Contents
Apa itu: Pasar modal (capital market) adalah di mana instrumen jangka panjang diperdagangkan. Bursa Efek New York, Pasar Saham NASDAQ, Bursa Efek Shanghai, Bursa Efek Hong Kong, Bursa Efek Tokyo, Euronext, Bursa Efek London adalah contohnya.
Pasar modal mencakup pasar obligasi dan pasar saham. Melalui pasar ini, perusahaaan mengumpulkan dana untuk membiayai investasi modal mereka. Begitu juga, pemerintah biasanya mengambil utang dengan menerbitkan obligasi di pasar modal.
Bisnis mengumpulkan dana untuk membiayai investasi modal mereka. Sementara itu, pemerintah mengumpulkan dana untuk membiayai defisit.
Berbagai pihak berinvestasi di pasar modal untuk memperoleh pengembalian seperti kupon, dividen dan capital gain. Mereka mungkin adalah individu (kita sebut sebagai investor ritel). Lainnya adalah investor institusi seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, hedge funds, dan perusahaan manajemen investasi.
Mengapa pasar modal penting?
Secara konsep, pasar modal memfasilitasi uang/dana di dalam perekonomian dialokasikan pada penggunaan tertingginya. Anda sebagai investor mendapatkan pengembalian tertinggi untuk uang yang anda alokasikan. Berinvestasi mengurangi biaya peluang ketika anda memegang kas. Uang anda lebih produktif karena bisa menghasilkan pengembalian daripada ketika anda hanya memegang atau menaruhnya di bawah bantal.
Sementara itu, perusahaan memperoleh dana untuk penggunaan mereka yang paling produktif. Mereka menggunakannya untuk berinvestasi untuk menumbuhkan bisnis. Sehingga, mereka bisa menghasilkan lebih banyak keuntungan di masa depan.
Demikian juga, pemerintah menggunakan utang untuk menutup defisit. Pemerintah biasanya menjalankan defisit untuk merangsang perekonomian tumbuh, misalnya melalui pengeluaran di bidang infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Pengeluaran tersebut esensial bagi perekonomian karena berkontribusi bagi peningkatan output potensial, yang mana pada akhirnya akan membawa lebih banyak pendapatan pajak.
Alasan kedua mengapa pasar modal penting adalah meningkatkan efisiensi transaksi. Pasar menjadi alternatif selain meminjam ke bank. Selain itu, transparansi dan potensi permintaan-penawaran yang signifikan berkontribusi mengurangi asimetri informasi.
Demikian juga, investor dan penerbit instrumen tidak perlu melakukan pencarian, membuat perjanjian hukum, dan menyelesaikan transfer dana. Sebagai hasilnya, pasar modal memfasilitasi biaya transaksi yang rendah untuk menghasilkan pengembalian (investor) atau untuk mengumpulkan dana (perusahaan).
Perbedaan antara pasar modal, pasar uang, dengan pasar keuangan
Pasar modal adalah bagian dari pasar keuangan. Secara spesifik, itu hanya memperdagangkan instrumen keuangan jangka panjang.
Sementara itu, pasar keuangan memperdagangkan instrumen aset lainnya. Pasar derivatif, pasar komoditas dan pasar valas adalah contohnya. Pasar uang adalah contoh lainnya.
Pasar uang hanya memfasilitasi kebutuhan pendanaan jangka pendek seperti modal kerja. Instrumen di pasar uang mencakup treasury bills, commercial paper, dan akseptasi bankir. Instrumen lainnya adalah sertifikat deposito, perjanjian pembelian kembali, dan surat wesel.
Perusahaan misalnya mengumpulkan dana dari pasar uang untuk modal kerja. Mereka menggunakannya untuk biaya operasional dan untuk memenuhi likuiditas, misalnya untuk membayar pemasok atau karyawan.
Sementara itu, perusahaan menghimpun dana dari pasar modal untuk investasi jangka panjang seperti membeli mesin atau membangun pabrik. Mereka mengharapkan investasi dapat menghasilkan keuntungan ekonomi lebih dari satu tahun.
Apa dua jenis pasar modal?
Pasar modal mencakup pasar primer dan pasar sekunder. Pasar primer adalah di mana transaksi berlangsung antara penerbit dengan investor. Sementara itu, transaksi di pasar sekunder berlangsung antar investor, kecuali ketika pembelian kembali atau penebusan.
Kemudian, kita membagi pasar modal menjadi dua berdasarkan instrumen yang diperdagangkan:
- Pasar ekuitas
- Pasar obligasi
Pasar ekuitas
Pasar ekuitas memperdagangkan saham. Itu mewakili kepentingan kepemilikan di perusahaan. Sehingga, ketika anda membeli saham sebuah perusahaan, anda adalah pemegang sahamnya.
Ketika berinvestasi di pasar saham, anda potensial untuk mendapatkan dua pengembalian atas uang anda: dividen dan capital gain. Ya, itu adalah potensi karena perusahaan mungkin tidak memutuskan membagikan dividen.
