Contents
Apa itu: Periklanan (advertising) adalah bentuk komunikasi non-pribadi berbayar yang ditransmisikan melalui berbagai media. Tujuannya adalah untuk menginformasikan, mendidik, atau membujuk audiens untuk mengambil suatu tindakan sehubungan dengan produk, ide, atau jasa yang ditawarkan.
Pengiklan dapat berasal dari perusahaan atau organisasi nirlaba. Selain itu, mereka mungkin adalah asosiasi industri, individu, atau institusi pemerintah.
Karakteristik periklanan
Komunikasi non-pribadi berbayar. Berbeda dengan hubungan masyarakat, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah uang untuk mengiklankan produk mereka. Selain itu, target individu adalah audiens secara luas bukan individu tertentu seperti pada penjualan pribadi (personal selling).
Ditransmisikan melalui media. Itu mencakup media cetak seperti majalah dan koran, media non cetak seperti radio dan televisi, media luar ruang seperti papan reklame, dan media internet seperti website dan media sosial.
Bersifat informatif dan persuasif. Melaluinya, perusahaan memberikan informasi tentang produk. Mereka juga berusaha menarik emosi konsumen, mendorong permintaan dan menghasilkan pembelian.
Elemen integral dari komunikasi pemasaran. Perusahaan dapat mengkombinasikannya dengan berbagai bauran promosi lainnya seperti promosi penjualan, penjualan pribadi pribadi, atau publisitas.
Komunikasi satu arah. Pesan iklan mengalir dari pengirim ke penerima, tetapi tidak bisa sebaliknya. Perusahaan menggunakannya untuk menginformasikan dan membujuk audiens. Tetapi, audisens tidak bisa menanggapi dan berkomunikasi langsung dengan iklan.
Tunduk pada proses selektif konsumen. Efektifitas iklan tergantung pada bagaimana audiens memproses pesan. Perusahaan tidak memiliki kendali atas paparan atau persepsi audiens. Selain itu, audiens juga tidak harus memperhatikan atau menanggapi iklan.
Tujuan periklanan
Periklanan memiliki tiga tujuan dasar: menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan audiens yang ada saat ini dan pelanggan potensial.
Menginformasikan (informing).Melalui iklan, perusahaan menciptakan kesadaran tentang merek, produk, atau perusahaan. Mereka mengumumkan produk baru atau yang sudah ada dan memberitahu tentang harga, manfaat, fitur utama, dan lokasi di mana pelanggan dapat membeli.
Mengingatkan kembali (reminding). Perusahaan mengingatkan kembali audiens tentang ketersediaan produk. Konsumen masih dapat membelinya dan mungkin tersedia di toko-toko ritel di lingkungan mereka.
Membujuk (persuading). Perusahaan mencoba meyakinkan pelanggan untuk membeli dan menggunakan produk. Dengan iklan, mereka mengubah persepsi, meningkatkan citra produk, dan mempengaruhi konsumen agar mengambil tindakan tertentu. Perusahaan menonjolkan keunggulan produk dan mengklaim produk mereka melakukan lebih baik daripada produk pesaing.
Sementara itu, tujuan spesifik periklanan dapat mencakup:
- Meningkatkan penjualan produk baru dengan membangun kesadaran konsumen
- Mendorong pembelian berulang
- Memberitahu kembali konsumen tentang produk yang ada dan kualitasnya
- Menunjukkan keunggulan produk perusahaan dibandingkan dengan produk pesaing
- Memperkuat citra merek dengan membuat klaim tentang mengapa produk lebih baik
- Mengoreksi informasi menyesatkan tentang produk atau perusahaan
- Mendorong peritel untuk terus menempatkan produk di rak-rak mereka
Jenis periklanan
Kita dapat mengklasifikasikan iklan dalam berbagai cara. Pertama, kita dapat mengkategorikannya berdasarkan audiens target.
- Iklan konsumen – menargetkan konsumen akhir.
- Iklan perdagangan – menargetkan peritel dan mendorong mereka untuk menyimpan produk di rak-rak ritel mereka.
Kedua, berdasarkan materi yang diiklankan:
- Iklan produk – untuk mempromosikan produk dan jasa ke audiens.
- Iklan institusi – untuk mempromosikan dan memperkuat citra perusahaan atau organisasi.
- Iklan pemerintah – untuk menginformasikan tentang inisiatif, kebijakan, atau program baru pemerintah kepada kepada publik.
Ketiga, berdasarkan media yang digunakan:
Koran. Surat kabar dapat menjangkau banyak audiens di geografis tertentu, baik nasional maupun lokal. Karena dicetak, itu dapat menjadi rujukan di kemudian hari. Namun, iklan koran berumur pendek karena hanya dibaca satu kali.
