Contents
Apa itu: Rantai nilai (value chain) adalah berbagai aktivitas di dalam sebuah bisnis, saling mendukung dan berkontribusi dalam menciptakan nilai bagi pelanggan. Konsep ini menyediakan sebuah kerangka kerja untuk memvisualisasikan di area mana perusahaan bisa menambahkan nilai dan bagaimana melakukannya. Jika sukses, itu bisa mengarah pada keuntungan yang lebih tinggi. Perusahaan bisa meningkatkan nilai yang dirasakan dan mengurangi konsumsi biaya yang terlibat.
Memuaskan pelanggan memerlukan dan melibatkan aktivitas penting. Misalnya, perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen di pasar target. Mereka kemudian mengembangkan bauran pemasaran yang sesuai.
Berikutnya, perusahaan memesan dan membeli input dari pemasok. Mereka kemudian mengirimkannya ke gudang dan memprosesnya di pabrik. Setelah selesai, berikutnya, mereka mengirimkannya ke pelanggan.
Kemudian, pekerjaan tidak sampai selesai di situ. Perusahaan juga harus memastikan pelanggan mereka puas dan memperoleh manfaat yang mereka niatkan ketika pelanggan telah menyerahkan uang dan mendapatkan produk. Misalnya, mereka menyediakan layanan purna jual untuk memungkinkan pelanggan mendapatkan manfaat yang mereka inginkan. Atau, perusahaan menyediakan saluran keluhan pelanggan.
Aktivitas-aktivitas tersebut mempengaruhi nilai yang dirasakan pelanggan seperti kualitas dan waktu pengiriman. Di samping itu, mereka juga mengkonsumsi biaya.
Sehingga, dengan mengidentifikasi rantai nilai yang terlibat, perusahaan bisa fokus pada upaya penciptaan nilai di setiap area. Jika berhasil, mereka tidak hanya bisa memberikan produk atau layanan yang berharga ke pasar mereka. Tapi, mereka juga bisa menghemat biaya.
Kesimpulannya, aktivitas dalam rantai nilai berkontribusi untuk menambah nilai lebih. Perusahaan bisa memaksimalkan keuntungan dengan menciptakan nilai di setiap aktivitas. Itu memungkinkan mereka untuk memperoleh keunggulan kompetitif dan mempertahankannya dari waktu ke waktu.
Mengapa rantai nilai penting?
Rantai nilai menyediakan sebuah kerangka kerja untuk mengembangkan strategi penciptaan nilai dalam operasi perusahaan. Dua alasan mengapa menganalisisnya penting bagi perusahaan.
Pertama, perusahan bisa lebih fokus pada area kunci di mana penciptaan nilai bisa dimaksimalkan. Itu mungkin terkait dengan menciptakan nilai tambah ke pelanggan, membuat proses lebih efisien dan efektif, dan menghemat konsumsi sumber daya.
Kedua, perusahaan bisa terus menciptakan uang dalam jangka panjang. Aktivitas di sepanjang rantai nilai berkontribusi terhadap kepuasan pelanggan, apakah itu secara langsung atau tidak langsung. Sehingga, dengan terus memeriksa penciptaan nilai di sepanjang rantai nilai, mereka bisa membuat pelanggan puas dan loyal. Kesuksesan dalam melakukannya mengarah pada hubungan yang kuat dan menguntungkan dengan pelanggan.
Memfokuskan di area mana dan bagaimana perusahaan bisa menciptakan nilai
Michael Porter mengajukan sebuah konsep rantai nilai untuk mengidentifikasi di area mana perusahaan dapat menciptakan nilai. Menurutnya, setiap perusahaan merupakan sintesis dari berbagai kegiatan yang saling terkait, mulai dari mendesain, memproduksi, memasarkan, menyampaikan, hingga mendukung produk.
Kegiatan-kegiatan tersebut berkontribusi secara berbeda dalam menciptakan nilai. Beberapa berkontribusi langsung terhadap penciptaan nilai. Sedangkan, yang lain mendukung operasi agar bekerja secara efisien dan efektif. Dan, secara garis besar, mereka semua berkontribusi terhadap kepuasan pelanggan.
