Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat diperdagangkan, yang mana dapat kita beli untuk memperoleh pendapatan reguler atau menjualnya nanti untuk mendapatkan keuntungan ketika harganya naik. Mereka memiliki banyak variasi. Ekuitas dan obligasi adalah contoh paling populer. Sementara obligasi mewakili utang, ekuitas mewakili hak kepemilikan di perusahaan penerbit. Kemudian, surat berharga tertentu menawarkan fitur utang dan ekuitas – disebut dengan instrumen hibrida. Obligasi konversi adalah contohnya.
Memegang surat berharga menawarkan beberapa keuntungan kepada investor pasar keuangan. Capital gain adalah yang utama. Kita mendapatkan memperoleh untung dengan menjual pada harga lebih tinggi daripada harga pembelian. Selain itu, kita potensial mendapatkan dividen ketika memegang saham perusahaan. Atau, ketika memegang surat utang, kita bisa memperoleh penghasilan rutin dari kupon. Beberapa efek lainnya menawarkan diversifikasi sambil menghasilkan keuntungan, seperti yang reksa dana tawarkan. Kemudian, derivatif menawarkan kita instrumen untuk berspekulasi atau melindungi nilai investasi kita.
Apa saja contoh surat berharga?
Saham, obligasi, dan reksa dana mungkin menjadi surat berharga yang paling populer. Mereka hampir bisa kita temukan di pasar keuangan seluruh dunia. Sedangkan, ketika pasar keuangan telah maju, instrumen lain bermunculan seperti assets-backed securities, exchange-traded funds, dan kontrak derivatif.
Bagaimana mereka diperdagangkan? Ada dua kategori. Pertama adalah surat berharga publik. Mereka dapat kita temukan secara luas karena biasanya tercatat di pasar publik seperti bursa. Mereka datang dari berbagai perusahaan, yang harus mematuhi peraturan dan standar yang ketat.
Kedua adalah surat berharga private (private securities). Mereka hanya dibeli oleh investor yang memenuhi syarat. Misalnya, sebuah startup meluncurkan surat berharga dalam putaran pendanaan mereka untuk mengumpulkan modal. Tidak seperti yang tersedia di bursa, surat berharga tersebut dijual kepada investor secara terbatas. Hanya investor yang memenuhi dapat membeli. Surat berharga tersebut bisa ekuitas, utang, stock option, convertible instrument, atau membership interest.
Efek ekuitas
Ekuitas mewakili hak kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Sehingga, ketika kita membelinya, kita menjadi pemegang saham perusahaan tersebut. Lantas apa keuntungan membeli saham?
Membeli saham memungkinkan kita memiliki hak suara – tentu saja, tergantung pada seberapa signifikan kepemilikan kita. Selain itu, kita juga berhak menerima dividen. Dan ketika harga saham naik, kita potensial mendapatkan capital gain.
Efek ekuitas meliputi tiga kategori:
- Saham biasa
- Saham preferen
- Waran
Saham biasa menawarkan kita hak suara. Sehingga, kita bisa berpartisipasi dalam pengambilan keputusan perusahaan atau memilih manajemen pada rapat pemegang saham. Selain itu, kita juga berhak menerima dividen ketika perusahaan mendistribusikannya.
Tapi, hak kita untuk menerima dividen hanya bisa setelah pemegang saham preferen menerimanya terlebih dahulu. Begitu juga, kita memiliki prioritas terakhir untuk mengklaim aset ketika perusahaan bangkrut. Aset akan dibagikan ke pihak lain tersebih dahulu – seperti kreditur dan pemegang saham preferen – sebelum dibagikan ke pemegang saham biasa.
Saham preferen memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada saham biasa untuk menerima dividen. Begitu juga, pemegang saham preferen memiliki hak yang lebih tinggi untuk mengklaim aset ketika perusahaan dilikuidasi. Mereka menerimanya setelah kreditur tapi sebelum dibagikan kepada pemegang saham biasa.
Tidak seperti saham biasa, saham preferen biasanya tidak membawa hak suara. Oleh karena itu, ketika kita membelinya, kita tidak bisa mempengaruhi pengambilan keputusan di perusahaan pada saat rapat pemegang saham.
Waran menawarkan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa pada harga yang telah ditentukan sebelumnya atau sebelum tanggal kedaluwarsa. Itu adalah instrumen turunan saham dan dapat kita perjualbelikan dan tebus menjadi saham.
Perusahaan sering menerbitkan waran sebagai bonus saat menerbitkan saham baru untuk menarik investor. Atau mereka menerbitkannya untuk meningkatkan modal untuk proyek baru. Karena harga telah ditetapkan, maka ketika harga saham perusahaan melebihi harga strike, kita dapat membeli saham di bawah harga pasar.
Efek pendapatan tetap
Seperti namanya, efek pendapatan tetap menawarkan aliran kas masuk rutin kepada kita. Obligasi adalah contohnya. Penerbit obligasi membayar kupon secara rutin, biasanya dua kali setahun. Selain kupon, kita juga potensial memperoleh capital gain ketika menjualnya pada harga yang lebih tinggi daripada saat pembelian.
Tapi, dalam kasus spesifik, obligasi mungkin tidak menawarkan kupon. Contohnya adalah zero-coupon bond. Ketika membelinya, kita hanya memperoleh penghasilan dari capital gain. Lantas mengapa itu menarik daripada obligasi konvensional? Penerbit biasanya akan menjual zero-coupon bond dengan pada harga diskon untuk menarik minat investor.
