Contents
Apa itu: Penilaian rekan sejawat atau penilaian sejawat (peer appraisal) adalah program penilaian melibatkan rekan kerja di level dan divisi atau tim yang sama. Itu mengecualikan atasan atau manajer sebagai penilai. Metode ini berusaha untuk memberikan penilaian yang objektif dengan melibatkan lebih banyak orang. Selain itu, itu penting untuk membangun umpan balik yang konstruktif, kepercayaan dan sinergi dalam tim untuk mencapai tujuan bersama. Tapi, seperti metode penilaian lainnya, itu juga mengandung kelemahan seperti polarisasi opini.
Mengapa penting penilaian rekan sejawat penting?
Penilaian sejawat mirip dengan penilaian 360 derajat. Keduanya melibatkan lebih banyak orang untuk mengevaluasi kinerja. Tapi, yang pertama melibatkan lebih sedikit individu, yakni hanya rekan di sekitar mereka. Mereka berada pada jabatan yang sama dalam satu divisi atau departemen dan tidak melibatkan manajer atau atasan.
Berbeda dari metode penilaian diri (self-appraisal method), metode ini berusaha mengevaluasi kinerja karyawan seobjektif mungkin dengan melibatkan beberapa rekan mereka. Selain itu, karena berada pada level yang sama, mereka bisa lebih terbuka untuk mengungkapkan penilaian satu sama lain.
Kemudian, penilaian sejawat seharusnya bisa mengurangi bias seperti dalam penilaian satu-ke-satu. Yang terakhir dilakukan oleh manajer terhadap bawahannya. Hasilnya mungkin lebih subyektif karena itu tergantung pada bagaimana manajer tersebut mempersepsikan anak buahnya.
Mengungkapkan keterampilan interpersonal karyawan adalah alasan lain mengapa metode ini penting. Rekan kerja bisa menilai secara lebih baik daripada manajer karena saling berkolaborasi sehari-hari. Misalnya, mereka bisa menilai seberapa baik rekan mereka dalam bekerja sama selama ini. Apakah itu perlu dipertahankan atau sebaliknya, perlu diperbaiki.
Umpan balik antar sesama karyawan menjadi input penting untuk membangun hubungan dan sinergi di antara mereka. Mereka menganggap umpan balik dari rekan adalah untuk tujuan konstruktif dan demi kepentingan bersama. Sebagai hasilnya, kepercayaan antar mereka menguat.
Bagaimana penilaian rekan sejawat dijalankan?
Rekan dalam satu divisi mengevaluasi sejauh mana rekan mereka berkinerja dan mencapai target yang ditetapkan. Bagaimana itu dilakukan, itu bisa bervariasi antar perusahaan.
Misalnya, karyawan anda mengisi formulir key performance indicator untuk mengisi metrik-metrik yang dapat diukur, terutama yang terkait dengan target inti masing-masing individu. Kemudian, rekan-rekan mereka memberikan feedback atas hasilnya.
Dalam pendekatan lain, rekan kerja juga berkesempatan untuk menilai metrik lainnya. Mereka mengevaluasi aspek-aspek yang dapat diamati, yang mana bukan target inti untuk masing-masing individu.
Atau karyawan anda menilai rekan kerja mereka pada metrik kinerja bersama, yang mana sama untuk setiap individu. Pendekatan ini biasanya untuk program pengembangan karyawan alih-alih penilaian untuk menentukan gaji atau promosi.
Apa kelebihan penilaian rekan sejawat?
Penilaian yang lebih objektif dan adil adalah keuntungan utama metode penilaian rekan sejawat. Melibatkan lebih banyak orang seharusnya mengurangi subyektifitas sebagaimana dalam metode penilaian tradisional dan self-appraisal.
Selain itu, metode ini bisa mengapresiasi dan mengakui karyawan baik yang mana mungkin luput dari perhatian manajemen. Atau, dalam kasus lain, itu mengungkapkan bakat terpendam.
