Contents
Konglomerat (konglomerasi) adalah perusahaan yang mendiversifikasi bisnisnya ke dalam berbagai bidang industri yang tidak saling terkait. Dengan demikian, sangat sedikit kesamaan antar bisnis yang dikelola.
Istilah ini juga sering merujuk pada pemilik atau grup bisnis, tidak mengacu pada perusahaan. Contohnya Grup Djarum, Grup Salim, Grup Kall, Grup Sinarmas, Grup Astra, Grup Kalla, dan lainnya.
Konglomerat mulai populer pada Konglomerat populer sejak tahun 1960-an. Pengusaha memandang diversifikasi semacam itu menyediakan manajemen keuangan yang lebih baik dan dukungan keuangan yang lebih baik. Diversifikasi akan menghasilkan lebih banyak keuntungan sekaligus juga mengurangi risiko karena perusahaan induk tidak sepenuhnya bergantung pada satu industri. Oleh karena itu, jika satu perusahaan berkinerja buruk, dapat diimbangi oleh yang lain, yang mendukung kinerja keseluruhan grup.
Contoh konglomerat di Indonesia: Astra International Tbk dan anak perusahaannya
- Pembiayaan Mobil: PT Astra Sedaya Finance, PT Toyota Astra Financial Services
- Pembiayaan Alat Berat: PT Surya Artha Nusantara Finance, PT Komatsu Astra Finance
- Asuransi Umum: PT Asuransi Astra Buana
- Pembiayaan Sepeda Motor: PT Federal International Finance
- Asuransi Jiwa: PT Astra Aviva Life
- Layanan Perbankan: PT Bank Permata Tbk
- Mobile Lending Fintech: PT Astra WeLab Digital Arta
- Mesin Konstruksi: PT United Tractors Tbk, PT Traktor Nusantara
- Kontraktor Penambangan: PT Pamapersada Nusantara
- Penambangan: PT Tuah Turangga Agung, PT Agincourt Resources
- Industri Konstruksi: PT Acset Indonusa Tbk
- Energi: PT Bhumi Jati Power
- Perkebunan Kelapa Sawit: PT Astra Agro Lestari Tbk
- Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit: PT Tanjung Sarana Lestari, PT Kreasijaya Adhikarya, PT Tanjung Bina Lestari
- Perdagangan Komoditas: Astra-KLK Pte. Ltd.
- Ternak di Perkebunan Kelapa Sawit: PT Agro Menara Rachmat
- Infrastruktur Umum: PT Astra Tol Nusantara, PT Astra Nusa Perdana
- Logistik: PT Serasi Autoraya
- Jalan Tol: PT Marga Mandalasakti, PT Marga Trans Nusantara, PT Marga Harjaya Infrastruktur, PT Trans Marga Jateng, PT Trans Bumi Serbaraja, PT Lintas Marga Sedaya
- Pelabuhan Laut: PT Pelabuhan Penajam Banua Taka
- Solusi Dokumen: PT Astra Graphia Tbk
- Solusi Layanan Kantor: PT Astragraphia Xprins Indonesia
- Solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi: Teknologi Informasi PT Astra Graphia
- Properti Komersial: PT Menara Astra
- Properti Perdagangan: PT Brahmayasa Bahtera, PT Samadista Karya, PT Astra Land Indonesia, PT Astra Modern Land
Pro dan kontra
Dalam kebanyakan kasus, ada sedikit integrasi dan sedikit transaksi antara masing-masing anak perusahaan. Hal ini karena masing-masing perusahaan memiliki bisnis yang tidak terkait. Sejumlah orang, seperti investor pasar modal, tidak terlalu menyukai bentuk struktur bisnis ini karena konglomerat mungkin tidak memiliki fokus strategis yang jelas.
Meningkatnya tekanan kompetitif dan ukuran yang semakin besar membuat sejumlah konglomerat menjadi begitu rumit sehingga sulit untuk dikelola. Hasilnya, banyak diantara mereka yang mendivestasi dan memilih untuk berkonsentrasi pada beberapa bisnis inti.
Sementara itu, diversifikasi adalah salah satu keunggulan utama konglomerat. Memiliki beragam bisnis, konglomerat menyebarkan risikonya ke beberapa perusahaan. Kinerja yang sangat baik di beberapa perusahaan dapat mengimbangi perusahaan yang berkinerja buruk, yang mendukung kinerja keseluruhan grup.
Konglomerat juga populer karena dianggap memberikan manajemen yang lebih baik dan dukungan keuangan yang lebih baik. Posisi bisnis yang kuat juga memungkinkan mereka menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada perusahaan kecil independen.