Contents
Beberapa orang tidak memulai bisnis karena tidak tahu bagaimana memulainya atau bahkan bingung mencari ide bisnis. Mereka lebih suka bekerja di sebuah perusahaan mapan daripada mencari peluang bisnis dan memulainya, yang mana penuh dengan ketidakpastian.
Yang lain mungkin memiliki ide tapi terlambat untuk merealisasikannya. Orang lain kemudian bergerak selangkah lebih maju dan merealisasikannya.
Atau, mereka memiliki beberapa ide tapi tidak tahu mana yang layak untuk dijalankan. Mereka belum mampu mengidentifikasi peluang pasar yang tepat, yang mana menjanjikan permintaan yang cukup untuk menghasilkan keuntungan.
Dari mana sumber ide bisnis berasal? Itu dapat berasal dari:
- Keterampilan atau hobi sendiri
- Pengalaman atau permasalahan pribadi dan orang lain
- Pengalaman kerja sebelumnya
- Konferensi dan pameran
- Riset pasar
Keterampilan atau hobi sendiri
Keterampilan atau hobi adalah sumber untuk menghasilkan uang. Anda dapat memonetisasinya melalui beberapa cara. Misalnya, anda memiliki sertifikasi atau ahli dalam bidang keuangan. Anda bisa memanfaatkan website untuk menawarkan beragam solusi bagi orang lain seperti jasa konsultasi, panduan untuk membuat model keuangan, atau kursus keuangan.
Tapi, anda juga harus hati-hati karena seringkali pengalaman anda bias. Ide bisnis anda mungkin terlihat menjanjikan karena anda menemukan anda melihat banyak orang memiliki hobi atau keterampilan seperti anda. Tapi, itu mungkin tidak layak secara komersial karena, misalnya, bisnis yang lebih mapan telah menggarap ide bisnis anda. Jadi, anda harus menyaringnya, apakah itu layak ataukah tidak.
Pengalaman atau permasalahan pribadi dan orang lain
Permasalahan atau pengalaman masa lalu tidak hanya menjadi pelajaran tapi mungkin juga membuka peluang untuk ide bisnis baru. Pengusaha seringkali selangkah lebih maju karena mereka memonetisasi solusi untuk permasalahan dari banyak orang. Dengan kata lain, mereka menganggap permasalahan orang lain adalah peluang bisnis. Di situ, mereka dapat menawarkan solusi dan mendirikan bisnis baru.
Pengusaha mengidentifikasi berbagai permasalahan di sekitar mereka. Misalnya, mereka melihat banyak orang menghabiskan waktu dan biaya untuk berkunjung ke toko hanya untuk memilih produk dan membandingkan harga. Kemudian, mereka hadir dan meluncurkan website perbandingan produk atau situs e-commerce, di mana konsumen dapat dengan mudah membandingkan berbagai produk, baik terkait dengan kualitas, harga maupun spesifikasi.
Pengalaman kerja sebelumnya
Ketika anda bekerja, anda dapat menemukan berbagai peluang bisnis. Misalnya, itu bisa dengan memonetisasi keahlian yang anda dapatkan selama bekerja. Atau, anda dapat mengamati berbagai problem yang dihadapi mantan perusahaan anda dan menemukan solusi. Katakanlah, perusahaan anda mengalami masalah dalam merekrut talenta baru. Anda mungkin memiliki ide untuk membuat aplikasi atau website untuk menghubungkan antara pelamar kerja dan pemberi kerja.
Lebih lanjut, pengalaman kerja merupakan sumber yang baik untuk memulai usaha. Anda memiliki wawasan yang lebih baik tentang kebutuhan dan keinginan konsumen. Anda juga memiliki pengetahuan tentang potensi pasar, persaingan, saluran distribusi, dan pemasok, yang mana berguna untuk memulai bisnis baru dengan sukses.
Selain itu, ide bisnis dari pengalaman kerja sebelumnya juga memungkinkan anda menghemat uang. Anda membutuhkan lebih sedikit riset awal daripada ketika anda memulai bisnis baru di mana anda tidak memiliki pengetahuan sebelumnya.
Konferensi dan pameran
Menghadiri acara pameran, konferensi atau pameran dagang adalah tempat bagus untuk membuka wawasan dan menemukan peluang bisnis. Di sana, anda juga dapat mengembangkan jaringan, menemui orang-orang yang sukses atau pemilik usaha. Misalnya, di sana, anda mungkin menemukan pemilik waralaba menawarkan anda peluang untuk membuka gerai waralaba di lingkungan anda.
Riset pasar anggaran kecil
Internet membuka banyak peluang bisnis. Anda dapat berselancar untuk menemukan berbagai ide bisnis. Misalnya, Anda melakukan riset kecil untuk mengetahui kesenjangan yang ada di pasar lokal. Anda melihat kesempatan untuk mengisinya secara menguntungkan. Dari situ, anda dapat merencanakan bagaimana mengisi kesenjangan tersebut.
Atau, anda mungkin juga tertarik untuk mengadopsi model bisnis di luar negeri ke pasar lokal anda. Itu juga adalah alternatif yang murah untuk menghasilkan ide.
- Beberapa pengusaha pemula di negara berkembang mengadopsi model bisnis di negara maju dan mengaplikasikannya di negara mereka. Meski cara kerja bisnis mereka berbeda namun konsep bisnis mereka relatif mirip. Contohnya adalah Gojek di Indonesia, yang mana meniru model bisnis Uber di Amerika Serikat.
Cara lainnya adalah dengan membaca laporan riset pasar. Di situ, peneliti mungkin mengungkap berbagai peluang bisnis untuk digarap dan beserta potensi pasarnya. Misalnya, beberapa survei mengungkapkan berbagai kendala yang dihadapi oleh banyak orang, yang mana dapat membuka wawasan untuk bisnis baru, meski informasinya mungkin tersirat.