Keuntungan lain penilaian sejawat adalah:
Lebih komprehensif. Penilaian sejawat memberikan informasi yang lebih luas tentang bagaimana seorang karyawan berkinerja dan bekerjasama di dalam tim. Itu bisa mengungkapkan apa saja yang dibutuhkan rekan kerja dari karyawan tersebut. Karena berinteraksi sehari-hari, rekan kerja seharusnya lebih tahu daripada manajer mereka.
Keterampilan interpersonal. Metode ini memberikan wawasan lengkap tentang bagaimana karyawan berinteraksi dan bagaimana kemampuan interpersonal masing-masing. Sehingga, manajemen bisa mengembangkan program yang sesuai untuk membangun tim yang tangguh dan bersinergi.
Refleksi diri. Seringkali, karyawan melebihkan-lebihkan kemampuan pribadi ketika mengevaluasi diri sendiri. Dan, mereka tidak menyadari apa yang kurang atau apa yang salah dari perspektif orang lain. Sehingga, metode ini mengatasi masalah semacam itu dan memungkinkan karyawan lebih memahami kekurangan mereka, yang mana selama ini tidak disadari.
Perbaikan diri. Karena penilaian datang dari dalam satu tim, itu memacu masing-masing untuk bekerja lebih keras, bertujuan untuk mengesankan rekan-rekan mereka. Itu mengarah pada kompetisi untuk memperbaiki diri.
Sinergi. Umpan balik konstruktif penting untuk membangun kepercayaan dan kolaborasi yang lebih baik antar anggota tim. Mereka saling mengkritik yang kurang berkinerja baik dan mengapresiasi yang berkinerja baik. Dan, mereka memahami kritikan dari teman setim adalah untuk kebaikan bersama, bukan untuk menjatuhkan.
Apa kekurangan penilaian rekan sejawat?
Pendapat yang terpolarisasi adalah satu kelemahan dari penilaian sejawat. Misalnya, sebuah departemen memiliki banyak karyawan. Beberapa karyawan mungkin membentuk kelompok kecil dan cenderung loyal pada anggota tersebut tapi tidak ke yang lain. Kemudian, mereka mungkin mengambil lebih banyak kritik untuk menjatuhkan karyawan non-anggota yang tidak mereka suka dengan fokus pada kelemahan ketika memberikan umpan balik.
Demotivasi. Bagi beberapa karyawan, evaluasi negatif menjadi pendorong untuk memperbaiki diri. Tapi, yang lain mungkin sebaliknya. Mental mereka jatuh karena mendapat evaluasi yang negatif, yang mana mungkin lebih diakibatkan karena politik kantor atau pendapat yang terpolarisasi.
Pekerjaan ekstra. Evaluasi menambah beban kerja karena prosesnya memakan waktu. Beban kerja semakin berat jika evaluasi melibatkan lebih banyak karyawan. Sehingga, pada gilirannya, itu menghambat tugas rutin mereka.
Ketidakharmonisan. Penilaian buruk bisa merenggangkan hubungan rekan kerja. Itu bisa sangat terasa jika penilaian dilakukan secara terbuka, tidak secara anonim. Sebagai akibatnya, itu mengarah pada ketidakharmonisan.
Karena alasan tersebut, penilaian ini biasanya dilakukan anonim. Selain itu, mengadopsi metode ini juga membutuhkan pemahaman bersama dan mendorong mereka untuk memberikan umpan balik yang konstruktif, bukan sebaliknya.
Bacaan selanjutnya
- Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan
- Penilaian Diri: Cara Kerja, Kelebihan, Kelemahan
- Penilaian Karyawan: Jenis, Manfaat dan Kekurangan
- Penilaian Rekan Sejawat: Pentingnya, Kelebihan dan Kelemahan
- Penilaian Satu-ke-Satu: Cara Kerja, Keuntungan, Kelemahan