Contents
Apa itu: Sasaran operasional (operational objectives) merujuk pada sesuatu yang kita tuju atau targetkan melalui fungsi operasional. Mereka adalah sasaran spesifik untuk departemen operasional, yang mana tidak hanya selaras dengan sasaran di fungsi bisnis lainnya tapi juga mengejawantahkan sasaran di level di atasnya, sasaran bisnis.
Sasaran operasional bisa terkait dengan biaya, kualitas, nilai tambah, fleksibilitas, dan agilitas. Sebuah perusahaan mungkin memiliki lebih dari satu sasaran.
Sasaran menjadi penting untuk kita tetapkan untuk mengevaluasi dan terus memperbaiki efisiensi dan efektifitas dalam rantai produksi, mulai bahan baku dikirim ke pabrik hingga produk dikirim ke pelanggan.
Menetapkan sasaran yang efektif mengharuskan kita untuk mempertimbangkan kriteria “SMART”. Mereka harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan berbatas waktu.
Mengapa bisnis menetapkan tujuan operasional?
Mengapa bisnis menetapkan sasaran operasional? Ada beberapa jawaban untuk itu. Dan mereka melandasi mengapa sasaran operasional penting. Pertama, sasaran membantu pengambilan keputusan. Kita bisa lebih fokus pada apa yang harus kita lakukan dan putuskan. Sasaran memberi kita arah yang akan kita ambil.
Kedua, memiliki sasaran juga bisa memotivasi tim dan karyawan di departemen operasional. Mereka memiliki target dan arah untuk dituju. Itu mendorong mereka untuk bekerja lebih keras dan mengerahkan kemampuan terbaik mereka.
Ketiga, kita bisa menggunakan sasaran untuk mengukur kemajuan. Dengan memiliki target, kita bisa memahami kemajuan kita dalam mencapainya. Apakah kita sukses? Dan seberapa cepat kita mencapainya? Atau, sebaliknya Apakah kita gagal? Dan mengapa itu terjadi?
Kesuksesan mendorong kita untuk merencanakan sasaran lainnya. Sedangkan, kegagalan mengharuskan kita untuk mengambil langkah perbaikan. Sehingga, secara keseluruhan, kita terus mengambil langkah positif di area operasional untuk mendukung keunggulan kompetitif.
Apa perbedaan antara sasaran operasional dengan sasaran strategis?
Sasaran operasional adalah apa yang ingin kita capai di area operasional. Mereka adalah sasaran jangka pendek untuk membawa perusahaan lebih dekat ke sasaran bisnis. Mereka juga berbeda dengan tujuan strategis, yang mana mewakili tujuan jangka panjang di tingkat korporasi.
Untuk sampai pada sasaran operasional, kita memecah sasaran bisnis ke masing-masing departemen. Kita menetapkan sasaran untuk departemen pemasaran, sumber daya manusia, keuangan dan operasional. Sehingga, kita bisa mencapai sasaran bisnis hanya jika sasaran operasional terpenuhi.
Oleh karena itu, sasaran operasional harus relevan dengan sasaran yang lebih tinggi, yakni sasaran bisnis. Mereka mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan.
Selain itu, mereka juga harus melengkapi sasaran di fungsi bisnis lainnya. Misalnya, kita menargetkan departemen pemasaran untuk menurunkan keluhan pelanggan. Sasaran tersebut juga memerlukan dukungan di area operasional.
Katakanlah kita menargetkan zero defect untuk mengurangi keluhan. Tanpa dukungan operasional yang selaras, keluhan mungkin terus muncul. Dan departemen pemasaran tidak bisa mengatasi itu karena keluhan terjadi karena produk yang buruk dari proses produksi yang buruk.
Apakah sasaran operasional sama antar perusahaan?
Mana sasaran yang paling vital untuk dicapai mungkin berbeda antar perusahaan. Misalnya, mereka tergantung pada strategi bersaing perusahaan. Di bawah strategi diferensiasi, sasaran operasional mungkin lebih fokus pada kualitas dan keunikan produk daripada biaya. Sebaliknya, mencapai biaya yang lebih rendah daripada rata-rata pesaing menjadi sasaran utama di bawah strategi kepemimpinan biaya.
Namun demikian, biaya bukan berarti tidak penting di bawah strategi diferensiasi. Strategi diferensiasi juga membutuhkan perusahaan untuk mencapai biaya yang lebih rendah dari waktu ke waktu. Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan keuntungan. Meskipun demikian, biaya bukan fokus utama dalam membangun keunggulan kompetitif, melainkan keunikan produk.
Ambil contoh Apple. Perusahaan menawarkan keunikan dan menetapkan harga premium untuk produk mereka. Meskipun demikian, perang dagang antara China dan Amerika Serikat di bawah Trump telah meningkatkan tarif, membuat harga ritel mereka terlalu mahal di pasar AS karena perusahaan tersebut merakit iPhone di China. Situasi tersebut memaksa perusahaan untuk menurunkan biaya untuk menyerap kenaikan tarif.