Dividen bisa jadi adalah dividen saham atau dividen kas. Sementara itu, capital gain adalah keuntungan ketika anda bisa menjual saham dengan harga lebih tinggi daripada harga pembelian.
Perusahaan mengumpulkan dana dengan menjual saham ke publik karena menawarkan beberapa keuntungan. Pertama, perusahaan tidak perlu membayar uang secara reguler seperti bunga.
Kedua, itu tidak berkontribusi pada peningkatan leverage keuangan karena ekuitas tidak mewakili kewajiban keuangan.
Ketiga, ekuitas menawarkan fleksibilitas keuangan di masa depan. Perusahaan bisa mengambil utang untuk menambah modal tanpa takut dibatasi oleh leverage keuangan.
Sebaliknya, ketika mengambil utang, meningkatkan leverage. Sehingga, kemampuan perusahaan untuk menambah utang baru dibatasi oleh tingkat leveragenya saat ini.
Pasar surat utang
Secara tepat, pasar modal hanya memperdagangkan instrumen surat utang dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun. Sehingga, kita harus mengecualikan beberapa surat utang seperti bills dan kertas komersial (commercial paper). Keduanya diperdagangkan di pasar uang.
Jadi, pasar modal hanya mencakup instrumen seperti obligasi. Obligasi mewakili kewajiban keuangan di mana perusahaan akan membayar bunga (disebut kupon) dan pada saat jatuh tempo, pokok.
Membayar kupon secara reguler dan pokok pada saat jatuh tempo adalah fitur umum. Beberapa obligasi mungkin tidak memiliki jatuh tempo. Mereka kita sebut sebagai obligasi perpetual dan membayar bunga tetap selamanya tanpa dapat ditebus.
Semnetara itu, fitur lainnya adalah obligasi tanpa kupon (zero-coupon bonds). Sebagaimana namanya, penerbit tidak membayar kupon secara rutin. Melainkan, mereka hanya kaan membayar pokok ketika jatuh tempo.
Sehingga, ketika anda berinvestasi di obligasi tanpa kupon, anda hanya akan mendapatkan capital gain. Penerbit mendiskonnya secara besar-besaran ketika menjualnya ke investor untuk menarik mereka membeli.
Perusahaan menerbitkan surat utang untuk mengumpulkan dana dan mencapai struktur modal yang optimal. Struktur modal adalah optimal ketika biaya modal diminimalkan. Mencapainya adalah penting untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Namun demikian, menerbitkan obligasi meningkatkan leverage keuangan karena obligasi mewakili kewajiban keuangan. Ketika leverage keuangan tinggi, kapasitas perusahaan untuk menambah utang menjadi terbatas.
Distress keuangan adalah dampak negatifnya jika utang sudah terlalu besar. Beban bunga menumpuk dan harus dibayar, bahkan ketika perusahaan tidak menghasilkan pendapatan.
Bagaimana cara kerja pasar modal?
Pasar modal tidak memperdagangkan barang atau jasa. Melainkan, itu mentransaksikan bukti atau sertifikat untuk mewakili kepemilikan (ekuitas) atau kewajiban keuangan (obligasi). Dan sekarang, keduanya adalah kebanyakan paperless.
Transaksi di pasar modal berlangsung di pasar primer dan pasar sekunder. Di pasar primer, transaksi berlangsung antara penerbit instrumen dengan investor. Itu adalah pasar dimana instrumen pertama kali dijual ke pasar.
Penerbit instrumen mungkin adalah perusahaan. Atau, mereka adalah pemerintah. Mereka mewakili sisi permintaan. Perusahaan menerbitkan saham atau obligasi korporasi untuk mendanai investasi jangka panjang.
Sementara itu, pemerintah menerbitkan obligasi untuk menutupi defisit anggaran. Karena pendapatan pajak tidak mencukupi untuk menutupi pengeluaran, pemerintah akan mengambil utang. Dan menerbitkan obligasi adalah cara yang paling umum dilakukan.
Investor di pasar primer mewakili sisi penawaran. Mereka bisa datang dari investor ritel maupun investor institusi. Jadi, mereka mungkin adalah individu, perusahaan, atau organisasi lainnya seperti yayasan. Investor institusi mencakup dana pensiun, asuransi, perusahaan manajemen investasi, dan lain sebagainya.
Organisasi di bawah pemerintah seperti Sovereign Wealth Fund (SWF) biasanya juga mengambil bagian sebagai investor, khususnya di pasar obligasi. Demikian juga, bank sentral juga ikut memperdagangkan obligasi pemerintah, bukan untuk mendapatkan keuntungan tapi untuk operasi pasar terbuka.
Di pasar primer, investor membeli langsung dari penerbit. Dan itu adalah transaksi satu kali. Kemudian, setelah membeli, investor mungkin akan memperdagangkannya kembali ke pasar sekunder untuk memperoleh keuntungan.
Di pasar sekunder, transaksi tidak lagi antara investor dengan penerbit. Melainkan, itu antara investor dengan investor lainnya. Sehingga, permintaan dan penawaran berlangsung antar mereka dan tidak lagi melibatkan penerbit, kecuali dalam transaksi pembelian kembali saham atau penebusan obligasi.