.
Maksimalisasi laba (profit maximization). Semua bisnis yang berorientasi laba bertujuan untuk menghasilkan keuntungan setinggi mungkin dalam jangka panjang. Tanpa laba, tidak mungkin untuk tumbuh dan untuk bertahan hidup.
- Laba juga penting dan biasanya dijadikan ukuran untuk pemodal untuk berinvestasi di perusahaan, baik dengan membeli saham atau surat utang perusahaan. Itu juga menjadi sumber internal untuk membiayai ekspansi bisnis lebih lanjut. Dalam perhitungan matematis, laba akan maksimal ketika pendapatan marginal sama dengan biaya marginal.
Profit satisficing. Ini berarti memperoleh laba yang cukup untuk memuaskan pemegang saham. Memaksimalkan laba membutuhkan manajemen untuk bekerja keras dan seringkali mengurangi waktu luang mereka.
- Memang, dari sudut pandang pemegang saham, mereka menginginkan laba yang maksimal. Tapi, dari sudut pandang pekerja dan manajer, mereka mungkin tidak. Mereka lebih memilih untuk menghasilkan keuntungan yang memadai bagi pemegang saham daripada memaksimalkan keuntungan.
Pertumbuhan (growth). Jika perusahaan anda telah mapan, mengejar pertumbuhan bisa jadi menjadi alternatif objektif bagi anda. Anda berusaha untuk memperoleh lebih banyak uang dengan meningkatkan ukuran bisnis anda. Itu memungkinkan anda menurunkan biaya dengan memperoleh manfaat skala ekonomi yang lebih besar. Selain itu, ketika bisnis lama anda telah matang, mencari pertumbuhan di tempat lain adalah alternatif untuk meningkatkan pendapatan, baik melalui pertumbuhan internal atau eksternal.
Pangsa pasar. Tujuan ini biasanya dikaitkan dengan menjadi pemimpin pasar. Pangsa pasar seringkali berkorelasi dengan skala ekonomi lebih tinggi, pendapatan lebih tinggi dan daya saing lebih baik. Katakanlah, kita mengukur pangsa pasar dari nilai penjualan. Untuk meningkatkan pangsa pasar, perusahaan anda harus meningkatkan nilai penjualan pada persentase yang lebih tinggi daripada pesaing.