Begitu juga, kualitas bukan berarti tidak penting di bawah kepemimpinan biaya. Perusahaan mengembangkan keunggulan biaya dengan mencapai struktur biaya yang lebih rendah daripada rata-rata pesaing. Namun demikian, mereka juga berusaha untuk menghasilkan produk yang berkualitas standar, sama seperti pesaing mereka. Jika mereka mengorbankan kualitas, harga murah tidak menjamin untuk menarik pelanggan untuk membeli.
Apa contoh sasaran operasional?
Biaya dan kualitas mungkin menjadi sasaran operasional yang utama. Seperti yang disebutkan sebelumnya, biaya menjadi esensial di bawah strategi kepemimpinan biaya. Sedangkan, kualitas esensial di bawah strategi diferensiasi.
Selain kedua aspek, sasaran operasional lain mungkin mencakup:
- Kecepatan respon
- Fleksibilitas
- Tujuan lingkungan
- Nilai tambah
Agilitas atau kecepatan respon. Konsumen senang jika mereka bisa mendapatkan produk segera ketika mereka membutuhkan. Oleh karena itu, ini mengharuskan perusahaan untuk memangkas waktu di sepanjang rantai produksi.
Selain penting untuk memuaskan pelanggan, kecepatan respon juga berkontribusi pada penurunan biaya. Misalnya, biaya persediaan turun karena barang lebih cepat kita kirimkan ke pelanggan.
Fleksibilitas. Perusahaan adaptif dengan perubahan dalam permintaan. Mereka merespon secara efektif terhadap kenaikan atau penurunan permintaan yang tidak terduga. Di satu sisi, mereka bisa menghemat biaya yang terkait dengan penumpukan persediaan selama penurunan permintaan. Di sisi lain, mereka bisa mengoptimalkan penjualan selama lonjakan permintaan yang tidak terduga.
Fleksibilitas tidak hanya terkait dengan volume produksi. Tapi, itu mungkin juga terkait dengan kemampuan perusahaan untuk mengadaptasi atau memodifikasi rangkaian produk untuk memenuhi persyaratan pelanggan.
Tujuan lingkungan. Aspek ini semakin penting hari ini karena konsumen semakin peduli terhadap lingkungan. Nilai-nilai pribadi mendorong mereka enggan berurusan dengan perusahaan yang tidak ramah lingkungan.
Sehingga, menjadi ramah lingkungan menjadi sasaran yang tidak hanya penting di hari ini tapi juga di masa depan. Ada beberapa sasaran yang mungkin terkait ini. Misalnya, kita menghasilkan lebih sedikit limbah dan polusi. Atau kita mengadopsi proses baru yang lebih hemat energi.
Dan berproduksi secara lebih efisien juga bisa menjadi target lain karena itu meminimalkan bahan baku tanpa mengorbankan output.
Nilai tambah. Sasaran ini membutuhkan kita untuk meningkatkan selisih antara nilai output dengan biaya input.
Sehingga, jika diimplementasikan, itu bisa mengarah pada sasaran biaya, yang mana kita menurunkan biaya sambil mempertahankan kualitas output. Atau kita meningkatkan kualitas sambil mempertahankan biaya.
Dan yang lebih menguntungkan, kita meningkatkan kualitas dengan biaya yang lebih murah. Kualitas yang lebih tinggi membuat produk lebih berharga dan memungkinkan kita menjual pada harga lebih tinggi.
Bagaimana kita menetapkan tujuan operasional?
Ada beberapa langkah untuk menuliskan sasaran operasional. Pertama, kita harus melihat visi dan misi kita dan merealisasikannya melalui tujuan strategis ke ke depan. Keunggulan kompetitif apa yang kita bangun? Apakah kepemimpinan biaya? Atau apakah diferensiasi?
Kedua, kita memecah tujuan strategis tersebut ke dalam menjadi target yang lebih kecil. Sasaran tersebut harus esensial untuk mencapai tujuan strategis. Selain itu, mereka juga harus SMART:
- S – Specific (specifik). Kita harus mendefinisikannya dengan jelas dan pada tingkat sekecil apapun.
- M – Measurable (terukur). Kita bisa mengkuantifikasikan sasaran menjadi metrik tertentu, sehingga, kita bisa mengukur dan memonitor kemajuan kita.
- A – Achievable (dapat dicapai). Sasaran adalah mungkin untuk dicapai menggunakan sumber daya dan kapabilitas terbaik kita.
- R – Relevant (relevan). Sasaran selaras dengan sasaran di departemen lain, mendukung sasaran bisnis dan selaras dengan konteks di mana kita bersaing.
- T – Time-bound (berbatas waktu). Ada tenggat waktu kapan kita harus mencapai sasaran.
Ketiga, setelah mengidentifikasi sasaran, kita perlu mengkomunikasikan ke pemangku kepentingan terkait. Tim di departemen operasional adalah yang pertama. Selain itu, kita juga perlu mengkomunikasikan ke departemen lain untuk sinergi dan kolaborasi mereka.
Keempat, kita membuat langkah-langkah untuk menindaklanjuti sasaran. Memecah sasaran ke dalam indikator yang lebih kecil dan periode yang lebih pendek, misalnya sebulan, bisa menjadi cara baik. Kita kemudian memilih metrik tertentu untuk mengukur kemajuan dan menetapkan tenggat waktu yang konkret.