Jenis efek pendapatan tetap
Surat utang adalah contoh paling populer efek pendapatan tetap. Surat utang memiliki beberapa variasi seperti obligasi, notes, dan bills, yang mana ketiganya berbeda karena memiliki jatuh tempo yang berbeda. Obligasi jatuh tempo lebih dari 10 tahun. Sedangkan, notes jatuh tempo 10 tahun atau kurang. Bills memiliki tenor paling pendek dan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Tidak seperti saham, efek surat utang tidak mewakili kepemilikan di perusahaan. Melainkan, mereka mewakili kewajiban. Penerbit akan melunasi utang tersebut pada saat jatuh tempo dan secara rutin membayar kupon.
Siapa saja yang menerbitkan efek surat utang? Perusahaan adalah diantaranya. Mereka menerbitkan itu untuk mengumpulkan dana, biasanya untuk membiayai investasi modal. Menerbitkan surat utang biasanya dianggap lebih murah daripada meminjam ke bank. Perusahaan bisa mengambil utang dengan jatuh tempo panjang, yang mana mungkin tidak disediakan melalui pinjaman bank karena berisiko tinggi.
Selain perusahaan, pemerintah juga mungkin menerbitkannya. Anda mungkin pernah mendengar sovereign bond dan municipal bond. Yang pertama diterbitkan oleh pemerintah nasional sementara yang terakhir diterbitkan oleh pemerintah daerah.
Dibandingkan dengan obligasi korporasi, obligasi pemerintah dianggap kurang berisiko. Karena alasan ini, investor seringkali menjadikan mereka sebagai benchmark untuk menentukan harga wajar obligasi korporasi dengan menambahkan premi.
Selain efek surat utang di atas, efek pendapatan tetap lainnya adalah:
- Sertifikat deposito (CD)
- Commercial paper
- Repurchase agreement (repo)
Sertifikat deposito (CD) mewakili rekening tabungan. Penerbit menjual itu kepada investor untuk mengumpulkan sejumlah uang untuk jangka waktu tertentu. Dan ketika kita menebus CD, kita akan memperoleh uang yang kita investasikan plus bunga.
Commercial paper adalah instrumen utang dan biasanya jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun. Perusahaan biasanya menerbitkannya untuk pendanaan jangka pendek seperti modal kerja.
Sedangkan, repo adalah instrumen jangka pendek dengan janji untuk membelinya kembali pada harga yang lebih tinggi. Itu mirip dengan pinjaman yang dijamin dengan surat berharga dan umum untuk transaksi yang melibatkan dealer surat berharga pemerintah. Misalnya, dealer menjual surat berharga pemerintah kepada pihak lawan dengan basis semalam dan akan membelinya kembali keesokan harinya pada harga yang sedikit lebih tinggi.
Kemudian ada juga obligasi konversi. Itu adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahan tapi memiliki fitur konversi menjadi saham biasa. Ketika perusahaan penerbit mengeksekusinya, setiap pemegang obligasi konversi berhak menerima sejumlah saham biasa. Sehingga, paska konversi, mereka menjadi pemegang saham. Kapan itu dikonversi? Itu dapat dilakukan waktu-waktu selama belum jatuh tempo.
Pooled investment
Tidak seperti saham dan obligasi, pooled investment vehicles mengumpulkan dana dari investor dan menggunakannya untuk membeli aset yang mendasari. Ambil reksa dana sebagai contoh. Manajer investasi meramu portofolio dan menjualnya sebagai reksa dana. Portofolio mereka mungkin berisi saham, obligasi atau instrumen lainnya, sesuai dengan tujuan investasi yang tercantum dalam prospektus.
Mereka kemudian menjual saham reksa dana tersebut kepada investor. Semakin besar investor yang membeli, semakin besar dana yang dikelola di bawah reksa dana tersebut. Selain itu, uang yang dikelola juga semakin besar ketika aset-aset yang mendasari terus naik harganya.
Membeli reksa dana menawarkan beberapa keuntungan kepada investor. Dan diversifikasi adalah keuntungan terbesarnya. Ambil reksa dana saham sebagai contoh. Mereka berisi investasi saham di beberapa perusahaan. Sehingga, ketika kita membeli reksa dana, kita pada dasarnya membeli portofolio, bukan saham individu.
Exchange-traded funds (ETFs) adalah contoh lain pooled investment. Itu mirip dengan reksa dana. Hanya saja, itu diperdagangkan di bursa mirip seperti saham. Selain itu, ada hedge funds, Real Estate Investment Trusts (REITs), dan Unit Investment Trusts sebagai contoh pooled investment.
Kemudian, ada efek beragun aset (asset-backed securities atau ABS), yang mana dijaminkan oleh kumpulan aset yang mendasarinya. Penerbit mengumpulkan aset-aset seperti piutang, student loan dan hipotek dan mengemasnya menjadi sebuah efek – disebut dengan sekuritisasi. Mortgage-backed securities (MBS) adalah contohnya di mana itu menggunakan hipotik sebagai aset yang mendasari.
Financial derivatif
Financial derivatif adalah contoh lain bagi surat berharga. Umumnya mereka dibeli untuk tujuan spekulasi atau untuk lindung nilai investasi.
Efek ini mendapatkan nilainya berasal dari harga aset-aset yang mendasari seperti saham, obligasi, komoditas atau mata uang. Sehingga, ketika aset yang mendasari berfluktuasi harganya, financial derivatif juga akan bergerak mengikuti.
Collateralized debt obligations (CDOs) dan Credit default swaps adalah contoh financial derivatif. Contoh lainnya adalah forwards, futures, mortgage-backed securities (MBS) dan options.
Umumnya, derivatif diperdagangkan secara over-the-counter. Namun, beberapa mungkin juga diperdagangkan di bursa. Selain itu, kontrak derivatif mungkin diselesaikan secara tunai. Atau beberapa mungkin memerlukan penyerahan fisik, seperti komoditas.