Contents
Siapa itu: Investor pasar keuangan (financial market investor) adalah mereka yang menginvestasikan uang di pasar keuangan untuk memperoleh pengembalian. Mereka mungkin adalah investor ritel atau investor institusi. Mereka memperdagangkan berbagai instrumen keuangan seperti saham, surat utang, instrumen derivatif, dan kertas komersial untuk memperoleh pengembalian
Dari mana uang investor berasal? Beberapa mungkin menyisihkan uang dari kantong sendiri dan menginvestasikannya ke berbagai aset untuk mengumpulkan kekayaan, sebagaimana investor ritel lakukan. Yang lain, seperti bank dan asuransi, mengumpulkan uang dari publik atau sumber lain.
Investor seringkali dibedakan dengan trader terkait dengan horizon investasi. Investor berorientasi jangka panjang. Sebaliknya, trader berorientasi jangka pendek dan berusaha mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harian. Oleh karena itu, seorang trader cenderung bertransaksi lebih aktif daripada investor.
Apa itu pasar keuangan?
Pasar keuangan adalah pasar di mana instrumen keuangan ditransaksikan. Itu memfasilitasi mereka yang membutuhkan modal – seperti perusahaan dan pemerintah – bertemu dengan mereka yang memiliki modal untuk diinvestasikan, disebut dengan investor. Dalam definisi yang lebih luas, transaksi mungkin tidak melibatkan mereka yang membutuhkan modal melainkan hanya antar investor, sebagaimana yang berlangsung di pasar sekunder.
Pasar keuangan secara garis besar terbagi menjadi dua kategori, yakni:
- Pasar modal
- Pasar uang
Pasar modal memperdagangkan instrumen keuangan jangka panjang seperti saham dan obligasi. Sedangkan, pasar uang memperdagangkan instrumen jangka pendek seperti sertifikat deposito dan kertas komersial.
Transaksi di pasar keuangan bisa berlangsung di pasar primer dan pasar sekunder. Pasar primer mentransaksikan instrumen keuangan ketika mereka ditawarkan pertama kali kepada publik. Misalnya, sebuah perusahaan menawarkan saham melalui penawaran umum perdana. Saham dijual secara terbatas kepada beberapa investor sebelum tersedia di bursa saham.
Kemudian, setelah tercatat di bursa, saham ditransaksikan oleh publik secara lebih luas.Transaksi di bursa saham mewakili perdagangan di pasar sekunder. Di pasar ini, perdagangan mungkin tidak melibatkan perusahaan penerbit. Melainkan, transaksi berlangsung antar investor kecuali ada aksi korporasi seperti pembelian kembali saham.
Apa peran investor di pasar keuangan?
Investor memiliki peran kunci di pasar keuangan. Pertama, mereka menyediakan modal dan likuiditas di dalam perekonomian. Misalnya, mereka melakukanya dengan membeli surat utang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan. Uang berpindah tangan dari investor ke perusahaan tersebut. Dan perusahaan tersebut dapat menggunakannya untuk investasi modal seperti membeli mesin baru atau membangun pabrik baru. Akhirnya, sumber daya keuangan di dalam perekonomian digunakan untuk tujuan paling produktif. Sementara investor memperoleh pengembalian atas investasi mereka (kupon), perusahaan bisa meningkatkan kapasitas produktif untuk menghasilkan lebih banyak produk dan keuntungan.
Banyak perusahaan mengumpulkan dana melalui pasar keuangan. Misalnya, Apple menjual saham mereka kepada publik untuk mendukung ekspansi mereka. Perusahaan tersebut go publik pertama kali pada tahun 1980 dan menjual 4,6 juta saham pada harga $22.00 per saham, memungkinkannya mengumpulkan lebih dari $100 juta. Begitu juga, Alibaba Group Holding Limited mengumpulkan dana hampir $22 miliar melalui penawaran umum perdana di tahun 2014.
Kedua, investor berperan membangun kekayaan di dalam perekonomian. Misalnya, kita menginvestasikan uang dengan membeli beberapa surat berharga seperti saham dan obligasi. Ketika harga saham dan obligasi naik, kekayaan kita bertambah. Sehingga, kita lebih percaya diri untuk meningkatkan konsumsi. Ekonom ini sebagai efek kekayaan, di mana harga aset keuangan yang lebih tinggi meningkatkan kekayan dan akhirnya mendorong peningkatan konsumsi.
Ketiga, investor seperti perbankan juga berperan dalam mentransmisikan kebijakan moneter ke dalam perekonomian. Katakanlah, bank sentral menggunakan kebijakan moneter ekspansif dengan membeli surat berharga pemerintah dari bank komersial melalui operasi pasar terbuka. Kebijakan ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan jumlah uang beredar.
Sebagai kompensasi membeli surat berharga pemerintah, bank sentral menyerahkan uang ke bank komersial, yang mana dapat digunakan untuk memberikan pinjaman. Dan setiap dolar yang dipinjamkan akan berlipat ganda di dalam perekonomian melalui money multiplier. Akhirnya, jumlah uang beredar meningkat, mendorong turun suku bunga dan meningkatkan ketersediaan kredit. Situasi ini mendorong rumah tangga untuk meningkatkan konsumsi dan bisnis untuk berinvestasi.