Porter kemudian membagi aktivitas-aktivitas tersebut menjadi dua kategori:
- Aktivitas utama
- Aktivitas pendukung
Aktivitas utama mencakup lima subkategori. Sedangkan, aktivitas pendukung terdiri dari empat subkategori.
Masing-masing kategori berkontribusi untuk menciptakan nilai tambahan sekaligus juga menimbulkan biaya. Oleh karena itu, perusahaan perlu memeriksa mereka secara mendalam untuk menciptakan nilai ekonomi di masing-masing kegiatan. Maksud saya, mereka bisa menambahkan nilai, mengurangi biaya atau, yang paling ideal, mengkombinasikan keduanya.
Jika perusahaan memaksimalkan selisih antara nilai tambah yang diciptakan dan biaya yang terlibat, mereka menciptakan nilai yang tinggi. Kemudian, karena nilai dimaksimalkan dan biaya diminimalkan, perusahaan bisa memperoleh keuntungan maksimal dan keunggulan kompetitif.
Mempertahankan loyalitas dengan terus menciptakan nilai yang unggul
Menciptakan nilai pada dasarnya bertujuan agar pelanggan loyal. Mereka terus membeli dan lebih memilih produk anda. Sehingga, dengan membuat mereka loyal, uang terus mengalir ke perusahaan anda.
Tapi, di sisi lain, perusahaan anda juga harus bersaing dengan perusahaan lain untuk memuaskan konsumen. Sehingga, apakah anda berhasil membuat mereka loyal atau tidak, itu tidak hanya tergantung pada strategi bersaing anda. Tapi, itu juga tergantung pada strategi bersaing pesaing.
Karena alasan tersebut, kesuksesan dan keunggulan kompetitif anda sekarang tidak menjamin untuk terus memperolehnya di masa depan. Sehingga, anda harus memastikan nilai yang anda ciptakan lebih unggul. Dan, anda mempertahankannya dari waktu ke waktu. Itu menjadi prasyarat agar keunggulan kompetitif yang ada bisa berkesinambungan.
Itu membutuhkan anda untuk memonitor nilai yang anda ciptakan agar tetap relevan dengan apa yang pelanggan anda cari. Jika sukses melakukannya dari waktu ke waktu, pelanggan anda akan loyal ke perusahaan. Itu bisa menghasilkan hubungan kuat dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Bagaimana cara kerja rantai nilai?
Mari kita gunakan pendekatan rantai nilai Porter. Dia membagi aktivitas bisnis menjadi dua kategori:
- Aktivitas utama
- Aktivitas pendukung
Aktivitas utama
Aktivitas utama mencakup:
- Logistik masuk (inbound logistics) terkait dengan membawa bahan ke dalam bisnis, termasuk bertanggung jawab atas pergudangan, aliran barang dan informasi yang terkait.
- Operasi mencakup aktivitas terkait dengan memproses dan mengkonversi bahan dan input lainnya menjadi output.
- Logistik keluar (outbound logistics) membawa output ke saluran distribusi atau mengirimkannya ke pelanggan, termasuk menangani pergudangan, aliran barang dan informasi terkait.
- Pemasaran dan penjualan terlibat dalam menciptakan, mengomunikasikan, dan menyampaikan penawaran perusahaan, termasuk menangani riset pasar, penargetan pasar, penetapan harga, promosi, dan hubungan pelanggan.
- Layanan mencakup semua aktivitas untuk mendukung pelanggan mendapatkan kepuasan setelah membeli produk seperti layanan purna jual, pemeliharaan, perbaikan, dan layanan pelanggan lainya.
Aktivitas pendukung
Aktivitas pendukung mencakup:
- Pengadaan terlibat dalam keputusan pembelian dan perolehan barang, jasa atau pekerjaan dari sumber eksternal.
- Infrastruktur mencakup kegiatan fungsional seperti legal, akuntansi, dan manajemen umum, yang mana tidak terlibat dalam menangani secara langsung aliran produk di dalam perusahaan.
