Contents
Ketika menjalankan defisit fiskal, pemerintah harus berhutang untuk menutup defisit. Utang akan terus menumpuk selagi defisit pemerintah terus berlangsung. Singkatnya, perubahan utang pemerintah dari waktu ke waktu terutama mencerminkan dampak dari defisit pemerintah masa lalu.
Salah satunya cara membiayai defisit adalah dengan menerbitkan surat utang. Pembeli surat utang dapat berasal dari adalah warga negara (melalui lembaga-lembaga seperti dana pensiun, manajemen investasi, bank, dsb), investor internasional, dan pemerintah asing.
Salah satu statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat utang pemerintah adalah rasio utang pemerintah terhadap PDB. Ini adalah indikator utama untuk keberlanjutan keuangan pemerintah. Semakin besar rasio, semakin besar beban utang.
Alasan kekhawatiran terhadap level utang pemerintah
Tingkat utang yang tinggi, relatif terhadap PDB, dapat menyebabkan tingkat pajak yang lebih tinggi. Ini adalah salah satu cara pemerintah untuk membayar utang, yakni mereka harus mengumpulkan pendapatan pajak yang lebih tinggi.
Pajak yang tinggi dapat menyebabkan disinsentif terhadap kegiatan ekonomi. Alasannya, tarif pajak marjinal yang lebih tinggi mengurangi upaya tenaga kerja dan kegiatan wirausaha, yang mengarah pada pertumbuhan yang lebih rendah dalam jangka panjang.
Jika pasar kehilangan kepercayaan pada pemerintah, maka bank sentral mungkin harus mencetak uang untuk membiayai defisit pemerintah. Hal ini, pada akhirnya, dapat mengarah pada hiperinflasi yang tidak terkendali. Kejadian ini pernah terjadi di Jerman pada tahun 1920-an dan baru-baru ini di Zimbabwe.
Alasan kekhawatiran berikutnya adalah bahwa level utang pemerintah yang tinggi dapat membebani investasi sektor swasta (efek crowding out). Jika tingkat tabungan rendah, maka kenaikan permintaan utang pemerintah akan menyebabkan suku bunga yang lebih tinggi.
Bagi sektor swasta, suku bunga tinggi berarti biaya investasi menjadi lebih mahal, memaksa mereka menahan atau mengurangi investasi modal. Kondisi ini dapat membebani pertumbuhan ekonomi, terutama jika perekonomian lebih banyak digerakkan oleh sektor swasta .
Catatan terkait utang pemerintah
Kita harus membedakan antara efek jangka panjang dan jangka pendek dari utang pemerintah. Dalam jangka pendek, efek utang mungkin tidak terlalu dikhawatirkan asalkan utang digunakan untuk membangun modal produktif perekonomian.
Namun, jika defisit fiskal dan utang berlangsung untuk waktu yang lebih lama, maka akumulasi modal dalam suatu perekonomian dapat rusak. Selanjutnya, distorsi pajak mungkin tidak terlalu serius dalam jangka pendek tetapi akan memiliki dampak yang lebih besar selama bertahun-tahun.