Majalah. Media ini menjangkau audiens spesifik, misalnya berdasarkan profesi atau hobby. Tidak seperti koran, majalah memiliki umur simpan yang lebih lama karena individu kemungkinan akan membacanya lagi di kemudian hari.
Iklan luar ruangan. Contoh iklan luar ruangan adalah poster, papan reklame, dan interior dan eksterior transportasi umum. Mereka memiliki visibilitas tinggi dan lebih kreatif untuk menarik perhatian publik. Orang dapat melihatnya beberapa kali sehingga cocok untuk mengingatkan kembali konsumen.
Radio. Media ini memfasilitasi dan menjangkau kelompok sasaran tertentu, misalnya remaja. Selain itu, orang bisa melakukan banyak pekerjaan mereka sambil mendengarkan radio. Tapi, karena tidak ada visual, itu mungkin kurang menarik dan efektif.
Televisi. Iklan televisi memungkinkan hubungan emosional yang lebih tinggi dengan pemirsa karena efek suara dan visual menarik perhatian mereka. Selain itu, perusahaan dapat menargetkan pasar tertentu, misalnya orang dewasa, dengan memilih waktu siaran yang tepat.
Online. Ini dapat melalui web, blog, atau media sosial. Dibandingkan dengan media lainnya, jangkauannya adalah yang paling luas, tidak hanya audiens nasional tetapi juga global. Selain itu, iklan juga sangat mudah diakses, kapan saja dan dimana saja, asalkan terhubung dengan jaringan internet.
Tahapan pengembangan periklanan
Tahapan umum untuk mengembangkan sebuah iklan adalah:
Menetapkan tujuan iklan. Ini penting untuk merancang pesan iklan yang tepat. Sebuah iklan mungkin bertujuan untuk menghasilkan penjualan, untuk mempromosikan citra dan reputasi organisasi, atau untuk menginformasikan produk baru. Itu semua membutuhkan pesan yang berbeda.
Memutuskan anggaran. Dalam merancang anggaran iklan, perusahaan biasanya mempertimbangkan faktor-faktor seperti tahap dalam siklus hidup produk, pangsa pasar, basis pelanggan, persaingan, frekuensi iklan, dan produk substitusi.
Perusahaan dapat mengambil beberapa pendekatan untuk mengalokasikan uang. Empat diantaranya adalah:
- Metode yang terjangkau (affordable method). Perusahaan menetapkan anggaran sesuai dengan kemampuan internal mereka. Jika mereka memiliki sedikit uang, mereka mengalokasikan anggaran yang rendah.
- Metode paritas kompetitif (competitive parity method). Perusahaan menggunakan anggaran iklan pesaing sebagai patokan. Misalnya, pemimpin pasar mungkin akan menetapkan anggaran lebih tinggi daripada rata-rata pesaing.
- Metode persentase penjualan (percentage of sales method). Perusahaan mengambil persentase realisasi penjualan tahun lalu atau penjualan target tahun ini untuk menentukan anggaran.
- Metode tujuan dan tugas (objective and task method). Perusahaan memecah tujuan iklan menjadi serangkaian aktivitas dan tugas spesifik. Kemudian, perusahaan menetapkan biaya untuk masing-masing aktivitas. Sehingga, total anggaran adalah penjumlahan dari biaya-biaya tersebut.
Mengembangkan pesan. Perusahaan biasanya akan menambahkan aspek kreatif untuk meningkatkan efektivitas pesan dalam mencapai tujuan iklan.
Memilih saluran media. Perusahaan memilih media yang sesuai dari berbagai alternatif media yang tersedia. Itu mungkin adalah televisi, radio, surat kabar, majalah, poster, surat langsung, baliho, website dan media sosial.
Faktor pertimbangan dalam memilih media iklan termasuk jangkauan, frekuensi, dan dampak yang diinginkan. Waktu media juga penting untuk mengekspos audiens secara lebih tepat. Faktor lainnya adalah jenis produk, biaya, kebiasaan audiens target, serta kelebihan dan keterbatasan masing-masing media.
Mengevaluasi efektivitas periklanan. Evaluasi dapat berlangsung sebelum atau setelah iklan ditayangkan. Salah satu pengujian pra-penayangan adalah copy test.Sementara itu, contoh pengujian paska penayangan adalah uji recall and recognition dengan mengukur efeknya terhadap kesadaran, pengetahuan dan preferensi audiens. Selain itu, dampak terhadap penjualan produk yang diiklankan adalah contoh lain evaluasi.