- Teknologi bertanggung jawab terhadap teknologi dan aliran informasi di dalam perusahaaan, seperti sistem informasi, otomasi, teknologi produksi dan perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan.
- Manajemen sumber daya manusia terlibat dalam perencanaan, perekrutan, pelatihan, pengembangan, kompensasi sumber daya manusia di dalam perusahaan, termasuk bertanggung jawab atas hubungan industrial dan pemberhentian pegawai.
Menciptakan nilai di masing-masing aktivitas
Di setiap aktivitas dalam rantai nilai, perusahaan bisa memfokuskan upaya penciptaan nilai. Pertama, itu bisa dengan menambah nilai. Itu berkontribusi untuk menciptakan kepuasan pelanggan, membuat mereka loyal atau bersedia membayar harga yang tinggi. Kedua, perusahaan juga bisa membangun proses atau aktivitas yang efisien dan efektif. Itu menghemat sumber daya, menurunkan biaya yang terlibat. Keduanya bisa berkontribusi menciptakan nilai ekonomi bagi perusahaan.
Katakanlah, perusahaan anda berusaha untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Banyak cara untuk melakukannya, contohnya dengan:
- Meningkatkan kualitas produk.
- Memastikan pengiriman sesuai jadwal dan spesifikasi.
- Mengadopsi sistem produksi kustomisasi, memungkinkan produk sesuai dengan selerah konsumen.
- Memberikan layanan purna jual yang unggul.
- Menawarkan fitur tambahan.
- Memberikan layanan yang ramah dan tulus melalui sumber daya manusia yang unggul.
- Meningkatkan kualitas.
- Menawarkan kenyamanan ketika pelanggan membeli.
- Memastikan ketersediaan ketika konsumen membutuhkan.
Alternatif-alternatif di atas membuat konsumen senang dengan penawaran perusahaan. Dan, untuk melakukannya, itu membutuhkan aktivitas di sepanjang rantai nilai perusahaan anda untuk bersinergi.
Contoh kasus: rantai pasokan unggul Walmart
Sekarang, ambil Walmart sebagai contoh. Perusahaan adalah raksasa ritel di dunia dengan pendapatan terbesar di dunia dengan pendapatan US$$559,1 miliar pada tahun 2020 dan memiliki 2,3 juta karyawan.
Walmart bisa memperoleh bisa memperoleh keunggulan kompetitif dan mengambil posisi kepemimpinan pasar di bisnis ritel melalui sistem rantai pasokan yang efektif dan efisien. Itu memungkinkan perusahaan menurunkan struktur biaya dan menawarkan harga rendah setiap hari kepada pelanggan mereka. Bagaimana perusahaan melakukannya, mari kita fokus pada aktivitas logistiknya.
Pertama adalah dalam aktivitas pengadaan. Walmart bekerja secara langsung dengan produsen. Itu memangkas biaya dengan mengurangi pihak yang terlibat.
Coba bayangkan jika Walmart membeli dari pihak ketiga seperti perantara – bukan produsen asli. Perusahaan mungkin harus membeli pada harga yang lebih mahal. Perantara tersebut membutuhkan uang dengan mengenakan margin keuntungan (markup). Jadi, dengan membeli langsung dari produsen, Walmart tidak menanggung markup tersebut.
Kedua adalah dalam aktivitas logistik. Walmart membangun jaringan logistik yang unggul. Teknologi informasi perusahaan memfasilitasi informasi yang efisien antara persediaan perusahaan dengan pemasok. Itu memungkinkan barang tersedia ketika mereka dibutuhkan pelanggan.
Walmart juga merampingkan proses logistik melalui cross-dockingnya. Perusahan tidak melibatkan penyimpanan tambahan untuk memindahkan barang. Tapi, perusahan mengandalkan bongkar muat antar trailer dengan memindahkan dari trailer truk ke truk semi trailer. Itu menghemat biaya karena perusahaan tidak harus menanggung biaya penyimpanan. Selain itu, barang dapat dengan segera dikirim ke tempat tujuan.
Bacaan selanjutnya
- Rantai Nilai: Definisi, Pentingnya dan Cara Kerja
- Analisis Rantai Nilai: Bagaimana Melakukannya?