Apa saja tipe investor pasar keuangan?
Investor pasar keuangan dapat dikelompokkan dengan berbagai kriteria. Misalnya, mereka bisa dibedakan atas strategi investasi mereka:
- Investor pasif
- Investor aktif
Investor pasif membeli instrumen keuangan untuk memilikinya dalam jangka panjang. Mereka biasanya membeli dana indeks atau reksa dana lainnya. Sehingga, mereka lebih sedikit terlibat dalam pembelian dan penjualan
Sebaliknya, investor aktif terlibat lebih sering dalam pembelian dan penjualan. Mereka berusaha menemukan surat berharga yang tepat untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga jangka pendek. Mereka menjual surat berharga yang mereka pegang setelah mencapai keuntungan yang disyaratkan dan membelanjakan uang perolehan ke aset lainnya.
Kita juga bisa membedakan investor dari tujuan mereka, yakni investor strategis dan investor keuangan. Investor strategis membeli instrumen keuangan untuk menambah nilai bagi perusahaan penerbit. Sedangkan, investor keuangan berusaha mengejar keuntungan dalam jangka pendek dan menengah.
Kemudian, investor juga bisa kita kategorikan berdasarkan tingkat toleransi mereka terhadap risiko. Mereka adalah investor dengan profil risiko konservatif, sedang, dan agresif. Yang terakhir berani mengambil risiko tinggi untuk mengejar pengembalian yang tinggi.
Terakhir, kita juga bisa membedakan investor sebagai investor individu dan investor institusi.
Investor individu
Investor individu, kadang disebut juga dengan investor ritel, mengandalkan uang di saku untuk membeli instrumen keuangan secara langsung. Misalnya, kita menabung pendapatan kita dengan membeli saham untuk memperoleh dividen dan capital gain.
Beberapa alasan investor individu berinvestasi di pasar keuangan. Tapi, yang pasti, berinvestasi adalah cara mereka untuk mengumpulkan kekayaan. Mereka kemudian bisa menggunakan kekayaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Misalnya, mereka menyediakan pendidikan perguruan tinggi anak-anak atau menabung untuk masa pensiun.
Memulai bisnis mungkin juga menjadi alasan mereka. Mereka berharap investasi mereka terus tumbuh. Sehingga, ketika uang mereka telah cukup, mereka bisa menggunakannya untuk mendanai bisnis baru mereka.
Kebutuhan berinvestasi biasanya tergantung pada keadaan keuangan yang lebih luas. Misalnya, investor yang lebih muda cenderung lebih agresif. Mereka biasanya memiliki lebih sedikit tanggungan sehingga bersedia mengambil risiko yang lebih tinggi untuk memperoleh pengembalian yang tinggi. Sehingga, ketika telah tua, uang mereka mencukupi untuk memenuhi kebutuhan.
Sementara itu, investor yang lebih tua seringkali mengejar stabilitas. Sehingga, mereka kurang mentoleransi risiko. Sebaliknya, mereka berusaha berinvestasi pada instrumen seperti pendapatan tetap untuk menghasilkan kas masuk yang stabil.
Investor institusi
Investor institusi adalah sebuah perusahaan atau organisasi, yang mana mengumpulkan uang dari sumber eksternal untuk diinvestasikan. Contoh investor institusi termasuk:
- Dana pensiun
- Yayasan
- Endowment fund
- Bank
- Perusahaan asuransi
- Sovereign wealth funds
- Hedge funds
- Perusahan investasi
- Investment trust
Beberapa investor institusi menginvestasikan uang atas nama pihak lain atau klien seperti yang dilakukan oleh hedge fund, reksa dana, investment banks, dan dana abadi. Mereka memperoleh pendapatan dari fee yang mereka kenakan sambil mendapatkan pengembalian untuk uang sendiri yang mereka investasikan.
Sementar itu, beberapa investor institusi lainya mengumpulkan uang dari pihak eksternal tapi memperoleh pengembalian untuk mereka sendiri. Bank dan perusahaan asuransi adalah contoh bagus.
Bank mengumpulkan simpanan dari publik, sebagian besar untuk dipinjamkan. Jika mereka memiliki dana tersedia, mereka menginvestasikannya untuk menghasilkan pengembalian. Begitu juga, asuransi mengumpulkan uang dari premi yang dibayarkan nasabah dan menginvestasikannya untuk menghasilkan pengembalian, sebagian untuk menutup klaim dan sisanya untuk keuntungan.
Berbeda dari investor individu, investor institusi mengelola dana yang sangat besar. Karena itu, mereka seringkali memiliki pengaruh yang besar di pasar atau perusahaan tempat mereka berinvestasi. Katakanlah, dana yang besar memungkinkan mereka membeli saham secara signifikan di sebuah perusahaan. Itu memungkinkan mereka mempengaruhi perusahaan seperti dapat memilih atau menentang kebijakan manajemen dalam rapat pemegang saham.Demikian juga, investor institusi juga penting untuk mempromosikan akuntabilitas manajemen. Mereka mengelola dana secara bijak dengan berinvestasi sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan klien mereka, bukan untuk kepentingan organisasi mereka.