• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Ekonomi

Konsumsi Modal

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada July 20, 2019

Konsumsi Modal
Advertisement

Dalam ilmu ekonomi, konsumsi modal (capital consumption) merujuk pada modal yang dibutuhkan untuk menggantikan barang modal yang sudah usang. Nilainya akan sebesar depresiasi barang modal, oleh karena itu, istilah depresiasi sering digunakan secara bergantian. Meskipun demikian, istilah depresiasi digunakan untuk menjelaskan biaya yang ditanggung karena barang modal usang, sedangkan konsumsi modal menjelaskan jumlah investasi yang diperlukan untuk mengganti barang modal yang telah usang.

Deskripsi tentang “Konsumsi Modal”

Istilah konsumsi modal sering digunakan untuk menjelaskan depresiasi barang modal dalam perekonomian secara agregat, daripada individual perusahaan. Nilainya dapat dilacak dari produk domestik bruto (PDB), meskipun sangat sulit untuk menghitungnya.

Konsumsi modal muncul karena barang modal aus atau rusak. Barang modal juga bisa menjadi usang karena perubahan teknologi atau pergeseran permintaan. Misalnya, peningkatan permintaan komputer membuat investasi dalam memproduksi mesin ketik menjadi usang.

Investasi barang modal dan pertumbuhan ekonomi

Konsumsi modal mencerminkan jumlah investasi yang diperlukan untuk mengganti bahan usang dan mempertahankan produksi saat ini. Peningkatannya tidak menyebabkan kapasitas produksi sebuah perusahaan.

Advertisement

Kapasitas akan meningkat hanya jika investasi barang modal lebih besar dibandingkan dengan depresiasi. Dengan kata lain, investasi bersih (investasi bruto dikurangi depresiasi) harus bernilai positif. Investasi bruto sendiri merujuk pada jumlah uang yang dibelanjakan untuk membeli barang modal.

Dalam makroekonomi, akumulasi barang modal menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Pertambahan barang modal meningkatkan kapasitas produktif perekonomian, memungkinkannya untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa. Oleh karena itu, kegagalan untuk menghasilkan barang modal yang cukup untuk menggantikan barang modal yang usang dalam proses produksi dapat memperburuk prospek pertumbuhan di masa depan.

Selain jumlahnya yang perlu ditingkatkan, kualitas barang modal juga perlu diperbaiki. Perkembangan teknologi berkontribusi menghasilkan barang-barang modal yang lebih canggih. Dengan peralatan atau mesin berteknologi terbaru, pekerja dapat lebih produktif. Mereka dapat menghasilkan output yang lebih banyak dengan mesin baru daripada mesin lama, meskipun jumlah jam kerja tetap.

Bagikan

Related

  • Tunjangan Konsumsi Modal dalam PDB: Definisi, Mengapa Penting
  • Tunjangan Konsumsi Modal dalam PDB Definisi, Mengapa Penting
  • 4 Jenis Modal Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis
  • 4 Jenis Modal Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis
  • Defisit Perdagangan: Rumus, Penyebab, Dampak
  • Defisit Perdagangan Rumus, Penyebab, Dampak
  • Pendalaman Modal: Faktor Penentu dan Dampak
  • Pendalaman Modal Faktor Penentu dan Dampak
  • Lingkungan Ekonomi: Definisi, Contoh Variabel
  • Lingkungan Ekonomi Definisi, Contoh Variabel
  • Pajak: Jenis dan Dampaknya Terhadap Perekonomian
  • Pajak Jenis dan Dampaknya Terhadap Perekonomian
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Permintaan Agregat: Definisi, Alasan Miring, Determinan
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami