• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Keuangan
Home › Keuangan › Investasi

Aset Pajak Tangguhan: Definisi & Contoh

August 6, 2019 · Ahmad Nasrudin

Aset Pajak Tangguhan Definisi Contoh

Contents

  • Bagaimana cara kerja aset pajak tangguhan
  • BACAAN SELANJUTNYA

Apa itu: Aset pajak tangguhan (deferred tax asset) mewakili aliran masuk manfaat ekonomi masa depan terkait pajak. Itu pada akhirnya kembali ke bisnis dalam bentuk pajak relief, mengurangi laba kena pajak (taxable income) di masa depan.

Misalnya, perusahaan membayar pajak lebih awal, sebelum jatuh tempo. Itu mirip dengan beban ditangguhkan (deferred expense), di mana perusahaan telah membayar pemasok untuk pengiriman barang atau penyediaan jasa di masa depan. Perusahaan tidak perlu mengeluarkan kas untuk mendapatkan input dan untuk aset pajak tangguhan, itu berarti perusahaan akan membayar lebih sedikit.  Demikian juga dengan pajak, perusahaan akan menikmati manfaatnya di masa depan, tanpa harus mengeluarkan kas.

Jadi, jika Anda membandingkan dua perusahaan yang identik, perusahaan dengan aset pajak tangguhan lebih menarik karena dapat membayar pajak yang relatif lebih sedikit di masa depan. 

Bagaimana cara kerja aset pajak tangguhan

Aset pajak tangguhan ada pada bagian aset di laporan keuangan, menunjukkan ada manfaat masa depan yang perusahaan akan peroleh.

Aset pajak tangguhan muncul karena perusahaan membayar pajak terlalu banyak. Maksud saya, perusahaan membayar ke otoritas lebih tinggi dari yang tersaji dalam dalam laporan laba rugi. Atau, otoritas pajak mengakui pendapatan atau beban pada waktu yang berbeda dengan standar akuntansi yang perusahaan gunakan dalam pelaporan keuangan. Atau, perusahaan membayar pajak sebelum tanggal jatuh tempo (pajak dibayar dimuka).

Beberapa transaksi yang dapat memunculkan aset pajak tangguhan adalah piutang yang tidak tertagih (uncollectible accounts receivable), jaminan (warranty), sewa (lease), persediaan dan kerugian operasi bersih (net operating losses).

Pelaporannya dalam laporan keuangan

Perusahaan tidak melaporkan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan secara terpisah. Melainkan, menggabungkan keduanya menjadi jumlah bersih (net value). Jadi, anda tidak akan menjumpai kedua akun pada satu neraca.

Nilai bersih masuk dalam bagian aset  jika aset pajak tangguhan melebihi liabilitas pajak tangguhan. Atau, itu sebagai liabilitas jika liabilitas pajak tangguhan melebihi aset pajak tangguhan.

Aset pajak tangguhan bisa sebagai aset lancar atau tidak lancar. 

Contoh sederhana untuk menghitung aset pajak tangguhan

Misalnya, sebuah perusahaan memperoleh pendapatan dari penjualan sebesar IDR1.000. Perusahaan memperkirakan rata-rata klaim garansi adalah sekitar 2% dari total penjualan. Pada tahun pelaporan, perusahaan tidak menerima klaim. Dalam laporan laba rugi, perusahaan akan melaporkan penjualan dan beban garansi tersebut sebagai berikut:

 Nilai
Pendapatan1.000
Beban garansi20 (2% x 1.000)
Laba sebelum pajak980
Beban pajak penghasilan196 (20% x 980)
Laba setelah pajak784

Berdasarkan prinsip pencocokan (matching principle), perusahaan mengakui beban garansi (warranty expense) pada periode yang sama dengan transaksi penjualan. Karena itu, perusahaan akan melaporkannya di laporan laba rugi, terlepas apakah ada klaim atau tidak. Hasilnya, pendapatan sebelum pajak adalah sebesar IDR980.

Tapi, untuk pembayaran pajak, perhitungannya sedikit berbeda. Otoritas pajak melarang mengakui beban garansi sebelum itu benar-benar terjadi. Jadi, perusahaan tidak akan melaporkan beban garansi untuk menghitung penghasilan kena pajak.

 Value
Pendapatan1.000
Beban garansi0
Penghasilan kena pajak (taxable income)1.000
Utang pajak (tax payable)200 (20% x 1.000)
Laba setelah pajak800

Hasilnya, perusahaan akan membayar IDR200 sebagai pajak ke otoritas. Itu lebih tinggi daripada beban pajak penghasilan (IDR196) di laporan laba rugi. Perusahaan akan mencatat selisihnya IDR4 (IDR200-IDR196) sebagai aset pajak tangguhan di neraca.

BACAAN SELANJUTNYA

  • Eksposur Ekonomi: Konsep, Cara Kerja dan Mitigasi
  • Auditor: Definisi, Jenis dan Tugas
  • Rasio Solvabilitas: Formula, Contoh dan Perhitungannya
  • Rasio Perputaran Persediaan: Formula, Perhitungan dan Cara Membacanya
  • Laba Kotor: Rumus, Pentingnya, Cara Menghitungnya, Batasannya
  • Aset Tidak Lancar: Daftar Contoh & Mengapa Penting
  • Rasio Perputaran Aset: Perhitungan dan Interpretasi
  • Jenis Rasio Keuangan: Analisis dan Interpretasinya
  • Analisis DuPont: Formula, Perhitungan, Dekomposisi, Pro, Kontra

TRENDING

  • Barang Publik: Definisi, Karakteristik, Contoh
  • Penawaran Agregat Jangka Panjang: Kurva Dan Faktor Yang Berpengaruh
  • Penawaran Agregat Jangka Pendek: Kurva dan Faktor Penentu
  • Penawaran Agregat: Jenis, Kurva dan Faktor Penentu
  • Nilai Tukar Tetap: Faktor, Dampak, Keuntungan, Kerugian
  • Neraca Pembayaran: Definisi, Rumus, Komponen, Pentingnya
  • Siklus Bisnis: 4 Fase, Karakteristik dan Efeknya

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh
  • Menyusun dan Memastikan Proposisi Nilai Pelanggan yang Efektif
  • Menciptakan Nilai bagi Karyawan: Kunci Membangun Tenaga Kerja yang Produktif [Dengan Contoh]
  • Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai bagi Pelanggan [Dengan Contoh]
  • Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham dan Investor [Dengan Contoh]

CARI LEBIH BANYAK

KATEGORI

Analisa keuangan Bisnis Ekonomi Investasi Keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Primary Sidebar

TRENDING

  • Barang Publik: Definisi, Karakteristik, Contoh
  • Penawaran Agregat Jangka Panjang: Kurva Dan Faktor Yang Berpengaruh
  • Penawaran Agregat Jangka Pendek: Kurva dan Faktor Penentu

TERBARU

  • Memahami Nilai Pelanggan Seumur Hidup: Pentingnya dan Faktor yang Mempengaruhinya
  • Strategi untuk Meningkatkan Nilai Pelanggan Seumur Hidup
  • Proposisi Nilai Pelanggan: Mengapa Itu Penting + Sebuah Contoh

Copyright © 2025 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami