Contents
Penetapan harga titik dasar atau basing point pricing adalah metode penetapan harga di mana perusahaan menetapkan dua komponen pembentuk harga, harga barang itu sendiri dan biaya pengiriman. Biaya pengiriman didasarkan pada lokasi di mana pelanggan membeli produk dan seberapa jauh pelanggan dari lokasi yang ditentukan sebelumnya (titik dasar).
Komponen pembentuk harga
Strategi basing-point memastikan harga jual ditentukan oleh dua komponen. Pertama, harga dasar untuk produk tersebut. Kedua, biaya pengiriman dari lokasi acuan. Biaya pengiriman dimaksudkan untuk menutupi biaya tambahan pengiriman sesuatu yang sangat berat, besar, dan mahal, seperti semen, baja atau mobil.
Kota-kota tertentu ditunjuk sebagai titik dasar. Semua barang yang dikirim dari titik dasar tertentu dikenakan biaya pengiriman berdasarkan jarak tujuan dari titik dasar. Dengan kata lain, pembeli akhirnya membayar harga pokok ditambah harga pengiriman yang ditetapkan tergantung pada seberapa jauh jarak lokasi pembelian.
Biasanya, titik dasar adalah lokasi yang sama dengan titik produksi atau gudang pengiriman. Biaya pengiriman ditentukan berdasarkan jarak pelanggan dari titik tersebut.
Contoh basing point pricing
Titik dasar untuk perusahaan A ditetapkan di fasilitas produksi di Kota B karena baja perusahaan A diproduksi di sana. Perusahaan E terletak 100 km sebelah barat Kota B. Ketika Perusahaan E membeli baja dari perusahaan A, mereka membayar harga per ton untuk pesanannya plus biaya pengiriman tambahan berdasarkan jarak Perusahaan E dari Kota B.
Pelanggan F terletak hanya 50 mil jauhnya dari kota B, sehingga total harga baja yang dibeli dari perusahaan A akan lebih rendah dari total harga yang Perusahaan E bayarkan. Meski harga dasar produk baja sama, perusahaan E harus menanggung biaya pengiriman yang lebih tinggi daripada perusahaan F karena lokasinya yang lebih jauh.
Alasan adopsi basing point pricing
Perusahaan sering mengadopsi sistem basing-point. Alasannya strategi penetapan harga ini sederhana dan menghemat biaya administrasi. Ini khususnya terjadi ketika perusahaan menetapkan zona harga di mana jarak dan biaya transportasi tidak banyak berbeda.
Selain itu, praktik tersebut dapat diadopsi untuk mencegah masuknya lokasi oleh perusahaan lain yang bersaing. Ini dapat disalahgunakan oleh kartel untuk melindungi pasar lokal dari pesaing yang jauh dan harga titik dasar yang kolusif sulit seringkali dideteksi dengan metode yang diketahui.