Contents
Strategic alliance atau aliansi strategis adalah kerjasama menguntungkan antara dua atau lebih perusahaan untuk membangun kekuatan dan keahlian untuk mencapai tujuan tertentu. Masing-masing perusahaan memiliki kompetensi inti yang saling melengkapi, sehingga secara bersama-sama mengeksploitasi rantai nilai. Aliansi melibatkan berbagi pengetahuan, sumber daya, dan kemampuan dengan maksud mengembangkan proses, produk, atau layanan. Tidak seperti bentuk kerjasama yang erat lainnya, kedua entitas bisnis tetap independen di seluruh pengaturan.
Usaha patungan
Beberapa orang seringkali mengaitkan usaha patungan sebagai bentuk aliansi strategis. Tetapi, secara umum, aliansi strategis adalah hubungan bisnis dimana kedua bisnis mengumpulkan kekuatan mereka, berbagi risiko dan mencoba untuk mengintegrasikan fungsi bisnis mereka untuk saling menguntungkan.
Selain itu, berbeda dengan usaha patungan, aliansi strategi relatif kurang formal. Selain itu, seringkali, kerjasama tersebut dirancang untuk bertahan untuk waktu yang terbatas.
Kelebihan dan kekurangan
Sebagai sebuah strategi, aliansi memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses ke pasar, bertukar teknologi, mendapatkan keterampilan teknis baru, meningkatkan posisi persaingan bisnis, dan berbagi biaya. Mereka mudah dibentuk dan dibubarkan.
Strategi ini, sangat menarik bagi bisnis internasional yang ingin beroperasi di pasar luar negeri yang relatif stabil secara politik, atau di negara-negara berkembang yang memiliki sistem pasar bebas. Aliansi strategis dapat digunakan untuk mengimbangi banyak risiko yang terkait dengan merintis usaha baru di pasar luar negeri.
Terlepas dari keunggulan ini, aliansi juga menimbulkan risiko, terutama bentrokan budaya dengan perusahaan yang berbasis di negara yang berbeda dengan nilai budaya yang berbeda.
Alternatif bagi integrasi vertikal
Aliansi strategis menjadi pengganti integrasi vertikal karena menciptakan kemitraan jangka panjang yang relatif stabil yang memungkinkan kedua perusahaan mendapatkan jenis manfaat yang sama yang dihasilkan dari integrasi vertikal.
Strategi ini juga menghindari biaya birokrasi yang timbul dari inefisiensi manajerial yang muncul ketika perusahaan memiliki pemasok sendiri. Misalnya karena karena kurangnya insentif, atau ketika perusahaan menjadi terkunci ke dalam teknologi lama bahkan ketika teknologi berubah dengan cepat.